Senin, 20 Mei 2024

Tips Mempertahankan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penyebaran wabah Covid-19 yang terus meluas dan imbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di tempat umum membawa dampak signifikan bagi para pebisnis. Berbagai bidang bisnis yang selama ini mengandalkan transaksi offline seperti toko maupun kafe harus beradaptasi dan mengubah pendekatannya agar dapat menjaring transaksi online yang lebih banyak.

Menurut studi First Insight di Amerika Serikat (AS), sejak adanya wabah Covid-19, sebanyak 39 persen responden millennial mengaku mengurangi frekuensi berbelanja secara offline. Sementara 30 persen lebih sering berbelanja di platform online.

Yamaha

Di sinilah kehadiran solusi e-commerce menjadi penting. Perusahaan-perusahaan seperti Sirclo membantu para pebisnis untuk hadir dan berjualan secara online, baik dengan mendirikan website sendiri ataupun bergabung dengan marketplace.

Tak hanya membantu dari segi infrastruktur digital, layanan dari E-Commerce enabler semisal Sirclo juga meliputi penerimaan pesanan dari konsumen, proses pengemasan, pengiriman, layanan pelanggan, hingga inventaris dan pergudangan.

CEO dan Founder Sirclo Brian Marshal menyatakan, pandemi Covid-19 merupakan masa yang sangat sulit untuk mayoritas para pelaku bisnis. "Sebagai E-Commerce enabler, Sirclo selalu mendorong kolaborasi dan sinergi antara offline dan online untuk mencapai kesuksesan bisnis dengan lebih sustainable," ujar dia melalui keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com.

- Advertisement -

Memahami dampak langsung Covid-19 terhadap semua lini bisnis, Sirclo juga memberikan tips yang mungkin bisa bermanfaat dan diterapkan oleh UKM online lain di Indonesia. Berdasar tiga contoh kasus dari masing-masing E-Commerce, berikut beberapa tips penting bagi para UKM online agar dapat menghadapi wabah Covid-19 dengan upaya optimal.

Menjaga Kesehatan Karyawan dan Lingkungan Kerja

- Advertisement -

Seiring dengan pemberlakuan Work from Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), setiap pelaku bisnis perlu berpartisipasi untuk memastikan kesehatan karyawan dan keamanan lingkungan kerja.

Ainayya, brand lokal yang bergerak dalam bidang fashion, ikut memprioritaskan kesehatan dan kebersihan di operasional, dengan memberikan fasilitas di rumah produksi, menyediakan makanan bergizi bagi para karyawan, dan memberikan hand sanitizer serta masker kain yang secara rutin disterilkan.

Baca Juga:  EMP Korinci Baru Ltd Alirkan Gas 2,5 BBTUD ke PLN

Sementara E-Commerce lainnya yang bernama Nature’s Market membuat wastafel darurat untuk driver yang melakukan antar-jemput barang, mewajibkan rutinitas cuci tangan, dan mewajibkan karyawan yang menggunakan transportasi umum untuk membawa baju ganti.

Memperbaharui Stok Secara Bertahap

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan terhadap produk bahan pokok dan peralatan rumah tangga meningkat secara drastis. Berdasarkan data Sirclo, peningkatan pembelian online terhadap produk makanan dan minuman (F&B) melonjak hingga 143 persen, dari Februari hingga Maret 2020, dan bahkan bisa mencapai 261 persen di bulan April 2020.

Sebagai penyedia produk F&B dan peralatan rumah tangga organik, Nature’s Market market juga melakukan pelarangan panic buying dan mengeluarkan stok produk secara berkala. Hal ini penting agar semua pelanggan bisa mendapatkan produk yang mereka butuhkan dan menghindari kelangkaan produk tertentu.

Menumbuhkan Koordinasi dan Saling Percaya Antarkaryawan

Salah satu isu yang dihadapi oleh semua UKM online adalah cara menjaga alur komunikasi kerja di tengah penerapan WFH. Bekerja dari rumah masing-masing berpotensi menimbulkan kesalahpahaman karena koordinasi yang lebih longgar, dibandingkan ketika bekerja di kantor.

Untuk menyiasati hal tersebut, brand Ainayya menekankan pentingnya menjaga solidaritas, menjaga komunikasi yang intens pada saat kerja, dan memiliki keinginan berjuang bersama ketika terjadi permasalahan. Kunci terbesar adalah menumbuhkan kepercayaan antar karyawan.

Menjaga Komunikasi Terbuka dengan Pelanggan

Wabah Covid-19 menyebabkan banyaknya ketidakpastian. Untuk itu, sangatlah penting bagi UKM online untuk melakukan komunikasi yang terbuka dan clear dengan para pelanggan, sehingga mereka dapat memahami kendala-kendala seperti perubahan jadwal kirim, jadwal operasional, update stok barang, dan sebagainya.

Saluran komunikasi penting untuk dijaga agar pelanggan tetap bisa loyal terhadap brand dan membuat keputusan pembelian dengan lebih baik. Tips ini merupakan prinsip utama yang diterapkan Nature’s Market untuk menghindari kesalahpahaman dengan pelanggan.

Baca Juga:  Fitur Sekolah Pintar Bantu Orangtua

Mempertahankan Mindset Positif

Wabah Covid-19 memberikan pukulan di hampir semua sektor bisnis. Sayangnya, hingga saat ini, belum ada yang bisa memprediksi kapan wabah ini akan benar-benar berakhir dan kegiatan dapat kembali normal.

Brand lokal lain yakni This is April, yang telah menghentikan penjualan offline sejak awal April 2020, kini telah memusatkan semua strategi promosi di platform online. Mereka pun menambah beberapa kanal distribusi online untuk memudahkan para pelanggan melakukan pembelian produk.

“Di tengah situasi yang tidak pasti seperti ini, tantangan terbesarnya adalah di mindset. Bagi para pebisnis yang terdampak, kita semua haruslah memiliki pikiran yang jernih dan tenang, agar bisa membuat keputusan-keputusan yang terbaik untuk semua pihak, walaupun mungkin tidak selalu ideal,” kata Maria Anggraini, Founder dan CEO dari This is April.

Pentingnya Komunikasi dan Mindset

Dari tips-tips di atas, Brian menekankan pentingnya komunikasi dan mindset untuk bisa menghadapi wabah Covid-19 dengan baik. Komunikasi ini tidak hanya ditujukan kepada pelanggan atau konsumen, tapi juga untuk internal perusahaan dan para karyawan.

Setiap pelaku bisnis ditekankan untuk harus bersikap jujur dan transparan, agar semua pihak bisa mendapatkan informasi yang utuh, tanpa ditutup-tutupi.

Dirinya juga menambahkan, ada beberapa cara sederhana untuk menerapkan prinsip ekonomi yang baik, misalnya dengan membuat template standar ketika melayani pelanggan atau dengan memasukkan unsur personal ketika menyebarkan pesan tertentu kepada para pelanggan. Seiring dengan perubahan yang terjadi selama pandemi, banyak pelanggan yang mungkin bertanya-tanya tentang prosedur pembelian, stok barang, atau jadwal kerja pelaku E-Commerce.

Untuk menjawab hal-hal tersebut, Brian menyebut jangan ragu untuk membuat video atau post media sosial yang informatif, sehingga mereka tetap bisa mendapatkan informasi terbaru.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penyebaran wabah Covid-19 yang terus meluas dan imbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di tempat umum membawa dampak signifikan bagi para pebisnis. Berbagai bidang bisnis yang selama ini mengandalkan transaksi offline seperti toko maupun kafe harus beradaptasi dan mengubah pendekatannya agar dapat menjaring transaksi online yang lebih banyak.

Menurut studi First Insight di Amerika Serikat (AS), sejak adanya wabah Covid-19, sebanyak 39 persen responden millennial mengaku mengurangi frekuensi berbelanja secara offline. Sementara 30 persen lebih sering berbelanja di platform online.

Di sinilah kehadiran solusi e-commerce menjadi penting. Perusahaan-perusahaan seperti Sirclo membantu para pebisnis untuk hadir dan berjualan secara online, baik dengan mendirikan website sendiri ataupun bergabung dengan marketplace.

Tak hanya membantu dari segi infrastruktur digital, layanan dari E-Commerce enabler semisal Sirclo juga meliputi penerimaan pesanan dari konsumen, proses pengemasan, pengiriman, layanan pelanggan, hingga inventaris dan pergudangan.

CEO dan Founder Sirclo Brian Marshal menyatakan, pandemi Covid-19 merupakan masa yang sangat sulit untuk mayoritas para pelaku bisnis. "Sebagai E-Commerce enabler, Sirclo selalu mendorong kolaborasi dan sinergi antara offline dan online untuk mencapai kesuksesan bisnis dengan lebih sustainable," ujar dia melalui keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com.

Memahami dampak langsung Covid-19 terhadap semua lini bisnis, Sirclo juga memberikan tips yang mungkin bisa bermanfaat dan diterapkan oleh UKM online lain di Indonesia. Berdasar tiga contoh kasus dari masing-masing E-Commerce, berikut beberapa tips penting bagi para UKM online agar dapat menghadapi wabah Covid-19 dengan upaya optimal.

Menjaga Kesehatan Karyawan dan Lingkungan Kerja

Seiring dengan pemberlakuan Work from Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), setiap pelaku bisnis perlu berpartisipasi untuk memastikan kesehatan karyawan dan keamanan lingkungan kerja.

Ainayya, brand lokal yang bergerak dalam bidang fashion, ikut memprioritaskan kesehatan dan kebersihan di operasional, dengan memberikan fasilitas di rumah produksi, menyediakan makanan bergizi bagi para karyawan, dan memberikan hand sanitizer serta masker kain yang secara rutin disterilkan.

Baca Juga:  Aksi Canthelan Sembako Buat Simpati Warga

Sementara E-Commerce lainnya yang bernama Nature’s Market membuat wastafel darurat untuk driver yang melakukan antar-jemput barang, mewajibkan rutinitas cuci tangan, dan mewajibkan karyawan yang menggunakan transportasi umum untuk membawa baju ganti.

Memperbaharui Stok Secara Bertahap

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan terhadap produk bahan pokok dan peralatan rumah tangga meningkat secara drastis. Berdasarkan data Sirclo, peningkatan pembelian online terhadap produk makanan dan minuman (F&B) melonjak hingga 143 persen, dari Februari hingga Maret 2020, dan bahkan bisa mencapai 261 persen di bulan April 2020.

Sebagai penyedia produk F&B dan peralatan rumah tangga organik, Nature’s Market market juga melakukan pelarangan panic buying dan mengeluarkan stok produk secara berkala. Hal ini penting agar semua pelanggan bisa mendapatkan produk yang mereka butuhkan dan menghindari kelangkaan produk tertentu.

Menumbuhkan Koordinasi dan Saling Percaya Antarkaryawan

Salah satu isu yang dihadapi oleh semua UKM online adalah cara menjaga alur komunikasi kerja di tengah penerapan WFH. Bekerja dari rumah masing-masing berpotensi menimbulkan kesalahpahaman karena koordinasi yang lebih longgar, dibandingkan ketika bekerja di kantor.

Untuk menyiasati hal tersebut, brand Ainayya menekankan pentingnya menjaga solidaritas, menjaga komunikasi yang intens pada saat kerja, dan memiliki keinginan berjuang bersama ketika terjadi permasalahan. Kunci terbesar adalah menumbuhkan kepercayaan antar karyawan.

Menjaga Komunikasi Terbuka dengan Pelanggan

Wabah Covid-19 menyebabkan banyaknya ketidakpastian. Untuk itu, sangatlah penting bagi UKM online untuk melakukan komunikasi yang terbuka dan clear dengan para pelanggan, sehingga mereka dapat memahami kendala-kendala seperti perubahan jadwal kirim, jadwal operasional, update stok barang, dan sebagainya.

Saluran komunikasi penting untuk dijaga agar pelanggan tetap bisa loyal terhadap brand dan membuat keputusan pembelian dengan lebih baik. Tips ini merupakan prinsip utama yang diterapkan Nature’s Market untuk menghindari kesalahpahaman dengan pelanggan.

Baca Juga:  Fitur Sekolah Pintar Bantu Orangtua

Mempertahankan Mindset Positif

Wabah Covid-19 memberikan pukulan di hampir semua sektor bisnis. Sayangnya, hingga saat ini, belum ada yang bisa memprediksi kapan wabah ini akan benar-benar berakhir dan kegiatan dapat kembali normal.

Brand lokal lain yakni This is April, yang telah menghentikan penjualan offline sejak awal April 2020, kini telah memusatkan semua strategi promosi di platform online. Mereka pun menambah beberapa kanal distribusi online untuk memudahkan para pelanggan melakukan pembelian produk.

“Di tengah situasi yang tidak pasti seperti ini, tantangan terbesarnya adalah di mindset. Bagi para pebisnis yang terdampak, kita semua haruslah memiliki pikiran yang jernih dan tenang, agar bisa membuat keputusan-keputusan yang terbaik untuk semua pihak, walaupun mungkin tidak selalu ideal,” kata Maria Anggraini, Founder dan CEO dari This is April.

Pentingnya Komunikasi dan Mindset

Dari tips-tips di atas, Brian menekankan pentingnya komunikasi dan mindset untuk bisa menghadapi wabah Covid-19 dengan baik. Komunikasi ini tidak hanya ditujukan kepada pelanggan atau konsumen, tapi juga untuk internal perusahaan dan para karyawan.

Setiap pelaku bisnis ditekankan untuk harus bersikap jujur dan transparan, agar semua pihak bisa mendapatkan informasi yang utuh, tanpa ditutup-tutupi.

Dirinya juga menambahkan, ada beberapa cara sederhana untuk menerapkan prinsip ekonomi yang baik, misalnya dengan membuat template standar ketika melayani pelanggan atau dengan memasukkan unsur personal ketika menyebarkan pesan tertentu kepada para pelanggan. Seiring dengan perubahan yang terjadi selama pandemi, banyak pelanggan yang mungkin bertanya-tanya tentang prosedur pembelian, stok barang, atau jadwal kerja pelaku E-Commerce.

Untuk menjawab hal-hal tersebut, Brian menyebut jangan ragu untuk membuat video atau post media sosial yang informatif, sehingga mereka tetap bisa mendapatkan informasi terbaru.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari