Selasa, 10 September 2024

Warga Keluhkan Papan ISPU Tak Berfungsi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sampai saat ini keberadaan papan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang sudah lama rusak tak juga dilakukan perbaikan. Hal ini pun dikeluhkan masyarakat karena saat ini ada ancaman kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Pantauan Riau Pos, Ahad (11/8) di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru masih terlihat papan ISPU tak berfungsi dan hingga kini tidak dilakukan perbaikan.

Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk mengetahui kualitas udara dari papan Ispu yang memiliki sejumlah level informasi kesehatan udara. Mulai dari level baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat hingga level berbahaya.

Salah seorang pejalan kaki Agustina mengaku sangat berharap pemerintah kota melakukan perbaikan terhadap papan Ispu disetiap lokasi di Kota Pekanbaru itu.

- Advertisement -

Pasalnya saat musim kemarau seperti saat ini, sangat sulit mengetahui kualitas udara yang baik atau buruk ketika bencana kabut asap terjadi.

Baca Juga:  Lima Bulan, 860 Kasus DBD di Riau

”Seharusnya keberadaan alat ini bukan hanya sekedar bahan panjang saja, tapi bisa dimanfaatkan masyarakat dengan menjadi papan informasi dan peringatan bagi masyarakat terkait kualitas udara yang ada di Kota Pekanbaru. Apalagi sekarang sudah musim kemarau kalau kejadian karhutla kita tidak tahu kualitas udara kita kalau tidak adanya papan ISPU ini,” ujarnya.

- Advertisement -

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Reza Fahlevi belum lama ini menjelaskan bahwa keberadaan papan ISPU dan sejumlah alat lainnya selama ini sudah mengalami kerusakan sejak 2016 silam. Di mana untuk data ISPU harian Kota Pekanbaru bermula dari dari pengukuran oleh analis di tiga stasiun permanen (fixed station) di Kulim, Sukajadi, dan Tampan.

Namun terhitung sejak tanggal 25 April 2016 lalu, server di Laboratorium Udara (Regional Center) berlokasi Komplek MPP Kota Pekanbaru mengalami kerusakan.

Baca Juga:  Dua Maling Laptop di SMK YABRI Ditangkap

”Menurut analisa kami disebabkan oleh faktor usianya yang sudah tua. Makanya proses komunikasi data dan analisa data tidak lagi bisa dilakukan secara otomatis. Mereka akhirnya melakukan analisa data secara manual,”katanya

Reza menyebut, faktor tidak adanya sparepart membuat proses pengambilan sampel dan analisa data tidak lagi bisa dijalankan di stasiun itu.

Reza menjelaskan bahwa Stasiun Pemantau di Kulim dalam Komplek Workshop PU Kota Pekanbaru mengalami kerusakan sejak 2018. Ia juga mengaku perbaikan urung dilakukan karena tidak adanya sparepart.

”Sehingga sejak itu proses pengambilan sampel dan analisa data tidak lagi bisa berjalan di Stasiun Kulim. Kami mengaku proses perbaikan belum bisa kami lakukan, karena keterbatasan anggaran dan ketiadaan sparepart untuk peralatan itu,” ujarnya.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sampai saat ini keberadaan papan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang sudah lama rusak tak juga dilakukan perbaikan. Hal ini pun dikeluhkan masyarakat karena saat ini ada ancaman kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Pantauan Riau Pos, Ahad (11/8) di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru masih terlihat papan ISPU tak berfungsi dan hingga kini tidak dilakukan perbaikan.

Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk mengetahui kualitas udara dari papan Ispu yang memiliki sejumlah level informasi kesehatan udara. Mulai dari level baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat hingga level berbahaya.

Salah seorang pejalan kaki Agustina mengaku sangat berharap pemerintah kota melakukan perbaikan terhadap papan Ispu disetiap lokasi di Kota Pekanbaru itu.

Pasalnya saat musim kemarau seperti saat ini, sangat sulit mengetahui kualitas udara yang baik atau buruk ketika bencana kabut asap terjadi.

Baca Juga:  Todongkan Golok ke Polisi

”Seharusnya keberadaan alat ini bukan hanya sekedar bahan panjang saja, tapi bisa dimanfaatkan masyarakat dengan menjadi papan informasi dan peringatan bagi masyarakat terkait kualitas udara yang ada di Kota Pekanbaru. Apalagi sekarang sudah musim kemarau kalau kejadian karhutla kita tidak tahu kualitas udara kita kalau tidak adanya papan ISPU ini,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Reza Fahlevi belum lama ini menjelaskan bahwa keberadaan papan ISPU dan sejumlah alat lainnya selama ini sudah mengalami kerusakan sejak 2016 silam. Di mana untuk data ISPU harian Kota Pekanbaru bermula dari dari pengukuran oleh analis di tiga stasiun permanen (fixed station) di Kulim, Sukajadi, dan Tampan.

Namun terhitung sejak tanggal 25 April 2016 lalu, server di Laboratorium Udara (Regional Center) berlokasi Komplek MPP Kota Pekanbaru mengalami kerusakan.

Baca Juga:  Lima Bulan, 860 Kasus DBD di Riau

”Menurut analisa kami disebabkan oleh faktor usianya yang sudah tua. Makanya proses komunikasi data dan analisa data tidak lagi bisa dilakukan secara otomatis. Mereka akhirnya melakukan analisa data secara manual,”katanya

Reza menyebut, faktor tidak adanya sparepart membuat proses pengambilan sampel dan analisa data tidak lagi bisa dijalankan di stasiun itu.

Reza menjelaskan bahwa Stasiun Pemantau di Kulim dalam Komplek Workshop PU Kota Pekanbaru mengalami kerusakan sejak 2018. Ia juga mengaku perbaikan urung dilakukan karena tidak adanya sparepart.

”Sehingga sejak itu proses pengambilan sampel dan analisa data tidak lagi bisa berjalan di Stasiun Kulim. Kami mengaku proses perbaikan belum bisa kami lakukan, karena keterbatasan anggaran dan ketiadaan sparepart untuk peralatan itu,” ujarnya.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari