Rabu, 18 Juni 2025

Indonesia Jangan Sampai Tertular Resesi Singapura

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pihaknya akan menjaga kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi nasional RI yaitu tingkat konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi.

Hal itu dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam  mewaspadai resesi yang dialami oleh Singapura. Jangan sampai resesi di negara pulau itu berdampak ke Indonesia juga.

Sri Mulyani menjelaskan, resesi yang terjadi di Singapura lantaran ekonominya sangat bergantung pada perdagangan internasional. Sehingga, sepanjang wabah Covid-19 berlangsung di hampir semua negara, maka perdagangan pun terhenti. Hal itu yang berdampak pada perekonomian Singapura.

“Kita tentu waspadai, karena bagaimanapun juga Indonesia engine of growth kita konsumsi, investasi, dan ekspor,” ujarnya di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga:  November, Ekspor Riau Turun 9,66 Persen

Sri Mulyani menyebut, pemerintah tentu mencermati resesi Singapura meskipun mesin utama perekonomiannya berbeda dari Indonesia. Ada pun strategi untuk mencegah tertularnya resesi yaitu menjaga tingkat konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi.

Salah satu upayanya yakni melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang menyasar enam klaster sekaligus. 

“Hari ini pemerintah menggunakan seluruh mekanisme anggarannya untuk mensubstitusi pelemahan di sisi konsumsi dan di sisi investasi maupun ekspor,” tuturnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap dana yang dititipkan kepada perbankan dapat menggerakkan kembali roda perekonomian agar dapat terhindar dari jurang resesi. 

“Makanya kita menggunakan penempatan dana pemerintah di perbankan dengan suku bunga rendah. Kita meluncurkan kredit yang diberikan jaminan sehingga antara bank dan korporasi terutama UMKM mereka segera pulih kembali, karena itu salah satu darah dari perekonomian, mesinnya, supaya bisa jalan lagi,” tukas Sri Mulyani.

Baca Juga:  Ayola First Point Hotel Rayakan HUT Ke-5

Sumber: Jawapos.com
Editor: Hary B Koriun

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pihaknya akan menjaga kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi nasional RI yaitu tingkat konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi.

Hal itu dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam  mewaspadai resesi yang dialami oleh Singapura. Jangan sampai resesi di negara pulau itu berdampak ke Indonesia juga.

Sri Mulyani menjelaskan, resesi yang terjadi di Singapura lantaran ekonominya sangat bergantung pada perdagangan internasional. Sehingga, sepanjang wabah Covid-19 berlangsung di hampir semua negara, maka perdagangan pun terhenti. Hal itu yang berdampak pada perekonomian Singapura.

“Kita tentu waspadai, karena bagaimanapun juga Indonesia engine of growth kita konsumsi, investasi, dan ekspor,” ujarnya di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga:  XL Permudah Komunikasi Jemaah Haji di Tanah Suci

Sri Mulyani menyebut, pemerintah tentu mencermati resesi Singapura meskipun mesin utama perekonomiannya berbeda dari Indonesia. Ada pun strategi untuk mencegah tertularnya resesi yaitu menjaga tingkat konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi.

Salah satu upayanya yakni melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang menyasar enam klaster sekaligus. 

“Hari ini pemerintah menggunakan seluruh mekanisme anggarannya untuk mensubstitusi pelemahan di sisi konsumsi dan di sisi investasi maupun ekspor,” tuturnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap dana yang dititipkan kepada perbankan dapat menggerakkan kembali roda perekonomian agar dapat terhindar dari jurang resesi. 

“Makanya kita menggunakan penempatan dana pemerintah di perbankan dengan suku bunga rendah. Kita meluncurkan kredit yang diberikan jaminan sehingga antara bank dan korporasi terutama UMKM mereka segera pulih kembali, karena itu salah satu darah dari perekonomian, mesinnya, supaya bisa jalan lagi,” tukas Sri Mulyani.

Baca Juga:  MUI Pusat Dukung Konversi Bank Riau Kepri Syariah

Sumber: Jawapos.com
Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pihaknya akan menjaga kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi nasional RI yaitu tingkat konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi.

Hal itu dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam  mewaspadai resesi yang dialami oleh Singapura. Jangan sampai resesi di negara pulau itu berdampak ke Indonesia juga.

Sri Mulyani menjelaskan, resesi yang terjadi di Singapura lantaran ekonominya sangat bergantung pada perdagangan internasional. Sehingga, sepanjang wabah Covid-19 berlangsung di hampir semua negara, maka perdagangan pun terhenti. Hal itu yang berdampak pada perekonomian Singapura.

“Kita tentu waspadai, karena bagaimanapun juga Indonesia engine of growth kita konsumsi, investasi, dan ekspor,” ujarnya di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga:  PT CPI Terima Penghargaan BPJS Ketenagakerjaan

Sri Mulyani menyebut, pemerintah tentu mencermati resesi Singapura meskipun mesin utama perekonomiannya berbeda dari Indonesia. Ada pun strategi untuk mencegah tertularnya resesi yaitu menjaga tingkat konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi.

Salah satu upayanya yakni melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang menyasar enam klaster sekaligus. 

“Hari ini pemerintah menggunakan seluruh mekanisme anggarannya untuk mensubstitusi pelemahan di sisi konsumsi dan di sisi investasi maupun ekspor,” tuturnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap dana yang dititipkan kepada perbankan dapat menggerakkan kembali roda perekonomian agar dapat terhindar dari jurang resesi. 

“Makanya kita menggunakan penempatan dana pemerintah di perbankan dengan suku bunga rendah. Kita meluncurkan kredit yang diberikan jaminan sehingga antara bank dan korporasi terutama UMKM mereka segera pulih kembali, karena itu salah satu darah dari perekonomian, mesinnya, supaya bisa jalan lagi,” tukas Sri Mulyani.

Baca Juga:  Airlangga Beberkan Fundamental Ekonomi Indonesia Membaik Selama 2021

Sumber: Jawapos.com
Editor: Hary B Koriun

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari