PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tak hanya pidana penjara hingga hukuman mati yang bakal dihadapi Brigadir RR. Oknum polisi bertugas di Polsek Rupat ini, juga terancam dimiskinkan. Pasalnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bakal menjerat kurir narkoba dengan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Arman Depari menyampaikan, setiap perkara tindak pidana narkotika yang ditangani BNN, pihaknya juga mendalami dugaan TPPU yang dilakukan para tersangka. Baik berperan sebagai bandar, pengedar dan kurir narkoba. "Kami tidak hanya menyidik tindak pidana narkotikanya, melainkan juga mendalami TPPU-nya. Jika ditemukan bukti yang signifikan untuk ditindaklanjuti, maka wajib dilakukan penyidikan TPPU-nya," ungkap Arman Depari, Kamis (20/2).
Untuk itu, lanjut jenderal bintang dua itu, pihaknya akan mencari bukti-bukti guna menjerat Brigadir RR dengan TPPU. Pencarian barang bukti ini berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna mengetahui transaksi keuangan yang dilakukan tersangka. Selain itu, pihaknya juga melakukan aset tracing atau penelusuran aset milik oknum polisi tersebut.
"Kami akan menyelidikinya, dan kami akan mencari barang bukti untuk menerapkan TPPU itu," imbuhnya.
Penerapan TPPU ini, ujar Arman, merupakan upaya yang dilakukan BNN guna melumpuhkan sindikat dan organisasi kejahatan peredaran narkoba untuk memiskinkan mereka dengan merampas aset dan keuangannya. Karena dicurigai harta kekayaan yang dimiliki tersangka berasal dari bisnis barang haram.(rir)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tak hanya pidana penjara hingga hukuman mati yang bakal dihadapi Brigadir RR. Oknum polisi bertugas di Polsek Rupat ini, juga terancam dimiskinkan. Pasalnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bakal menjerat kurir narkoba dengan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Arman Depari menyampaikan, setiap perkara tindak pidana narkotika yang ditangani BNN, pihaknya juga mendalami dugaan TPPU yang dilakukan para tersangka. Baik berperan sebagai bandar, pengedar dan kurir narkoba. "Kami tidak hanya menyidik tindak pidana narkotikanya, melainkan juga mendalami TPPU-nya. Jika ditemukan bukti yang signifikan untuk ditindaklanjuti, maka wajib dilakukan penyidikan TPPU-nya," ungkap Arman Depari, Kamis (20/2).
- Advertisement -
Untuk itu, lanjut jenderal bintang dua itu, pihaknya akan mencari bukti-bukti guna menjerat Brigadir RR dengan TPPU. Pencarian barang bukti ini berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna mengetahui transaksi keuangan yang dilakukan tersangka. Selain itu, pihaknya juga melakukan aset tracing atau penelusuran aset milik oknum polisi tersebut.
"Kami akan menyelidikinya, dan kami akan mencari barang bukti untuk menerapkan TPPU itu," imbuhnya.
- Advertisement -
Penerapan TPPU ini, ujar Arman, merupakan upaya yang dilakukan BNN guna melumpuhkan sindikat dan organisasi kejahatan peredaran narkoba untuk memiskinkan mereka dengan merampas aset dan keuangannya. Karena dicurigai harta kekayaan yang dimiliki tersangka berasal dari bisnis barang haram.(rir)