JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Vaksin AstraZeneca dan mRNA diklaim efektif dalam memberikan perlindungan yang setara terhadap rawat inap dan kematian Covid-19. Akan tetapi kemanjuran bakal diraih setelah dua dosis vaksin. Dalam penelitian terbaru para ahli tentang data dari 79 studi dunia nyata terungkap.
Tinjauan terbaru ini memperjelas bahwa vaksin AstraZeneca, yang dikenal sebagai vaksin Covid-19 "vektor virus", dan vaksin "mRNA", memberikan tingkat perlindungan yang setara terhadap rawat inap 91,3-92,5 persen dan kematian 91,4-93,3 persen, tanpa memandang usia, dan secara statistik tidak berbeda. Pada saat proses review, data-data terkait dihubungkan dengan Delta dan varian sebelumnya. Namun data statistik terbaru menunjukkan temuan yang serupa pada varian Omicron.
"Vaksin Covid-19 sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan membantu negara-negara Asia Tenggara kembali normal selama setahun terakhir. Tinjauan para ahli kami menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca dan vaksin mRNA yang tersedia dapat memberikan perlindungan tingkat tinggi yang serupa terhadap Covid-19 yang mengancam jiwa. Hal ini merupakan informasi penting bagi para pembuat kebijakan publik untuk dapat mempertimbangkan penggunaan vaksin Covid-19 yang optimal untuk masyarakat selama 12 bulan ke depan," kata Direktur Oxford Clinical Research Unit di Vietnam Profesor Guy Thwaites, baru-baru ini.
Dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr dr Erlina Burhan MSc SpP(K) mengatakan, tingginya antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi Covid-19 terkadang langsung diartikan sebagai efektivitas dari suatu vaksin. Padahal kadar antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi tersebut memang dapat bervariasi. "Namun kemampuan vaksin-vaksin tersebut ternyata serupa dalam mencegah rawat inap di rumah sakit ataupun kematian akibat Covid-19," kata dr Erlina.(jpg/esi)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Vaksin AstraZeneca dan mRNA diklaim efektif dalam memberikan perlindungan yang setara terhadap rawat inap dan kematian Covid-19. Akan tetapi kemanjuran bakal diraih setelah dua dosis vaksin. Dalam penelitian terbaru para ahli tentang data dari 79 studi dunia nyata terungkap.
Tinjauan terbaru ini memperjelas bahwa vaksin AstraZeneca, yang dikenal sebagai vaksin Covid-19 "vektor virus", dan vaksin "mRNA", memberikan tingkat perlindungan yang setara terhadap rawat inap 91,3-92,5 persen dan kematian 91,4-93,3 persen, tanpa memandang usia, dan secara statistik tidak berbeda. Pada saat proses review, data-data terkait dihubungkan dengan Delta dan varian sebelumnya. Namun data statistik terbaru menunjukkan temuan yang serupa pada varian Omicron.
- Advertisement -
"Vaksin Covid-19 sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan membantu negara-negara Asia Tenggara kembali normal selama setahun terakhir. Tinjauan para ahli kami menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca dan vaksin mRNA yang tersedia dapat memberikan perlindungan tingkat tinggi yang serupa terhadap Covid-19 yang mengancam jiwa. Hal ini merupakan informasi penting bagi para pembuat kebijakan publik untuk dapat mempertimbangkan penggunaan vaksin Covid-19 yang optimal untuk masyarakat selama 12 bulan ke depan," kata Direktur Oxford Clinical Research Unit di Vietnam Profesor Guy Thwaites, baru-baru ini.
Dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr dr Erlina Burhan MSc SpP(K) mengatakan, tingginya antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi Covid-19 terkadang langsung diartikan sebagai efektivitas dari suatu vaksin. Padahal kadar antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi tersebut memang dapat bervariasi. "Namun kemampuan vaksin-vaksin tersebut ternyata serupa dalam mencegah rawat inap di rumah sakit ataupun kematian akibat Covid-19," kata dr Erlina.(jpg/esi)
- Advertisement -