Jumat, 20 September 2024

Tambah Amunisi dengan Armada Baru

Menjadi relawan ambulans gratis dan tim penyelenggara jenazah mirip dengan profesi bidan beranak. Harus siap terima panggilan kapan saja, walau di tengah malam buta. Karena orang sakit dan meninggal bisa kapan saja. Mereka juga harus berpacu dengan waktu. Sebab ada pasien yang tak sanggup lagi menahan sakit, atau jenazah yang harus segera dikuburkan. Harus juga tangkas dalam bekerja karena menyangkut nyawa manusia.

Laporan  GEMA SETARA, Pekanbaru

Namun, jangan kira perkara sakit dan mati hanyalah semata urusan orang yang usianya sudah tua. Tim Janaiz Raudhatul Jannah Islamic Center (RJIC) Pekanbaru justru banyak berisi anak muda. Ada yang masih lajang, ada yang baru menikah, atau baru punya anak satu. Sebagian lagi masih berusia 40-an. Hanya sedikit yang usianya sudah lebih setengah abad.

Menurut Ketua Divisi Sosial RJIC, Daryanto yang diamanahi untuk mengurus layanan ambulans gratis dan Janaiz RJIC, tim laki-laki punya tanggung jawab lebih berat. "Sebab mereka harus mengawal penyelenggaraan fardhu kifayah dari awal hingga akhir. Mulai dari menyiapkan semua peralatan untuk memandikan jenazah hingga masuk ke liang lahat. Badan basah dan kotor sudah hal yang lumrah," ujar Pak Dar.

- Advertisement -

Warga Terbantu dan Terharu Tentu banyak suka-duka yang dirasa oleh Tim Janaiz RJIC. Suatu ketika, demikian Pak Dar, mereka dihubungi oleh salah satu rumah sakit di Pekanbaru. Ada yang meninggal dunia tapi masyarakat di tempat tinggalnya tak mau menyelenggarakan. Pihak rumah sakit juga minta bantuan untuk menjemput jenazah karena jika pakai ambulans lain tentu pihak keluarga harus keluar uang lagi dan itu berat bagi mereka.

Baca Juga:  AS Gunakan Isu Laut Cina Selatan untuk Lawan Pengaruh Cina

"Akhirnya jenazah kami jemput. Kami mandikan dan kafankan di RJIC lalu kami antar sampai ke kuburan. Tak ada dikenakan biaya. Setelah itu keluarga juga kami beri bantuan sembako. Mereka sampai menangis karena terharu," kenang Pak Dar.

- Advertisement -

Pernah pula terjadi, lanjutnya, ada keluarga yang kemalangan tapi masyarakat sekitar lagi-lagi tak mau menyelenggarakan. Setelah berusaha ke sana ke mari, akhirnya mereka menghubungi call center RJIC.

"Ketika kami sampai di rumah duka, pihak keluarga mengatakan, "Dari sekian banyak yang sudah dihubungi, hanya RJIC yang mau bantu". Allah lah yang membantu semua ini. Alhamdulillah melalui RJIC yang diberi kemudahan dan pertolongan oleh Allah," tutur Pak Dar.

Kejadian masyarakat menolak menyelenggarakan jenazah dan akhirnya dibantu oleh RJIC ini sudah cukup sering dialami. Karena sesuatu dan lain hal, memang ada warga yang tak bersedia melaksanakan fardhu kifayah.

Pihak keluarga pun jadi sungguh terharu karena merasa sangat terbantu. Ada yang dari awal hingga selesai proses pemakaman masih menangis tersedu-sedu bukan hanya sebab kehilangan orang tercinta tapi juga karena akhirnya ada yang bersedia menyelenggarakan jenazah keluarganya. Ada pula para jiran tetangga dari keluarga yang kemalangan, setelah melihat Tim Janaiz bertugas, malah minta agar kelak kalau mereka yang dapat musibah kematian, maka RJIC pula hendaknya yang menyelenggarakan.   

Layanan ambulan gratis RJIC ini, demikian Pak Dar, mulai beroperasi sejak Januari 2021. Karena banyaknya permintaan, maka diputuskan untuk menambah armada. Sebab kadang begitu ada permintaan yang bersamaan, tentu susah untuk dapat membantu semuanya.

Baca Juga:  Rahma Jabat Pelaksana Tugas Wali Kota Tanjungpinang

Maka pada akhir September 2021, RJIC pun membuka donasi pengadaan ambulans baru. Alhamdulillah, hanya dalam waktu kurang lebih empat bulan, pada awal Januari 2022, keperluan dana sebesar Rp260 juta dapat terpenuhi. Dengan demikian saat ini RJIC sudah memiliki dua armada ambulan gratis.

Mudah-mudahan, dengan adanya tambahan amunisi ini makin banyak umat yang dapat dilayani dan makin luas pula jangkauan wilayah yang dapat dibantu.

Menurut Pak Dar, jenis layanan yang paling banyak digunakan masyarakat adalah antar jemput pasien. Tak jarang beberapa di antaranya sudah seperti "langganan". Sering pula ada yang minta antar jemput pulang pergi. Jika waktunya tak terlalu lama, biasanya petugas ambulans bersedia menunggu.

Layanan RJIC ini, jelas Pak Dar, Alhamdulillah juga telah dimanfaatkan oleh berbagai rumah sakit. Sudah setahun ini, Tim Janaiz RJIC telah membantu penyelenggaraan jenazah di RS Awal Bros. Mulai awal April 2022 ini juga dilakukan penanda-tanganan kerja sama untuk hal yang sama dengan RS Ibnu Sina.

Penjajakan kerja sama juga sudah dilakukan dengan RSIA Annisa. "RJIC mengucapkan jazaakumullah khayran wa baarakallahu fiikum pada para muhsinin dan relawan. Semoga Allah melimpahkan keberkahan dan membalasnya dengan ganjaran yang terbaik, tak hanya di dunia namun terlebih lagi di akhirat," tutur Pak Dar.

Di tengah hiruk-pikuk berbagai urusan dunia, ada insan yang mendedikasikan dirinya untuk melayani umat. Semoga Allah menjaga niat para relawan, dan memudahkan kita semua untuk senantiasa berbuat baik dan saling tolong menolong.***

Menjadi relawan ambulans gratis dan tim penyelenggara jenazah mirip dengan profesi bidan beranak. Harus siap terima panggilan kapan saja, walau di tengah malam buta. Karena orang sakit dan meninggal bisa kapan saja. Mereka juga harus berpacu dengan waktu. Sebab ada pasien yang tak sanggup lagi menahan sakit, atau jenazah yang harus segera dikuburkan. Harus juga tangkas dalam bekerja karena menyangkut nyawa manusia.

Laporan  GEMA SETARA, Pekanbaru

Namun, jangan kira perkara sakit dan mati hanyalah semata urusan orang yang usianya sudah tua. Tim Janaiz Raudhatul Jannah Islamic Center (RJIC) Pekanbaru justru banyak berisi anak muda. Ada yang masih lajang, ada yang baru menikah, atau baru punya anak satu. Sebagian lagi masih berusia 40-an. Hanya sedikit yang usianya sudah lebih setengah abad.

Menurut Ketua Divisi Sosial RJIC, Daryanto yang diamanahi untuk mengurus layanan ambulans gratis dan Janaiz RJIC, tim laki-laki punya tanggung jawab lebih berat. "Sebab mereka harus mengawal penyelenggaraan fardhu kifayah dari awal hingga akhir. Mulai dari menyiapkan semua peralatan untuk memandikan jenazah hingga masuk ke liang lahat. Badan basah dan kotor sudah hal yang lumrah," ujar Pak Dar.

Warga Terbantu dan Terharu Tentu banyak suka-duka yang dirasa oleh Tim Janaiz RJIC. Suatu ketika, demikian Pak Dar, mereka dihubungi oleh salah satu rumah sakit di Pekanbaru. Ada yang meninggal dunia tapi masyarakat di tempat tinggalnya tak mau menyelenggarakan. Pihak rumah sakit juga minta bantuan untuk menjemput jenazah karena jika pakai ambulans lain tentu pihak keluarga harus keluar uang lagi dan itu berat bagi mereka.

Baca Juga:  AS Gunakan Isu Laut Cina Selatan untuk Lawan Pengaruh Cina

"Akhirnya jenazah kami jemput. Kami mandikan dan kafankan di RJIC lalu kami antar sampai ke kuburan. Tak ada dikenakan biaya. Setelah itu keluarga juga kami beri bantuan sembako. Mereka sampai menangis karena terharu," kenang Pak Dar.

Pernah pula terjadi, lanjutnya, ada keluarga yang kemalangan tapi masyarakat sekitar lagi-lagi tak mau menyelenggarakan. Setelah berusaha ke sana ke mari, akhirnya mereka menghubungi call center RJIC.

"Ketika kami sampai di rumah duka, pihak keluarga mengatakan, "Dari sekian banyak yang sudah dihubungi, hanya RJIC yang mau bantu". Allah lah yang membantu semua ini. Alhamdulillah melalui RJIC yang diberi kemudahan dan pertolongan oleh Allah," tutur Pak Dar.

Kejadian masyarakat menolak menyelenggarakan jenazah dan akhirnya dibantu oleh RJIC ini sudah cukup sering dialami. Karena sesuatu dan lain hal, memang ada warga yang tak bersedia melaksanakan fardhu kifayah.

Pihak keluarga pun jadi sungguh terharu karena merasa sangat terbantu. Ada yang dari awal hingga selesai proses pemakaman masih menangis tersedu-sedu bukan hanya sebab kehilangan orang tercinta tapi juga karena akhirnya ada yang bersedia menyelenggarakan jenazah keluarganya. Ada pula para jiran tetangga dari keluarga yang kemalangan, setelah melihat Tim Janaiz bertugas, malah minta agar kelak kalau mereka yang dapat musibah kematian, maka RJIC pula hendaknya yang menyelenggarakan.   

Layanan ambulan gratis RJIC ini, demikian Pak Dar, mulai beroperasi sejak Januari 2021. Karena banyaknya permintaan, maka diputuskan untuk menambah armada. Sebab kadang begitu ada permintaan yang bersamaan, tentu susah untuk dapat membantu semuanya.

Baca Juga:  Militer Myanmar Kerahkan Kendaraan Lapis Baja Hadapi Demonstran

Maka pada akhir September 2021, RJIC pun membuka donasi pengadaan ambulans baru. Alhamdulillah, hanya dalam waktu kurang lebih empat bulan, pada awal Januari 2022, keperluan dana sebesar Rp260 juta dapat terpenuhi. Dengan demikian saat ini RJIC sudah memiliki dua armada ambulan gratis.

Mudah-mudahan, dengan adanya tambahan amunisi ini makin banyak umat yang dapat dilayani dan makin luas pula jangkauan wilayah yang dapat dibantu.

Menurut Pak Dar, jenis layanan yang paling banyak digunakan masyarakat adalah antar jemput pasien. Tak jarang beberapa di antaranya sudah seperti "langganan". Sering pula ada yang minta antar jemput pulang pergi. Jika waktunya tak terlalu lama, biasanya petugas ambulans bersedia menunggu.

Layanan RJIC ini, jelas Pak Dar, Alhamdulillah juga telah dimanfaatkan oleh berbagai rumah sakit. Sudah setahun ini, Tim Janaiz RJIC telah membantu penyelenggaraan jenazah di RS Awal Bros. Mulai awal April 2022 ini juga dilakukan penanda-tanganan kerja sama untuk hal yang sama dengan RS Ibnu Sina.

Penjajakan kerja sama juga sudah dilakukan dengan RSIA Annisa. "RJIC mengucapkan jazaakumullah khayran wa baarakallahu fiikum pada para muhsinin dan relawan. Semoga Allah melimpahkan keberkahan dan membalasnya dengan ganjaran yang terbaik, tak hanya di dunia namun terlebih lagi di akhirat," tutur Pak Dar.

Di tengah hiruk-pikuk berbagai urusan dunia, ada insan yang mendedikasikan dirinya untuk melayani umat. Semoga Allah menjaga niat para relawan, dan memudahkan kita semua untuk senantiasa berbuat baik dan saling tolong menolong.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari