Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Distribusi Minyak Goreng Dipantau 24 Jam

(RIAUPOS.CO) – MENTERI Perdagangan Mu­hammad Lutfi memerintah­kan Tim Kementerian Per­da­gangan untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh provinsi agar masyarakat bisa memperoleh minyak goreng dengan harga terjangkau.

“Saya telah memerintahkan Tim Kemendag untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan la­pa­ngan selama 24 jam di seluruh Provinsi agar tidak ada lagi kendala dan hambatan distribusi minyak goreng yang ditemui di lapangan, dan pasokan minyak goreng dengan harga terjangkau dapat tersedia untuk masyarakat," kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.(18/2).

Hal itu disampaikan Lutfi saat melanjutkan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah wilayah di Tanah Air untuk memastikan ketersediaan minyak goreng untuk masya­rakat.

Dalam sidak lanjutan, Mendag ditemani jajaran Kemendag, dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji untuk menemukan beberapa kendala distribusi di lapangan yang menyebabkan harga minyak goreng di Kota Pahlawan ini masih tinggi.

“Kemarin, saya sudah ke Makassar. Di sana barangnya ada dan harganya terjangkau. Mestinya, di Surabaya harganya juga terjangkau. Karena ini lebih soal pengolahan dan distribusi minyak goreng," ujar Lutfi saat mengunjungi Pasar Tambak Rejo, Surabaya.

Baca Juga:  Penjelasan PLN Dinilai Kurang Masuk Akal

Di kesempatan itu, sejumlah pedagang langsung ia datangi untuk berdiskusi soal perkembangan sejumlah kebutuhan pokok, terutama minyak goreng. Hasilnya, cukup mengagetkan, di mana harga minyak goreng curah di Surabaya justru lebih mahal daripada di Makassar.

Katanya, harga minyak goreng yang dijual di Pasar Tambak Rejo tidak masuk akal. Selain harganya mahal, barangnya agak susah, padahal di data Kementerian Perdagangan, pasokan minyak goreng yang telah terealisasi di Jawa Timur per 18 Februari 2022 adalah sebesar 14 juta liter.

Data Kementerian Perdagangan juga mencatat, sebanyak 73 juta liter minyak goreng telah digelontorkan selama empat hari terakhir untuk kebutuhan nasional. “Saya sudah memerintahkan untuk menyetok truk minyak goreng curah seharga Rp10.500 per liter untuk pedagang di pasar ini. Supaya harga yang dijual ke masyarakat tidak lebih dari Rp11.500 per liter," ujar Mendag.

Kemudian, dalam waktu 1 jam, dua truk tangki minyak goreng langsung datang. Salah satu pengelola pasar memberi pengumuman. Sambil membawa pengeras suara, pria itu berkeliling pasar. “Truk minyak goreng sudah datang, harganya Rp10.500 per liter. Sesuai perintah menteri perdagangan harga jualnya Rp11.500 per liter. Tetap jaga protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak," kata Mendag.

Baca Juga:  PT Telkom Gandeng Kejaksaan

Temuan itu membuat Lutfi beserta tim Kemendag langsung sidak ke gudang distribusi, distributor, dan pengecer. Dari Surabaya, tim yang dipimpin Lutfi menuju Sidoarjo, Jawa Timur. Tim tiba di sebuah pabrik PT Cipta Perjasa Oleindo (CPO) di Jalan Surowongso 152 Karangbong, Gedangan, Sidoarjo, salah satu distributor minyak goreng terbesar di Jawa Timur.

Dari hasil sidak tersebut, Mendag menemukan ribuan kardus berisi minyak goreng kemasan. Mendag meminta pimpinan CPO menggelontorkan stok minyak goreng kemasan dari gudangnya ke pasar.

Anggota Komisi VI DPR, Siti Mukaromah menyoroti aksi Mendag Lutfi. Dia menyampaikan, butuh kerja sama dari seluruh elemen baik itu dari pemerintah, pelaku usaha minyak dan masyarakat dan para distributor dan penjual karena semuanya berkesinambungan dan berkaitan. Siti setuju dan mengapresiasi tindakan Mendag terhadap penerapan sanksi hukum untuk penimbun.

"Sidak untuk memberikan keadilan semua pihak. Sidak dengan tujuan karena ada yang menimbun kemudian pemerintah memberikan warning atau bertindak tegas. Saya sangat setuju karena menimbun itu merugikan masyarakat," katanya.(jpg)

Laporan JPG, Jakarta

(RIAUPOS.CO) – MENTERI Perdagangan Mu­hammad Lutfi memerintah­kan Tim Kementerian Per­da­gangan untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh provinsi agar masyarakat bisa memperoleh minyak goreng dengan harga terjangkau.

“Saya telah memerintahkan Tim Kemendag untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan la­pa­ngan selama 24 jam di seluruh Provinsi agar tidak ada lagi kendala dan hambatan distribusi minyak goreng yang ditemui di lapangan, dan pasokan minyak goreng dengan harga terjangkau dapat tersedia untuk masyarakat," kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.(18/2).

- Advertisement -

Hal itu disampaikan Lutfi saat melanjutkan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah wilayah di Tanah Air untuk memastikan ketersediaan minyak goreng untuk masya­rakat.

Dalam sidak lanjutan, Mendag ditemani jajaran Kemendag, dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji untuk menemukan beberapa kendala distribusi di lapangan yang menyebabkan harga minyak goreng di Kota Pahlawan ini masih tinggi.

- Advertisement -

“Kemarin, saya sudah ke Makassar. Di sana barangnya ada dan harganya terjangkau. Mestinya, di Surabaya harganya juga terjangkau. Karena ini lebih soal pengolahan dan distribusi minyak goreng," ujar Lutfi saat mengunjungi Pasar Tambak Rejo, Surabaya.

Baca Juga:  Penjelasan PLN Dinilai Kurang Masuk Akal

Di kesempatan itu, sejumlah pedagang langsung ia datangi untuk berdiskusi soal perkembangan sejumlah kebutuhan pokok, terutama minyak goreng. Hasilnya, cukup mengagetkan, di mana harga minyak goreng curah di Surabaya justru lebih mahal daripada di Makassar.

Katanya, harga minyak goreng yang dijual di Pasar Tambak Rejo tidak masuk akal. Selain harganya mahal, barangnya agak susah, padahal di data Kementerian Perdagangan, pasokan minyak goreng yang telah terealisasi di Jawa Timur per 18 Februari 2022 adalah sebesar 14 juta liter.

Data Kementerian Perdagangan juga mencatat, sebanyak 73 juta liter minyak goreng telah digelontorkan selama empat hari terakhir untuk kebutuhan nasional. “Saya sudah memerintahkan untuk menyetok truk minyak goreng curah seharga Rp10.500 per liter untuk pedagang di pasar ini. Supaya harga yang dijual ke masyarakat tidak lebih dari Rp11.500 per liter," ujar Mendag.

Kemudian, dalam waktu 1 jam, dua truk tangki minyak goreng langsung datang. Salah satu pengelola pasar memberi pengumuman. Sambil membawa pengeras suara, pria itu berkeliling pasar. “Truk minyak goreng sudah datang, harganya Rp10.500 per liter. Sesuai perintah menteri perdagangan harga jualnya Rp11.500 per liter. Tetap jaga protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak," kata Mendag.

Baca Juga:  Toyota dan Daihatsu Segera Luncurkan SUV Mungil 

Temuan itu membuat Lutfi beserta tim Kemendag langsung sidak ke gudang distribusi, distributor, dan pengecer. Dari Surabaya, tim yang dipimpin Lutfi menuju Sidoarjo, Jawa Timur. Tim tiba di sebuah pabrik PT Cipta Perjasa Oleindo (CPO) di Jalan Surowongso 152 Karangbong, Gedangan, Sidoarjo, salah satu distributor minyak goreng terbesar di Jawa Timur.

Dari hasil sidak tersebut, Mendag menemukan ribuan kardus berisi minyak goreng kemasan. Mendag meminta pimpinan CPO menggelontorkan stok minyak goreng kemasan dari gudangnya ke pasar.

Anggota Komisi VI DPR, Siti Mukaromah menyoroti aksi Mendag Lutfi. Dia menyampaikan, butuh kerja sama dari seluruh elemen baik itu dari pemerintah, pelaku usaha minyak dan masyarakat dan para distributor dan penjual karena semuanya berkesinambungan dan berkaitan. Siti setuju dan mengapresiasi tindakan Mendag terhadap penerapan sanksi hukum untuk penimbun.

"Sidak untuk memberikan keadilan semua pihak. Sidak dengan tujuan karena ada yang menimbun kemudian pemerintah memberikan warning atau bertindak tegas. Saya sangat setuju karena menimbun itu merugikan masyarakat," katanya.(jpg)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari