Jumat, 22 November 2024

Atlet Menembak Riau Raih Emas

- Advertisement -

HANOI (RIAUPOS.CO) – Atlet Riau Totok Tri Martanto yang tergabung tim menembak Indonesia di SEA Games 2021 berhasil meraih medali emas, Senin (16/5). Tampil di nomor rapid fire pistol tim putra bersama mantan atlet Riau Anang Yulianto dan Dewa Putu Suteja, Totok mencatatkan nilai 1.710. Mereka unggul atas Vietnam yang meraih perak dengan nilai 1.706  dan Thailand yang meraih perunggu dengan koleksi 1.698 poin.

Keberhasilan Totok mempersembahkan medali emas untuk Indonesia membuat Ketua Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Riau Deddy Handoko Alimin bangga. Ia memberi ucapan selamat dan berharap Totok masih bisa merebut medali emas di nomor berikutnya.

- Advertisement -

DH, demikian panggilannya, memuji ketekunan dan disiplin Totok dalam berlatih. Totok patut menjadi contoh atlet menembak, baik bagi atlet muda Riau maupun atlet Indonesia umumnya. Berkat semangat yang tidak pernah kedur membuatnya selalu mempersembahkan prestasi, baik bagi Riau maupun Indonesia.

"Kami berharap Totok menjadi contoh bagi atlet Riau, khususnya yang masih junior. Prestasi yang dipersembahkan untuk Riau sudah cukup banyak. Medali emas pada PON Riau 2012 dan PON Jawa Barat 2016. Terakhir Totok juga meraih perunggu di PON Papua tahun lalu. Selamat untuk Totok, teruslah berprestasi," pesan DH.

Selain satu emas, di nomor rapid fire pistol tim putra, menembak juga menyumbangkan satu emas di nomor 10 meter air rifle putri atas nama Dewi Laila Mubarokah setelah mendapat nilai tertinggi 247. Dewi tak menyangka kerja kerasnya dapat memberikan medali emas. Apalagi, SEA Games Vietnam menjadi debutnya  di ajang multievent se-Asia Tenggara ini.

- Advertisement -
Baca Juga:  Viktor Axelsen: Juara di Istora Sangat Berarti bagi Saya

"Rasanya sedih, senang, campur-campur. Saya tak menyangka bisa mendapat emas karena lawannya bagus-bagus, terutama Singapura dan Vietnam," kata Dewi, Selasa (16/5). "Sejak awal kami tidak ada target bagaimana, pokoknya nothing to lose saja. Yang penting nembak dan tak buang-buang kesempatan," kata Dewi.

Selain menembak, senam menambah satu medali emas lewat Rifda Irfanaluthfi. Dia mencatatkan emas keduanya di SEA Games Vietnam. Kali ini emas dia raih pada floor exercise. Dia juara bersama karena poinnya dengan pesenam Thailand Sasiwimon Mueangphuan sama-sama 12.700. Sebelumnya, Rifda mendapat emas di nomor all around dan menempati urutan ketiga nomor vault table.

Bagi Rifda, dua emas yang diraihnya membawa arti besar. Bagaimana tidak. Ini adalah kali pertama dia membawa pulang emas pada nomor all around dan floor exercise di SEA Games. Hasil ini sekaligus menyempurnakan gairahnya menuju Olimpiade 2024 Paris.

"Saya sempat bilang ini SEA Games terakhir, tetapi bukan berarti pensiun," bebernya, Senin (16/5). Justru, sambungnya, dia ingin berprestasi lebih tinggi lagi di Asian Games dan Olimpiade. "Semoga bisa diberi kesehatan dan tidak ada cedera sehingga bisa ke Olimpiade 2024 Paris," kata Rifda.

Baca Juga:  Pindah ke Major League Soccer, Gareth Bale Mencari Titik Balik

Meski menambah tiga emas, posisi Indonesia di klasemen perolehan medali melorot ke posisi lima. Indonesia mengumpulkan 23 emas, 36 perak, dan 30 perak. Posisi Indonesia digeser Singapura yang mengumpulkan 24 emas, 24 perak, dan 29 perunggu.

Puncak daftar perolehan medali masih dikuasai tuan rumah Vietnam dengan 86 emas, 54 perak, dan 55 perunggu. Thailand menduduki posisi kedua dengan 36 emas, 38 perak, dan 53 perunggu. Diikuti Filipina di posisi tiga dengan raihan 30 emas, 34 perak, dan 44 perunggu.

Sementara itu, pencak silat yang menjadi andalan Indonesia dalam multi event kemarin gagal menambah pundi medali emas dan hanya meraih tambahan  tiga perak atas nama Khoriudin Mustakim (50-55kg putra), Muhamad Yachser Arafa (55-60kg putra), dan Ronaldo Neno (80-85kg putra). Ketiganya terpaksa mengakui keunggulan lawan saat turun di partai final di Bac Tu Liem Sport Center.

Peluang Indonesia merebut emas terbuka di Mustakim yang bertanding kontra pesilat Malaysia, Muhammad Khairi Adib Azhar. Sebab, ia awalnya unggul dalam perolehan poin. Tapi, ketidaksengajaan tendangan Mustakim yang mengenai leher Khairi.

Setelah pertarungan dilanjutkan lagi, perolehan Mustakim dikurangi 10 poin. Hal ini membuat skor menjadi 49-50 untuk pesilat Malaysia. Dengan sisa waktu sekitar 10 detik, Mustakim berusaha menambah perolehan poinnya. Namun skor tetap tak berubah.(aga/raf/bas/jpg)

 

HANOI (RIAUPOS.CO) – Atlet Riau Totok Tri Martanto yang tergabung tim menembak Indonesia di SEA Games 2021 berhasil meraih medali emas, Senin (16/5). Tampil di nomor rapid fire pistol tim putra bersama mantan atlet Riau Anang Yulianto dan Dewa Putu Suteja, Totok mencatatkan nilai 1.710. Mereka unggul atas Vietnam yang meraih perak dengan nilai 1.706  dan Thailand yang meraih perunggu dengan koleksi 1.698 poin.

Keberhasilan Totok mempersembahkan medali emas untuk Indonesia membuat Ketua Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Riau Deddy Handoko Alimin bangga. Ia memberi ucapan selamat dan berharap Totok masih bisa merebut medali emas di nomor berikutnya.

- Advertisement -

DH, demikian panggilannya, memuji ketekunan dan disiplin Totok dalam berlatih. Totok patut menjadi contoh atlet menembak, baik bagi atlet muda Riau maupun atlet Indonesia umumnya. Berkat semangat yang tidak pernah kedur membuatnya selalu mempersembahkan prestasi, baik bagi Riau maupun Indonesia.

"Kami berharap Totok menjadi contoh bagi atlet Riau, khususnya yang masih junior. Prestasi yang dipersembahkan untuk Riau sudah cukup banyak. Medali emas pada PON Riau 2012 dan PON Jawa Barat 2016. Terakhir Totok juga meraih perunggu di PON Papua tahun lalu. Selamat untuk Totok, teruslah berprestasi," pesan DH.

- Advertisement -

Selain satu emas, di nomor rapid fire pistol tim putra, menembak juga menyumbangkan satu emas di nomor 10 meter air rifle putri atas nama Dewi Laila Mubarokah setelah mendapat nilai tertinggi 247. Dewi tak menyangka kerja kerasnya dapat memberikan medali emas. Apalagi, SEA Games Vietnam menjadi debutnya  di ajang multievent se-Asia Tenggara ini.

Baca Juga:  PSPS Pastikan Satu Tempat Liga 2 Musim Depan

"Rasanya sedih, senang, campur-campur. Saya tak menyangka bisa mendapat emas karena lawannya bagus-bagus, terutama Singapura dan Vietnam," kata Dewi, Selasa (16/5). "Sejak awal kami tidak ada target bagaimana, pokoknya nothing to lose saja. Yang penting nembak dan tak buang-buang kesempatan," kata Dewi.

Selain menembak, senam menambah satu medali emas lewat Rifda Irfanaluthfi. Dia mencatatkan emas keduanya di SEA Games Vietnam. Kali ini emas dia raih pada floor exercise. Dia juara bersama karena poinnya dengan pesenam Thailand Sasiwimon Mueangphuan sama-sama 12.700. Sebelumnya, Rifda mendapat emas di nomor all around dan menempati urutan ketiga nomor vault table.

Bagi Rifda, dua emas yang diraihnya membawa arti besar. Bagaimana tidak. Ini adalah kali pertama dia membawa pulang emas pada nomor all around dan floor exercise di SEA Games. Hasil ini sekaligus menyempurnakan gairahnya menuju Olimpiade 2024 Paris.

"Saya sempat bilang ini SEA Games terakhir, tetapi bukan berarti pensiun," bebernya, Senin (16/5). Justru, sambungnya, dia ingin berprestasi lebih tinggi lagi di Asian Games dan Olimpiade. "Semoga bisa diberi kesehatan dan tidak ada cedera sehingga bisa ke Olimpiade 2024 Paris," kata Rifda.

Baca Juga:  Taklukkan Shesar Hiren Rhustavito, Anthony Ginting Juara

Meski menambah tiga emas, posisi Indonesia di klasemen perolehan medali melorot ke posisi lima. Indonesia mengumpulkan 23 emas, 36 perak, dan 30 perak. Posisi Indonesia digeser Singapura yang mengumpulkan 24 emas, 24 perak, dan 29 perunggu.

Puncak daftar perolehan medali masih dikuasai tuan rumah Vietnam dengan 86 emas, 54 perak, dan 55 perunggu. Thailand menduduki posisi kedua dengan 36 emas, 38 perak, dan 53 perunggu. Diikuti Filipina di posisi tiga dengan raihan 30 emas, 34 perak, dan 44 perunggu.

Sementara itu, pencak silat yang menjadi andalan Indonesia dalam multi event kemarin gagal menambah pundi medali emas dan hanya meraih tambahan  tiga perak atas nama Khoriudin Mustakim (50-55kg putra), Muhamad Yachser Arafa (55-60kg putra), dan Ronaldo Neno (80-85kg putra). Ketiganya terpaksa mengakui keunggulan lawan saat turun di partai final di Bac Tu Liem Sport Center.

Peluang Indonesia merebut emas terbuka di Mustakim yang bertanding kontra pesilat Malaysia, Muhammad Khairi Adib Azhar. Sebab, ia awalnya unggul dalam perolehan poin. Tapi, ketidaksengajaan tendangan Mustakim yang mengenai leher Khairi.

Setelah pertarungan dilanjutkan lagi, perolehan Mustakim dikurangi 10 poin. Hal ini membuat skor menjadi 49-50 untuk pesilat Malaysia. Dengan sisa waktu sekitar 10 detik, Mustakim berusaha menambah perolehan poinnya. Namun skor tetap tak berubah.(aga/raf/bas/jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari