Event lampu colok di Kecamatan Siak mendapat sambutan hangat dan menjadi warna tersendiri Ramadan tahun 2024 ini. Ada yang membuatnya dengan semangat gotong royong dan kebersamaan.
RIAUPOS.CO – SETIAP kampung dan kelurahan berusaha menampilkan desain lampu colok terbaik, salah satunya adalah lampu colok yang dibuat pemuda Kampung Langkai.
Di tengah keterbatasan anggaran, mereka bersatu mencari kayu, mengumpulkan botol dan kaleng, membuka kotak sumbangan dari rumah ke rumah, serta memastikan semua memiliki keinginan yang sama, melahirkan karya terbaik.
Demikian dikatakan Ketua Karang Taruna Kampung Langkai Agung. Ikut event lampu colok ini atas keinginan bersama. Setelah menggelar rapat, lalu disepakati dan pembagian tugas.
“Artinya, gotong royong atau kerja sama menjadi standar kami dalam membuat masjid tiga dimensi dari lampu colok,” kata Agung.
Untuk membuat desain masjid tiga dimensi, disebutkan Agung, pihaknya menggunakan jasa Iskandar Rauf, warga Kecamatan Mempura.
“Dia nggak mau dibayar. Dia mendedikasikan karyanya untuk kami masyarakat Kampung Langkai,” terang Agung.
Sebagai desainer, dia penuh totalitas. Mengawal prosesnya dari awal sampai berdiri tegak dan terlihat nyata desainnya.
“Kami bangga padanya. Kami kagum melihat karyanya, dan sangat menginspirasi kami sikapnya yang tanpa pamrih,” kata Agung.
Di tengah kesibukan masing masing, tak mudah mengumpulkan pemuda. Tapi sesuai kesepakatan, siapapun yang punya waktu luang bergabung dan bekerja sama.
Bagi yang punya waktu luang mencari kayu, pergi ke hutan mencari kayu. Sementara yang punya waktu mencari botol dan kaleng, bisa sampai ke Kecamatan Bungaraya dan Sabak Auh mendapatkannya.
Demikian juga membuat tempat sumbu, lalu menempelkannya, semua perlu kebersamaan dan hal itu dilakukan dengan hati, dan penuh kekhlasan.
“Ramadan tak menghalangi kami dalam beraktivitas dan melahirkan karya. Malah sebaliknya. Kami yakin Allah akan melipatgandakan pahala kebaikan yang dibuat,” ucap Agung.
Meski masih uji coba, namun kerja keras para pemuda yang mendapat dukungan dari warga dan Penghulu Kampung Langkai Sugeng Purwadi, membawa kegembiraan tersendiri.
Masjid tiga dimensi yang dibangun pemuda Kampung Langkai di lapangan samping pondok pesantren menuai decak kagum warga. Dikatakan Agung, 3.000 botol dan kaleng untuk lampu colok masih kurang maksimal. Terlihat masih kurang padat. Meski sudah terlihat indah.
“Menjelang penilaian, akan kami sisip, dan kolam di depan ini akan kami isi air. Sehingga bangunan masjid akan memantul di air,” terang Agung.
Melihat hasilnya, semua menjadi senang, dan semangat bertambah untuk menampilkan yang terbaik. Penghulu Kampung Langkai Sugeng Purwadi mengaku senang dengan hasil kreativitas warganya, terutama para pemuda. Penghulu Sugeng mengatakan, mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan warganya jika itu hal yang positif dan mengangkat nama kampung.
Secara khusus Sugeng Purwadi mengucapkan terima kasih kepada Ketua Karang Taruna Kampung Langkai ananda Agung, yang telah mengakomodir teman-teman dan adik-adiknya untuk aktif, peduli terhadap kampung, mulai dari mencari kayu untuk tiang tiang, sampaj jadi seperti ini.
“Usaha tak akan mengkhianati hasil, dan itu kini terlihat. Terima kasih atas kerja kerasnya,” sebut Penghulu Sugeng Purwadi.
Sementara Agung yang mendapatkan pujian dari Penghulu Sugeng merasa terharu. Sebab apa yang dia lakukan bersama teman temannya sebagai bentuk kecintaan terhadap kampung.
“Kami bersatu, dengan penuh semangat merancang dan ikut iven ini, sebagai upaya melestarikan budaya Melayu agar tetap terjaga,” ucap Agung.
Agung berharap, apa yang dia perjuangkan bersama rekan dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan meraih prestasi pada 27 Ramadan mendatang.
“Kebersamaan dan gotong royong adalah kami, prestasi adalah bonus dari membumikan budaya Melayu ini,” ucap Agung.***
Laporan: MONANG LUBIS, Siak