Dimintai Koyok

RIAUPOS.CO – ADI adalah seorang sopir truk balak yang biasa melintas di Jalan Koridor Langgam, Kecamatan Pangkalankerinci.

Saat dalam perjalanan, pria asal.Jawa Timur yang tinggal di Jalan Lingkar Pangkalan Kerinci ini dijegat oleh sejumlah anak-anak.

- Advertisement -

Karena penasaran dengan keinginan bocah-bocah cilik itu, Adi pun menghentikan laju truk yang dikemudikannya.

”Om, minta koyok, Om,” kata anak-anak yang masih usaia sekolah dasar itu.
Adi pun heran mendengar permintaan anak-anak itu.

- Advertisement -

”Lho, masih kecil kok pakai koyok? Sakit apa emangnya. Om nggak ada bawa koyok,” kata Adi.
Anak-anak itu pun terlihat bingung mendengar jawaban Adi.

”Nggak ada yang sakit kami, Om”.

”Terus kenapa minta koyok?” balas Adi.

Melihat ekspresi Adi yang bingung ketika dimintai koyok, salah seorang anak tersebut akhirnya menjelaskan koyok yang dimaksud.

Anak-anak itu menunjuk sebuah kendaraan yang berstiker.

”Kami bukan minta koyok untuk pereda sakit, Om. Tapi, koyok bergambar untuk kami tempel di buku dan mainan kami,” kata mereka.

Melihat itu, Adi pun langsung tertawa. ”Alamaaaak…!!! Stiker ternyata,” kata Adi dalam hati.

”Itu bukan koyok namanya, Nak. Tapi stiker. Om nggak punya stiker,” ujarnya lagi.

Adi pun akhirnya memberikan uang ke anak -anak itu untuk membeli stiker.(amn)

RIAUPOS.CO – ADI adalah seorang sopir truk balak yang biasa melintas di Jalan Koridor Langgam, Kecamatan Pangkalankerinci.

Saat dalam perjalanan, pria asal.Jawa Timur yang tinggal di Jalan Lingkar Pangkalan Kerinci ini dijegat oleh sejumlah anak-anak.

Karena penasaran dengan keinginan bocah-bocah cilik itu, Adi pun menghentikan laju truk yang dikemudikannya.

”Om, minta koyok, Om,” kata anak-anak yang masih usaia sekolah dasar itu.
Adi pun heran mendengar permintaan anak-anak itu.

”Lho, masih kecil kok pakai koyok? Sakit apa emangnya. Om nggak ada bawa koyok,” kata Adi.
Anak-anak itu pun terlihat bingung mendengar jawaban Adi.

”Nggak ada yang sakit kami, Om”.

”Terus kenapa minta koyok?” balas Adi.

Melihat ekspresi Adi yang bingung ketika dimintai koyok, salah seorang anak tersebut akhirnya menjelaskan koyok yang dimaksud.

Anak-anak itu menunjuk sebuah kendaraan yang berstiker.

”Kami bukan minta koyok untuk pereda sakit, Om. Tapi, koyok bergambar untuk kami tempel di buku dan mainan kami,” kata mereka.

Melihat itu, Adi pun langsung tertawa. ”Alamaaaak…!!! Stiker ternyata,” kata Adi dalam hati.

”Itu bukan koyok namanya, Nak. Tapi stiker. Om nggak punya stiker,” ujarnya lagi.

Adi pun akhirnya memberikan uang ke anak -anak itu untuk membeli stiker.(amn)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Tinggal Lengkuas

Orang Kaya Baru

Dikejar Anjing

Air Galon