Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Southampton FC vs Manchester City : Bikin Frustasi

SOUTHAMPTON (RIAUPOS.CO) – Laju nyaman Manchester City di Premier League musim ini mendapat hadangan kemarin (23/1). Sejak kemenangan dalam derbi Manchester pada 6 November 2021 atau setelah streak kemenangan selama 12 matchweek, City tertahan.

Di St Mary’s Stadium, kandang Southampton FC, juara bertahan Premier League itu dibuat frustrasi dan harus puas dengan skor seri 1-1. Hasil seri itu seperti membuka asa bagi pesaing terdekatnya, Liverpool FC. Selisih poin memang 12 (57-45), tetapi The Reds memainkan dua laga lebih sedikit ketimbang City.

Meski memiliki 74 persen penguasaan bola dan menghasilkan 20 tembakan, skuad Pep Guardiola hanya bisa membuahkan sebiji gol di St Mary’s. Gol City pun lahir dari pemain belakang. Yaitu, bek Aymeric Laporte. Di akhir laga, Laporte mengunggah foto paha kanannya yang sobek.

"Laga yang membuat kami frustrasi," ucap Laporte kepada Sky Sports. Bek yang baru tahun lalu memutuskan membela timnas Spanyol meski punya rekam jejak sebagai kapten timnas kelompok umur Prancis itu juga punya alasan lain terkait hasil seri The Citizens. "Lapangannya kecil. Kami sedikit kesulitan," imbuhnya.

Baca Juga:  Indonesia Siapkan Lahan 1.500 Meter di Olimpiade 2020

Handicap itu sebelumnya memang pernah dibahas oleh tactician City Pep Guardiola. Gaya main operan cepat ala Pep menemui masalah ketika diaplikasikan di lapangan berukuran kecil. Yang dimaksud kecil adalah lapangan dengan luas di bawah 7.000 meter persegi.

Sebagai catatan, luas lapangan St Mary’s adalah 6.936 meter persegi (102 meter x 68 meter). Beda, misalnya, dengan dimensi lapangan Etihad Stadium (105 meter x 68 meter) atau memiliki luas 7.140 meter persegi. "Itu (lapangan kecil, red) mengurangi efektivitas. Meski, kami akui bahwa kami sebenarnya bermain bagus hari ini (kemarin, red),’’ beber Laporte.

Selain sempitnya lapangan St Mary’s, taktik pelatih Soton –sebutan Southampton FC– Ralph Hasenhuettl mengusung sepak bola negatif menambah frustrasi Ruben Dias dkk. Meski begitu, Pep menolak untuk menjadikannya sebagai alasan gagal menang. Pelatih berjuluk Sang Filsuf itu malah memujinya. "Soton bermain lebih terorganisasi. Mereka memainkan skema 4-4-2 dengan bola-bola jauh yang disertai kecepatan pemainnya ketika melakukan serangan balik. Build up permainan yang bagus," tutur Pep.

Baca Juga:  Kalahkan Brady di Final, Osaka Juara di Melbourne

Pep berkata seperti itu karena di Etihad Stadium pada 18 September tahun lalu, Soton juga sukses mengimbangi City tanpa gol. "Kami tahu bagaimana cara supaya City tidak bisa mengembangkan permainan mereka," ucap Hasenhuettl kepada Manchester Evening News.

Disinggung soal pertandingan, Guardiola puas melihat performa anak asuhannya."Saya tidak memerlukan hasil bagus, bahkan jika kami menang hari ini, perburuan gelar tidak akan selesai. Kami tampil luar biasa melawan tim papan atas," kata Guardiola dilansir laman resmi klub, Ahad (23/1). "Sayangnya, di babak pertama kami kebobolan satu gol. Saya pikir ini merupakan salah satu penampilan terbaik kami musim ini," tambahnya.

Lebih lanjut, Guardiola juga memuji permainan Southampton. Menurutnya, anak asuh Ralph Hassenhuttl itu tampil dengan skema permainan yang terorganisir dengan baik.

"Sangat sulit melawan mereka, karena mereka memiliki pengalalaman dalam berbagai hal. Mereka sangat terorganisir, dan ini adalah salah satu penampilan terbaik kami melawan mereka," ucapnya.(ren/c17/dns/eca)

Laporan JPG, Southampton

 

SOUTHAMPTON (RIAUPOS.CO) – Laju nyaman Manchester City di Premier League musim ini mendapat hadangan kemarin (23/1). Sejak kemenangan dalam derbi Manchester pada 6 November 2021 atau setelah streak kemenangan selama 12 matchweek, City tertahan.

Di St Mary’s Stadium, kandang Southampton FC, juara bertahan Premier League itu dibuat frustrasi dan harus puas dengan skor seri 1-1. Hasil seri itu seperti membuka asa bagi pesaing terdekatnya, Liverpool FC. Selisih poin memang 12 (57-45), tetapi The Reds memainkan dua laga lebih sedikit ketimbang City.

- Advertisement -

Meski memiliki 74 persen penguasaan bola dan menghasilkan 20 tembakan, skuad Pep Guardiola hanya bisa membuahkan sebiji gol di St Mary’s. Gol City pun lahir dari pemain belakang. Yaitu, bek Aymeric Laporte. Di akhir laga, Laporte mengunggah foto paha kanannya yang sobek.

"Laga yang membuat kami frustrasi," ucap Laporte kepada Sky Sports. Bek yang baru tahun lalu memutuskan membela timnas Spanyol meski punya rekam jejak sebagai kapten timnas kelompok umur Prancis itu juga punya alasan lain terkait hasil seri The Citizens. "Lapangannya kecil. Kami sedikit kesulitan," imbuhnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Nomor 1 Denmark Sudah Tidak Sabar Berlaga di Istora Senayan

Handicap itu sebelumnya memang pernah dibahas oleh tactician City Pep Guardiola. Gaya main operan cepat ala Pep menemui masalah ketika diaplikasikan di lapangan berukuran kecil. Yang dimaksud kecil adalah lapangan dengan luas di bawah 7.000 meter persegi.

Sebagai catatan, luas lapangan St Mary’s adalah 6.936 meter persegi (102 meter x 68 meter). Beda, misalnya, dengan dimensi lapangan Etihad Stadium (105 meter x 68 meter) atau memiliki luas 7.140 meter persegi. "Itu (lapangan kecil, red) mengurangi efektivitas. Meski, kami akui bahwa kami sebenarnya bermain bagus hari ini (kemarin, red),’’ beber Laporte.

Selain sempitnya lapangan St Mary’s, taktik pelatih Soton –sebutan Southampton FC– Ralph Hasenhuettl mengusung sepak bola negatif menambah frustrasi Ruben Dias dkk. Meski begitu, Pep menolak untuk menjadikannya sebagai alasan gagal menang. Pelatih berjuluk Sang Filsuf itu malah memujinya. "Soton bermain lebih terorganisasi. Mereka memainkan skema 4-4-2 dengan bola-bola jauh yang disertai kecepatan pemainnya ketika melakukan serangan balik. Build up permainan yang bagus," tutur Pep.

Baca Juga:  Kalahkan Brady di Final, Osaka Juara di Melbourne

Pep berkata seperti itu karena di Etihad Stadium pada 18 September tahun lalu, Soton juga sukses mengimbangi City tanpa gol. "Kami tahu bagaimana cara supaya City tidak bisa mengembangkan permainan mereka," ucap Hasenhuettl kepada Manchester Evening News.

Disinggung soal pertandingan, Guardiola puas melihat performa anak asuhannya."Saya tidak memerlukan hasil bagus, bahkan jika kami menang hari ini, perburuan gelar tidak akan selesai. Kami tampil luar biasa melawan tim papan atas," kata Guardiola dilansir laman resmi klub, Ahad (23/1). "Sayangnya, di babak pertama kami kebobolan satu gol. Saya pikir ini merupakan salah satu penampilan terbaik kami musim ini," tambahnya.

Lebih lanjut, Guardiola juga memuji permainan Southampton. Menurutnya, anak asuh Ralph Hassenhuttl itu tampil dengan skema permainan yang terorganisir dengan baik.

"Sangat sulit melawan mereka, karena mereka memiliki pengalalaman dalam berbagai hal. Mereka sangat terorganisir, dan ini adalah salah satu penampilan terbaik kami melawan mereka," ucapnya.(ren/c17/dns/eca)

Laporan JPG, Southampton

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari