Jumat, 17 Mei 2024

Terobos Banjir, Banyak Kendaraan Mogok

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Permasalahan banjir di Kota Pekanbaru belum ada solusi hingga saat ini. Setiap hujan deras air tetap menggenangi sebagian besar jalan. Bahkan permukiman warga juga banyak yang terendam.

Beberapa titik di Pekanbaru kerap mengalami banjir di antaranya Jalan Arifin Achmad, Jalan Riau, Jalan Sembilang Rumbai, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan HR Soebrantas, dan di beberapa titik ruas jalan lainnya. Banjir terlihat menggenangi jalan-jalan ini saat hujan deras turun, Rabu (1/5).

Yamaha

Pantauan Riau Pos di lapangan, hujan yang baru mengguyur Kota Pekanbaru beberapa jam saja sudah menyebabkan air yang ada di dalam drainase dan parit di Jalan Riau meluap hingga ke badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan.

Kedalaman air mencapai lutut orang dewasa. Banyak kendaraan yang mogok karena nekat menerobos banjir. Tidak ada alternatif jalan lain. Para pengendara motor dan mobil yang melintas terpaksa harus menurunkan laju kendaraannya.

Marzuki, salah seorang warga Pekanbaru yang juga berprofesi sebagai ojek online mengharapkan perhatian dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru agar permasalahan banjir yang kerap terjadi di Jalan Riau dan di beberapa ruas jalan lainnya ini bisa segera teratasi.

- Advertisement -

“Harapan kami agar ada perhatian dari Pemko Pekanbaru agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang. Kami sebagai warga susah jadinya. Karena kami terpaksa harus menerobos banjir ini karena tidak ada alternatif jalan lain,” ujar Marzuki kepada Riau Pos, Rabu (1/5).

Sementara itu, pantauan Riau Pos di sepanjang ruas Jalan HR Soebrantas terjadi antrean kendaraan, baik minibus juga pengendara sepeda motor. Antrean kendaraan cukup panjang terjadi di ruas jalan protokol tersebut. Ruas jalan terendam banjir lagi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Genangan Air Perparah Kondisi Lubang Jalan

Sebagian pengendara banyak yang mengambil jalan alternatif melalui Jalan Anggrek. Simpang ruas jalan tersebut juga padat kendaraan yang ingin melintasinya. “Banjir terus, malas melintas simpang Arengka (Flyover Pasar Pagi Arengka, red) sudah tergenang banjir. Lewat Jalan Anggrek sini saja, nanti tembus di Jalan Swasta sana dan bisa juga tembus di Jalan Soekarno-Hatta,” ujar Roni salah seorang pengendara.

Banjir terparah terlihat di simpang Flyover Pasar Pagi Arengka. Meski ruas jalan terendam, namun sebagian pengendara masih nekat melintasinya. Terutama pengendara mobil dan truk. Genangan banjir tetap mereka terabas. Sementara pengendara sepeda motor yang tak sabar juga banyak yang mogok. Karena air masuk di kenalpot kendaraan mereka.

Di titik ini memang kerap terjadi banjir dan menjadi langganan ketika turun hujan dengan intensitas tinggi. Air juga meluap dari dari drainase induk yang ada di sisi tepian jalan.

Kondisi banjir tersebut menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah mengatakan banjir di beberapa titik ruas jalan di Kota Pekanbaru karena ada sumbatan di drainase dan badan jalan yang rendah.

“Seperti di Jalan Soebrantas dan banjir di flyover (Pasar Pagi Arengka) itu karena drainase tersumbat. Ada sampah pedagang pasar dan lumpur. Sudah kita normalisasi dan juga sudah berkomunikasi dengan pihak Provinsi Riau untuk penangganan banjirnya,” ujar Edu sapaan akrabnya.

Cuaca Ekstrem Masih Terjadi

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Pekanbaru kembali mengeluarkan informasi cuaca di Riau selama sepekan ke depan, di mana masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem.

Baca Juga:  Upaya Tangkal Covid-19, DPRD Bakal Rutinkan Senam Pagi

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Pekanbaru Irwansyah Nasution menjelaskan, pada
akhir April hingga awal Mei 2024, kondisi cuaca di wilayah Riau masih terasa panas pada siang hari dan terjadi hujan pada siang atau sore dan malam hari.

Hal ini dikarenakan wilayah Riau masih dalam periode musim hujan serta pergerakan matahari masih berada di sekitar ekuator.  Berdasarkan analisis kondisi fisis serta dinamis atmosfer menunjukkan adanya daerah pertemuan angin atau konvergensi dan belokan angin atau sirline yang mendukung pembentukan awan konvektif atau awan hujan di wilayah Riau.

Selain itu, suhu muka laut di perairan wilayah Riau yang hangat dan angin yang secara umum bergerak dari arah timur juga menambah pasokan uap air ke wilayah Riau yang mendukung pertumbuhan awan hujan dari kondisi fisis dan dinamis atmosfer tersebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Kondisi ini diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Riau seperti Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis Kepulauan Meranti, Kuantan Singingi,  Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kota Dumai pada siang atau sore dan malam atau dini hari.

Sedangkan untuk arah dan kecepatan angin diperkirakan bertiup dari arah Timur hingga Selatan dengan kecepatan 5 hingga 30 km per jam. Sementara untuk suhu udara diprakirakan berkisar antara 24 hingga 32 derajat Celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 55 hingga 98 persen.

“Diharapkan masyarakat lebih mengantisipasi terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin,pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang,” tuturnya.(dof/ilo/ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Permasalahan banjir di Kota Pekanbaru belum ada solusi hingga saat ini. Setiap hujan deras air tetap menggenangi sebagian besar jalan. Bahkan permukiman warga juga banyak yang terendam.

Beberapa titik di Pekanbaru kerap mengalami banjir di antaranya Jalan Arifin Achmad, Jalan Riau, Jalan Sembilang Rumbai, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan HR Soebrantas, dan di beberapa titik ruas jalan lainnya. Banjir terlihat menggenangi jalan-jalan ini saat hujan deras turun, Rabu (1/5).

Pantauan Riau Pos di lapangan, hujan yang baru mengguyur Kota Pekanbaru beberapa jam saja sudah menyebabkan air yang ada di dalam drainase dan parit di Jalan Riau meluap hingga ke badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan.

Kedalaman air mencapai lutut orang dewasa. Banyak kendaraan yang mogok karena nekat menerobos banjir. Tidak ada alternatif jalan lain. Para pengendara motor dan mobil yang melintas terpaksa harus menurunkan laju kendaraannya.

Marzuki, salah seorang warga Pekanbaru yang juga berprofesi sebagai ojek online mengharapkan perhatian dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru agar permasalahan banjir yang kerap terjadi di Jalan Riau dan di beberapa ruas jalan lainnya ini bisa segera teratasi.

“Harapan kami agar ada perhatian dari Pemko Pekanbaru agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang. Kami sebagai warga susah jadinya. Karena kami terpaksa harus menerobos banjir ini karena tidak ada alternatif jalan lain,” ujar Marzuki kepada Riau Pos, Rabu (1/5).

Sementara itu, pantauan Riau Pos di sepanjang ruas Jalan HR Soebrantas terjadi antrean kendaraan, baik minibus juga pengendara sepeda motor. Antrean kendaraan cukup panjang terjadi di ruas jalan protokol tersebut. Ruas jalan terendam banjir lagi.

Baca Juga:  Pertama Kali, Jalan Paus Rumbai Tergenang

Sebagian pengendara banyak yang mengambil jalan alternatif melalui Jalan Anggrek. Simpang ruas jalan tersebut juga padat kendaraan yang ingin melintasinya. “Banjir terus, malas melintas simpang Arengka (Flyover Pasar Pagi Arengka, red) sudah tergenang banjir. Lewat Jalan Anggrek sini saja, nanti tembus di Jalan Swasta sana dan bisa juga tembus di Jalan Soekarno-Hatta,” ujar Roni salah seorang pengendara.

Banjir terparah terlihat di simpang Flyover Pasar Pagi Arengka. Meski ruas jalan terendam, namun sebagian pengendara masih nekat melintasinya. Terutama pengendara mobil dan truk. Genangan banjir tetap mereka terabas. Sementara pengendara sepeda motor yang tak sabar juga banyak yang mogok. Karena air masuk di kenalpot kendaraan mereka.

Di titik ini memang kerap terjadi banjir dan menjadi langganan ketika turun hujan dengan intensitas tinggi. Air juga meluap dari dari drainase induk yang ada di sisi tepian jalan.

Kondisi banjir tersebut menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah mengatakan banjir di beberapa titik ruas jalan di Kota Pekanbaru karena ada sumbatan di drainase dan badan jalan yang rendah.

“Seperti di Jalan Soebrantas dan banjir di flyover (Pasar Pagi Arengka) itu karena drainase tersumbat. Ada sampah pedagang pasar dan lumpur. Sudah kita normalisasi dan juga sudah berkomunikasi dengan pihak Provinsi Riau untuk penangganan banjirnya,” ujar Edu sapaan akrabnya.

Cuaca Ekstrem Masih Terjadi

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Pekanbaru kembali mengeluarkan informasi cuaca di Riau selama sepekan ke depan, di mana masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem.

Baca Juga:  Enam Persil Lahan Warga Belum Ganti Rugi Dampak Pelebaran Jalan Badak Ujung

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Pekanbaru Irwansyah Nasution menjelaskan, pada
akhir April hingga awal Mei 2024, kondisi cuaca di wilayah Riau masih terasa panas pada siang hari dan terjadi hujan pada siang atau sore dan malam hari.

Hal ini dikarenakan wilayah Riau masih dalam periode musim hujan serta pergerakan matahari masih berada di sekitar ekuator.  Berdasarkan analisis kondisi fisis serta dinamis atmosfer menunjukkan adanya daerah pertemuan angin atau konvergensi dan belokan angin atau sirline yang mendukung pembentukan awan konvektif atau awan hujan di wilayah Riau.

Selain itu, suhu muka laut di perairan wilayah Riau yang hangat dan angin yang secara umum bergerak dari arah timur juga menambah pasokan uap air ke wilayah Riau yang mendukung pertumbuhan awan hujan dari kondisi fisis dan dinamis atmosfer tersebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Kondisi ini diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Riau seperti Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis Kepulauan Meranti, Kuantan Singingi,  Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kota Dumai pada siang atau sore dan malam atau dini hari.

Sedangkan untuk arah dan kecepatan angin diperkirakan bertiup dari arah Timur hingga Selatan dengan kecepatan 5 hingga 30 km per jam. Sementara untuk suhu udara diprakirakan berkisar antara 24 hingga 32 derajat Celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 55 hingga 98 persen.

“Diharapkan masyarakat lebih mengantisipasi terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin,pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang,” tuturnya.(dof/ilo/ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari