Senin, 20 Mei 2024

Kabut Asap,  CFD Tetap Ramai

(RIAUPOS.CO) — Asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau masih menyelimuti Kota Pekanbaru, Ahad (8/9). Bahkan, jarak pandang kemarin hanya berkisar dua kilometer. Kendati demikian, tak sedikit masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan area tanpa menggunakan masker.

Seperti terlihat dalam pelaksanaan hari bebas asap kendaraan atau car free day (CFD) di seputaran Jalan Jenderal Sudirman. Kondisi kabut asap pekat tak membuat masyarakat khawatir melaksanakankegiatan bersepeda, olahraga, jalan santai hingga kumpul bersama komunitas dan lainnya tanpa menggunakan masker. 

Yamaha

“Karena sering, jadi biasa saja. Lagian CFD ini mau olahraga,” ujar Sofyan. 

Ia mengatakan beberapa komunitas membagikan masker kepada masyarakat yang melintas di areal CFD. “Ada tadi lihat. Cuma kalau pakai masker, susah juga. Apalagi sambil olahraga gini,” tambahnya.

Kendati begitu, masih ada sejumlah masyarakat yang menggunakan masker saat berolahraga ataupun sekedar jalan santai. Salah satunya, Ningsih warga Jalan Durian, bersama kedua putrinya tetap memproteksi diri dari paparan asap karhutla tersebut dengan menggunakan masker. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Atasi Banjir, Dinas PUPR Bangun Drainase 900 Meter

“Anak-anak mau ke sini. Karena lihat asap lumayan tebal, makanya pakai masker. Ini untuk meminimalisir dampaknya saja,” ujar Ningsih. 

Ia pun berharap permasalahan asap bisa segera dituntaskan oleh pemerintah. Jika tidak, kasus seperti tahun-tahun sebelumnya bisa saja terulang kembali. 

- Advertisement -

“Semoga cepat selesainya. Kalau terus seperti ini bahaya juga. Seperti waktu 2015 lalu, itu sempat parah kabut asap di sini,” tambahnya. 

Berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) milik Pemerintah Kota Pekanbaru menandakan kualitas udara (Pm10), Ahad (8/9) masuk kategori sedang.

Tetaplah Berolahraga 

Dalam pada itu, meski kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) disebut-sebut bisa menjadi pemicu munculnya penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), , warga Kota Pekanbaru disarankan untuk tetap berolahraga meski sedang kabut asap.

Hal ini disamapaikan dokter spesialis penyakit dalam dr Jazil Karimi yang ditemui Riau Pos saat melaksanakan olahraga di area car free day (CFD), Ahad (8/9). Ia mengatakan, meskipun kondisi Kota Pekanbaru diselimuti kabut asap, namun, olahraga tetap harus dilaksanakan. 

Baca Juga:  PPKM Diharapkan Tekan Angka Covid-19

“Kalau masalah asap bukan menghentikan olahraga. Tetapi, sesuaikan saja. Jika terlalu tebal tidak mungkin keluar. Atur saja yang waktunya,” ungkap Jazil. 

Apabila kabut asap di pagi hari tebal, kata dia, masyarakat bisa mengubah jadwal olahraga, . Yang awalnya pukul 06.00 WIB menjadi 07.30 WIB dan seterusnya. 

“Tapi kalau kabutnya pekat sekali, jangan dipaksakan. Joging saja di teras rumah,” jelasnya. 

Kendati prihatin dengan kondisi kabut asap saat ini, Jazil mengaku olahraga harus tetap dilaksanakan sebagi upaya menjaga kondisi tubuh. 

“Olahraga ini penting untuk menjaga kondisi tubuh juga. Meski prihatin, tapi tidak bisa menghindari untuk tetap berolahraga,” tambahnya. 

Salah satu cara ialah dengan penggunaan masker saat olahraga untuk menyaring partikel debu maupun asap kebakaran yang terbawa di udara.(*1/yls)

Laporan MUSLIM NURDIN, Pekanbaru
 

(RIAUPOS.CO) — Asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau masih menyelimuti Kota Pekanbaru, Ahad (8/9). Bahkan, jarak pandang kemarin hanya berkisar dua kilometer. Kendati demikian, tak sedikit masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan area tanpa menggunakan masker.

Seperti terlihat dalam pelaksanaan hari bebas asap kendaraan atau car free day (CFD) di seputaran Jalan Jenderal Sudirman. Kondisi kabut asap pekat tak membuat masyarakat khawatir melaksanakankegiatan bersepeda, olahraga, jalan santai hingga kumpul bersama komunitas dan lainnya tanpa menggunakan masker. 

“Karena sering, jadi biasa saja. Lagian CFD ini mau olahraga,” ujar Sofyan. 

Ia mengatakan beberapa komunitas membagikan masker kepada masyarakat yang melintas di areal CFD. “Ada tadi lihat. Cuma kalau pakai masker, susah juga. Apalagi sambil olahraga gini,” tambahnya.

Kendati begitu, masih ada sejumlah masyarakat yang menggunakan masker saat berolahraga ataupun sekedar jalan santai. Salah satunya, Ningsih warga Jalan Durian, bersama kedua putrinya tetap memproteksi diri dari paparan asap karhutla tersebut dengan menggunakan masker. 

Baca Juga:  Camat Imbau PKL Tak Gunakan Aliran Listrik di Tiang PLN

“Anak-anak mau ke sini. Karena lihat asap lumayan tebal, makanya pakai masker. Ini untuk meminimalisir dampaknya saja,” ujar Ningsih. 

Ia pun berharap permasalahan asap bisa segera dituntaskan oleh pemerintah. Jika tidak, kasus seperti tahun-tahun sebelumnya bisa saja terulang kembali. 

“Semoga cepat selesainya. Kalau terus seperti ini bahaya juga. Seperti waktu 2015 lalu, itu sempat parah kabut asap di sini,” tambahnya. 

Berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) milik Pemerintah Kota Pekanbaru menandakan kualitas udara (Pm10), Ahad (8/9) masuk kategori sedang.

Tetaplah Berolahraga 

Dalam pada itu, meski kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) disebut-sebut bisa menjadi pemicu munculnya penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), , warga Kota Pekanbaru disarankan untuk tetap berolahraga meski sedang kabut asap.

Hal ini disamapaikan dokter spesialis penyakit dalam dr Jazil Karimi yang ditemui Riau Pos saat melaksanakan olahraga di area car free day (CFD), Ahad (8/9). Ia mengatakan, meskipun kondisi Kota Pekanbaru diselimuti kabut asap, namun, olahraga tetap harus dilaksanakan. 

Baca Juga:  Atasi Banjir, Dinas PUPR Bangun Drainase 900 Meter

“Kalau masalah asap bukan menghentikan olahraga. Tetapi, sesuaikan saja. Jika terlalu tebal tidak mungkin keluar. Atur saja yang waktunya,” ungkap Jazil. 

Apabila kabut asap di pagi hari tebal, kata dia, masyarakat bisa mengubah jadwal olahraga, . Yang awalnya pukul 06.00 WIB menjadi 07.30 WIB dan seterusnya. 

“Tapi kalau kabutnya pekat sekali, jangan dipaksakan. Joging saja di teras rumah,” jelasnya. 

Kendati prihatin dengan kondisi kabut asap saat ini, Jazil mengaku olahraga harus tetap dilaksanakan sebagi upaya menjaga kondisi tubuh. 

“Olahraga ini penting untuk menjaga kondisi tubuh juga. Meski prihatin, tapi tidak bisa menghindari untuk tetap berolahraga,” tambahnya. 

Salah satu cara ialah dengan penggunaan masker saat olahraga untuk menyaring partikel debu maupun asap kebakaran yang terbawa di udara.(*1/yls)

Laporan MUSLIM NURDIN, Pekanbaru
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari