RIAUPOS.CO – Atan, warga Kecamatan Pangkalankerinci bergegas menuju rumah temannya bernama Basir.
Pekerja salah satu perusahaan di Kabupaten Pelalawan ini berniat ingin mentraktir sahabatnya itu makan enak di restoran. Maklum, pria lajang tamatan SMA ini baru saja menerima gaji pertama sebagai karyawan.
”Sir, cepat siap-siap. Aku mau traktir awak tu makan di restoran. Aku baru saja gajian,” ujar dengan nada sedikit bangga begitu sampai di rumah Basir.
”Oke, bro,” jawab Basir semangat.
Setelah selesai mengganti pakaian, menggunakan sepeda motor, Basir pun berangkat bersama Atan mencari rumah makan di Kota Pangkalan Kerinci. Dan saat di tengah jalan, Basir melihat salah satu rumah makan khas Melayu.
”Sini sedap kayaknya makan, Tan. Yok lah makan di sini saja,” ajak Basir.
Kedua sahabat ini pun akhirnya memutuskan untuk singgah dan bersantap siang di rumah makan tersebut.
”Mau makan, Pak? Disaji atau pesan pakai lauk apa. Kami punya masakan khas yakni gulai patin kualo sayur jamur,” ujar pegawai restoran ramah kepada Atan dan Basir.
Atan dan Basir pun setuju untuk memesan menu khas rumah makan tersebut.
Saat berada di meja makan, Basir yang sedari tadi telah kehausan, langsung meneguk air yang berada di dalam teko di atas meja.
Tiba-tiba pelayan rumah makan tersebut datang.
”Maaf, Pak, air yang bapak minum tadi untuk cuci tangan. Kami punya minuman khas untuk tamu yang makan di sini yakni teh jeruk hangat,” kata pelayan tersebut.
Basir merasa terkejut sekaligus malu. ”Alamaaaak…!!! Jadi air cuci tangan yang saya minum tadi. Saya pikir air minum karena ditaruh di dalam teko. Untung saya sudah biasa minum air mentah, kalau tidak sakit perutlah saya nanti,” katanya sambil disambut tawa Atan.(amn)