Senin, 20 Mei 2024

Triwulan I, Perekonomian Hanya Tumbuh 2,97 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan  pertumbuhan ekonomi di Triwulan I 2020 tercatat sebesar 2,97 persen, melambat jika dibandingkan dengan capaian sebelumnya pada periode yang sama yaiu 4,97 persen. Hal ini dipengaruhi oleh Covid-19 yang berdampak pada perekonomian nasional.

“Pengaruh Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pada penurunan permintaan domestik, di tengah kinerja positif sektor eksternal,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko melalui siaran pers, Rabu (6/5).

Yamaha

Pihaknya juga akan terus memantau dan mencermati dinamika penyebaran virus tersebut yang nantinya akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Selain itu, BI juga secara konsisten akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

Baca Juga:  WOM Finance Berbagi Kebaikan

“Ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendorong pemulihan ekonomi nasional,” terangnya.

Perry menjelaskan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi pada periode ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan domestik, di mana untuk konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 2,84 persen secara tahunan (YoY). Ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kinerja pada Triwulan IV 2019 yang berada di angka 4,97 persen.

- Advertisement -

“Investasi juga tumbuh melambat sebesar 1,7 persen (yoy) terutama dipengaruhi oleh melambatnya investasi bangunan,” tutur dia,

Dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melambatnya aktivitas usaha perdagangan dan penyediaan akomodasi serta usaha transportasi dan pergudangan yang dipengaruhi oleh berkurangnya mobilitas masyarakat sebagai dampak dari penerapan langkah-langkah untuk memitigasi Covid-19. “Di samping itu, kinerja lapangan usaha pertanian menurun dipengaruhi perkembangan cuaca yang kurang menguntungkan,” tutupnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Harga Emas Tembus Rp1.321.000 per Gram

Adapun, respon stimulus yang diberikan melalui konsumsi pemerintah yang tumbuh 3,74 persen (YoY) dapat menahan perlambatan permintaan domestik lebih dalam. Selain itu, ekspor neto berkontribusi positif dipengaruhi ekspor yang tumbuh 0,24 persen (yoy) dan impor yang mencatat kontraksi 2,19 persen (yoy).

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan  pertumbuhan ekonomi di Triwulan I 2020 tercatat sebesar 2,97 persen, melambat jika dibandingkan dengan capaian sebelumnya pada periode yang sama yaiu 4,97 persen. Hal ini dipengaruhi oleh Covid-19 yang berdampak pada perekonomian nasional.

“Pengaruh Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pada penurunan permintaan domestik, di tengah kinerja positif sektor eksternal,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko melalui siaran pers, Rabu (6/5).

Pihaknya juga akan terus memantau dan mencermati dinamika penyebaran virus tersebut yang nantinya akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Selain itu, BI juga secara konsisten akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

Baca Juga:  AGM Pekanbaru Kembali Adakan Pameran di Mal SKA

“Ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendorong pemulihan ekonomi nasional,” terangnya.

Perry menjelaskan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi pada periode ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan domestik, di mana untuk konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 2,84 persen secara tahunan (YoY). Ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kinerja pada Triwulan IV 2019 yang berada di angka 4,97 persen.

“Investasi juga tumbuh melambat sebesar 1,7 persen (yoy) terutama dipengaruhi oleh melambatnya investasi bangunan,” tutur dia,

Dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melambatnya aktivitas usaha perdagangan dan penyediaan akomodasi serta usaha transportasi dan pergudangan yang dipengaruhi oleh berkurangnya mobilitas masyarakat sebagai dampak dari penerapan langkah-langkah untuk memitigasi Covid-19. “Di samping itu, kinerja lapangan usaha pertanian menurun dipengaruhi perkembangan cuaca yang kurang menguntungkan,” tutupnya.

Baca Juga:  BRK Launching Program Hadiah Langsung Bedelau

Adapun, respon stimulus yang diberikan melalui konsumsi pemerintah yang tumbuh 3,74 persen (YoY) dapat menahan perlambatan permintaan domestik lebih dalam. Selain itu, ekspor neto berkontribusi positif dipengaruhi ekspor yang tumbuh 0,24 persen (yoy) dan impor yang mencatat kontraksi 2,19 persen (yoy).

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari