(RIAUPOS.CO) — Kabut asap tebal kembali menyelimuti ibukota Rokan Hilir, Bagansiapi-api. Kondisi yang cukup parah terjadi pada pagi hari. Seperti yang terjadi di hari Selasa (3/9) pukul 07.15 wib. Hal yang sama kerap terjadi dalam beberapa hari belakangan. Namun menjelang siang, intensitas kabut semakin berkurang.
Akibatnya, siswa/siswi terpaksa harus dipulangkan lebih awal. Seperti yang terlihat di SDN 02 Bangko. Pemulangan itu memang sudah mendapat persetujuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rohil. Karena sejak awal sudah ada arahan agar kepala sekolah dapat mencermati situasi kondisi yang ada.
Jika dirasa sudah mengganggu karena dampak kabut asap, maka siswa/siswi sebaiknya dapat dipulangkan lebih awal.
“Kalau soal asap kami sudah minta kepada kepala sekolah untuk pulangkan anak didiknya. Karena kabut asap tebal dapat mengakibatkan gangguan bagi anak-anak didik maka sebaiknya dipulangkan saja,” kata Kepala Disdikbud Rohil Drs H Wan Rusli Syarif.
Pada hari yang sama, sejumlah pihak terlihat mulai membagikan masker untuk masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap persoalan dampak kabut asap. Seperti yang dilakukan oleh jajaran Kelurahan Bagan Kota, Bangko.
Lurah Bagan Kota Aspri Mulya SSTP MSi menyebutkan pihaknya tergerak untuk memberikan masker bagi masyarakat yang melintas di depan kantor lurah seiring dengan kabut asap yang terlihat makin tebal.
“Terutama anak-anak sekolah apalagi di dekat sini ada sekolah. Sehingga bisa diberikan masker bagi masyarakat,” katanya.
Disisi lain, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohil mengakui ada beberapa titik karhutla terjadi di Rohil.”Beberapa lokasi karhutla diantaranya di Rantau Bais, Teluk Nilap Kecamatan Kubu, Sei Besar Kecamatan Pekaitan dan Kampung Medan, Bangko,” terang Kepala BPBD Rohil Irawan SE melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Rohil Wan Budiansyah.
Ia memastikan langkah pemadaman telah dilakukan BPBD. Dengan menerjunkan 20 personil dan bersama TNI, Polri, kecamatan, kepenghuluan dan MPA.
“Hari ini pun kami masih turun ke lapangan ke empat lokasi tersebut,” kata Wan Budiansyah.
Katanya, titik api di Sei Besar sudah padam beberapa waktu lalu. Namun di Teluk Bano dan Pekaitan kembali menyala lagi. Diperkirakan hal itu terjadi karena kondisi cuaca panas dan lahan yang kering. Sehingga hal itu membuat mudah terjadinya kebakaran lahan dan api menjadi cepat menjalar ke lingkungan terdekat.(fad)