Jumat, 20 September 2024

Tabrak Motif Hasilkan Tampilan Segar

RIAUPOS.CO– Yuana Tanaya senang berkreasi dengan batik. Agar tampilan batik lebih segar, kuncinya adalah pemilihan motif, warna, dan cutting pakaian. ”Coba cari motif yang unik dan desain yang fun,” jelasnya. Kali ini, dia memadukan batik dengan inspirasi dari budaya Jepang.

Kipas bulat tanpa lipatan bernama uchiwa menjadi corak yang digunakan pada koleksinya tersebut. Jika diperhatikan lebih detail, setiap kipas mempunyai corak berbeda-beda sehingga menghasilkan desain yang cukup ”ramai”. Yuana juga menggunakan konsep batik pagi-sore atau tabrak dua warna dan motif. Corak uchiwa ditabrakkan dengan motif garis-garis. ”Tapi, warnanya tetap netral. Jadi bisa dipakai ke acara cocktail party maupun formal,” ujar perempuan yang menekuni dunia batik sejak 2012 itu.

Baca Juga:  Ajarkan Pekerjaan Rumah Tangga kepada si Kecil, Ini Manfaatnya

Sentuhan unik ditambahkan melalui embroidery pada beberapa sisi busana. Bukan hanya embroidery berbentuk uchiwa biasa, Yuana membuatnya timbul. Menurut dia, desain tersebut bisa membuat batik tampak makin segar dan berbeda. Yuana menggunakan katun dengan teknik batik printing sehingga mudah dikenakan dan nyaman untuk kegiatan sehari-hari. ”Mudah diolah dan dibentuk juga,” katanya.

Untuk cutting-nya, Yuana menyisipkan sentuhan cross culture Jepang dan Tiongkok. Kerung leher tinggi dengan kerah silang diambil Yuana dari budaya Cina. Dari Jepang, Yuana terinspirasi cutting kimono yang kemudian dimodifikasi lebih santai. ”Ada juga rok pensil yang terinspirasi dari putri kerajaan.”

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

RIAUPOS.CO– Yuana Tanaya senang berkreasi dengan batik. Agar tampilan batik lebih segar, kuncinya adalah pemilihan motif, warna, dan cutting pakaian. ”Coba cari motif yang unik dan desain yang fun,” jelasnya. Kali ini, dia memadukan batik dengan inspirasi dari budaya Jepang.

Kipas bulat tanpa lipatan bernama uchiwa menjadi corak yang digunakan pada koleksinya tersebut. Jika diperhatikan lebih detail, setiap kipas mempunyai corak berbeda-beda sehingga menghasilkan desain yang cukup ”ramai”. Yuana juga menggunakan konsep batik pagi-sore atau tabrak dua warna dan motif. Corak uchiwa ditabrakkan dengan motif garis-garis. ”Tapi, warnanya tetap netral. Jadi bisa dipakai ke acara cocktail party maupun formal,” ujar perempuan yang menekuni dunia batik sejak 2012 itu.

Baca Juga:  Ajarkan Pekerjaan Rumah Tangga kepada si Kecil, Ini Manfaatnya

Sentuhan unik ditambahkan melalui embroidery pada beberapa sisi busana. Bukan hanya embroidery berbentuk uchiwa biasa, Yuana membuatnya timbul. Menurut dia, desain tersebut bisa membuat batik tampak makin segar dan berbeda. Yuana menggunakan katun dengan teknik batik printing sehingga mudah dikenakan dan nyaman untuk kegiatan sehari-hari. ”Mudah diolah dan dibentuk juga,” katanya.

Untuk cutting-nya, Yuana menyisipkan sentuhan cross culture Jepang dan Tiongkok. Kerung leher tinggi dengan kerah silang diambil Yuana dari budaya Cina. Dari Jepang, Yuana terinspirasi cutting kimono yang kemudian dimodifikasi lebih santai. ”Ada juga rok pensil yang terinspirasi dari putri kerajaan.”

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari