Jumat, 4 Juli 2025
spot_img

Pesanan Seragam Sekolah Membludak, Konveksi Lokal Pekanbaru Panen Rezeki

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menjelang tahun ajaran baru 2025–2026, sejumlah pelaku usaha konveksi di Kota Pekanbaru tengah sibuk menerima pesanan seragam sekolah. Dua pekan terakhir menjadi masa tersibuk bagi para penjahit yang kebanjiran order dari berbagai sekolah, baik negeri maupun swasta.

Salah satu konveksi di Jalan Delima 7, Kecamatan Binawidya, tampak dipenuhi aktivitas para penjahit yang fokus menyelesaikan pesanan. Mulai dari seragam tingkat SD hingga SMA, semuanya dikerjakan secara bertahap oleh tim yang dipimpin oleh Susi, pemilik usaha.

Menurut Susi, lonjakan pesanan mulai terasa sejak berakhirnya tahun ajaran 2024–2025. “Tahun ini order naik sekitar 70 persen dari tahun lalu. Rata-rata pesanan datang dari sekolah dan orang tua siswa,” ujarnya.

Baca Juga:  Menko Airlangga Apresiasi Masyarakat Tidak Mudik

Untuk memenuhi pesanan yang meningkat, Susi mengandalkan 25 penjahit lokal dari lingkungan sekitar. Selain memberdayakan warga, ia juga memastikan kualitas seragam tetap terjaga.

Namun, ia mengakui ada sedikit penyesuaian harga. “Kami menaikkan harga sekitar 10 persen karena harga kain ikut naik. Kenaikan ini juga untuk menghargai kerja keras para penjahit,” jelasnya.

Semangat menjelang tahun ajaran baru ini pun jadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha konveksi lokal.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menjelang tahun ajaran baru 2025–2026, sejumlah pelaku usaha konveksi di Kota Pekanbaru tengah sibuk menerima pesanan seragam sekolah. Dua pekan terakhir menjadi masa tersibuk bagi para penjahit yang kebanjiran order dari berbagai sekolah, baik negeri maupun swasta.

Salah satu konveksi di Jalan Delima 7, Kecamatan Binawidya, tampak dipenuhi aktivitas para penjahit yang fokus menyelesaikan pesanan. Mulai dari seragam tingkat SD hingga SMA, semuanya dikerjakan secara bertahap oleh tim yang dipimpin oleh Susi, pemilik usaha.

Menurut Susi, lonjakan pesanan mulai terasa sejak berakhirnya tahun ajaran 2024–2025. “Tahun ini order naik sekitar 70 persen dari tahun lalu. Rata-rata pesanan datang dari sekolah dan orang tua siswa,” ujarnya.

Baca Juga:  Menko Airlangga Apresiasi Masyarakat Tidak Mudik

Untuk memenuhi pesanan yang meningkat, Susi mengandalkan 25 penjahit lokal dari lingkungan sekitar. Selain memberdayakan warga, ia juga memastikan kualitas seragam tetap terjaga.

Namun, ia mengakui ada sedikit penyesuaian harga. “Kami menaikkan harga sekitar 10 persen karena harga kain ikut naik. Kenaikan ini juga untuk menghargai kerja keras para penjahit,” jelasnya.

- Advertisement -

Semangat menjelang tahun ajaran baru ini pun jadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha konveksi lokal.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menjelang tahun ajaran baru 2025–2026, sejumlah pelaku usaha konveksi di Kota Pekanbaru tengah sibuk menerima pesanan seragam sekolah. Dua pekan terakhir menjadi masa tersibuk bagi para penjahit yang kebanjiran order dari berbagai sekolah, baik negeri maupun swasta.

Salah satu konveksi di Jalan Delima 7, Kecamatan Binawidya, tampak dipenuhi aktivitas para penjahit yang fokus menyelesaikan pesanan. Mulai dari seragam tingkat SD hingga SMA, semuanya dikerjakan secara bertahap oleh tim yang dipimpin oleh Susi, pemilik usaha.

Menurut Susi, lonjakan pesanan mulai terasa sejak berakhirnya tahun ajaran 2024–2025. “Tahun ini order naik sekitar 70 persen dari tahun lalu. Rata-rata pesanan datang dari sekolah dan orang tua siswa,” ujarnya.

Baca Juga:  Airlangga Ajak Jepang Perkuat Kerja Sama Bilateral

Untuk memenuhi pesanan yang meningkat, Susi mengandalkan 25 penjahit lokal dari lingkungan sekitar. Selain memberdayakan warga, ia juga memastikan kualitas seragam tetap terjaga.

Namun, ia mengakui ada sedikit penyesuaian harga. “Kami menaikkan harga sekitar 10 persen karena harga kain ikut naik. Kenaikan ini juga untuk menghargai kerja keras para penjahit,” jelasnya.

Semangat menjelang tahun ajaran baru ini pun jadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha konveksi lokal.(ayi)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari