PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau telah mengambil sejumlah langkah yang diperlukan untuk mencegah gajah melewati area jalan tol. Salah satunya menanam pohon pisang di sekitar underpass Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Km 73 tersebut.
''Memperbanyak tanaman pisang di sekitar mulut underpass. Bahkan nanti akan ditanam sepanjang pagar di sekitar kanan kiri terowongan akan ditanami tanaman jeruk nipis, guna mencegah gajah tidak melewati pagar," kata Fifin Arfiana, Plt Kepala Balai BKSDA Riau Fifin Arfiana, kemarin.
Solusi itu menurut Fifin dapat mencegah gajah liar kembali masuk ruas Tol Pekanbaru-Dumai. Sehingga kejadian gajah liar masuk tol tidak terulang kembali.
Kebijakan itu sendiri diambil setelahTim BBKSDA Riau menggelar rapat bersama pengelola Tol Pekanbaru-Dumai. Selain memperbanyak tanaman di sekitar jalur yang sempat diterobos oleh gajah jantan bernama Codet tersebut, keduabelah pihak juga sudah membentuk WA Group. Hal ini dimaksudkan agar komunikasi antar pihak yang berwenang bisa lebih mudah dan intens.
Seperti diberitakan sebelumnya, seekor gajah terekam kamera warga saat menyeberang di Km 73 ruas Tol Pekanbaru-Dumai pada Senin (15/2) lalu. Gajah itu disebut melintasi di ruas tol karena jalur khusus yang disiapkan untuk gajah tergenang air.
Sebelumnya Hutama Karya telah mempersiapkan 5 terowongan di ruas tol permai yang diperuntukkan untuk gajah-gajar liar melintas, namun salah satu dari 5 terowongan tersebut mengalami banjir.
Branch Manajer Tol Permai Indrajana mengatakan dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau untuk mempersiapkan langkah-langkah masif, agar ke depannya tidak ada lagi gajah yang berhasil memasuki ruas tol Permai.
Selain mempersiapkan terowongan Hutama Karya juga melakukan penanaman pohon yang disukai oleh hewan-hewan yang berada disana selama 4 bulan sekali, "Kami, Senin (21/2) besok akan melakukan penanaman pohon yang mereka sukai seperti pisang, bambu dan lain-lain, sekitar 600 bibit pohon akan ditanam di 5 seputaran terowongan, " jelas Indrajana kemarin.
Sebelumnya penanaman pohon ini telah rutin dilakukan Hutama Karya selama 4 bulan sekali, karena dilihat para hewan tersebut saat melintas di terowongan memerlukan pohon-pohon tersebut untuk mereka konsumsi.
Selain itu Hutama Karya mengharapkan informasi secara periodik dari BBKSDA untuk memantau aktivitas dan lalu lintas gajah karena sebelumnya gajah-gajah tersebut telah dilengkapi Global Positioning System (GPS).
"Kita berharap BBKSDA memberikan kita informasi secara periodik untuk memantau posisi-posisi mereka berada dimana, karena mereka (BBKSDA, red) bisa memantau hal tersebut," sebut Indrajana.
Saat ini pagar panel pembatas yang dihancurkan oleh gajah yang melintas di Tol Permai beberapa waktu lalu telah di lakukan perbaikan tidak lama setelah gajah tersebut melintas di jalan tol.(sol/bay)