Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Petugas Masih Terus Cari Tiga Korban Hilang

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Tim Basarnas Pekanbaru dan petugas Polair Polres Bengkalis serta Polsek Rupat masih terus mencari korban speedboat yang tenggelam di Selat Morong, perairan Ketapang, Rupat, Bengkalis, Jumat (14/1) lalu. Dari 21 orang, 3 di antaranya, tekong dan anak buah kapal (ABK) sampai kemarin belum ditemukan, (bukan 14 seperti pemberitaan Riau Pos sebelumnya).

Dalam kejadian itu tiga orang dinyatakan meninggal, sedangkan 3 orang masih hilang dan masih dalam proses pencarian. Speedboat yang membawa pekerja migran ilegal (PMI) menuju Malaysia karam saat berada di tengah perairan Selat Morong akibat cuaca buruk.

Kapolres Bengkalis AKBP Indra Wijatmiko melalui Paur Humas, AKP Edwi Sunarto kepada wartawan mengatakan sampai saat ini tim gabungan, TNI, Polri serta pemerintah Desa Sungai Cingam terus melakukan pencarian di pesisir pantai.

"Ya, perkembangan kecelakaan laut PMI di perairan Selat Morong, Kecamatan Rupat speedboat pancung membawa 18 orang PMI bersama 3 orang ABK yang berangkat dari Pulau Rupat menuju negara Malaysia," ujar Edwi, Ahad (16/1).

Edwi menyebutkan, kronologis kejadianya, pada Jumat (14/1) sekitar pukul 19.00 WIB di Pelabuhan Dusun Pangkalan Buah, Desa Sungai Cingam (Sungai Selat Morong) Speedboat dengan 2 unit mesin 60 PK dan 40 PK membawa 18 penumpang bersama 3 ABK PMI, yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 4 orang perempuan dikemudikan oleh Amin sebagai tekong, Bokir dan David sebagai ABK.

Dijelaskannya, speedboat berangkat dari pelabuhan Pangkalan Buah dengan tujuan negara Malaysia, namun sekitar 30 menit perjalanan, tepatnya sekitar 100 meter setelah tiang Pal Selat Morong, mesin speedboat sempat mengalami kerusakan dan mati. Sementara angin sangat kencang dan ombak sangat tinggi, sehingga air laut masuk ke dalam speedboat dan akhirnya tenggelam.

Baca Juga:  Pemkab Gelar Pelatihan Teknis Aparatur di Batam

"Saat ini telah ditemukan 15 orang yang selamat dan terdampar di pantai Ketapang Desa Sungai Cingam. Di mana 11 orang saat ini diamankan di Polsek Rupat dan 3 orang sudah kembali ke rumah masing-masing yang berada di Pangkalan Nyirih dan Cingam," ujar Edwi.

Ia juga mengatakan, saat ini korban yang belum ditemukan masih dalam pencarian yang dipimpin Kapolsek Rupat AKP Syaidina Ali SH beserta 5 anggota dan  Kasat Pol Air Iptu Hendriyanto SH, Kanit Gakkum Satpolairud Ipda Yuli Ariyanto SH beserta 3 anggota. Dikarenakan saat ini kondisi angin sangat kencang dan ombak laut sangat tinggi, sehingga pencarian korban dilakukan hanya di seputaran pantai.

Edwi merinci korban selamat, M Yusri (46) warga Langkat Medan, Hendrik (29) warga asal Jawa Timur, Madun (46) warga asal Lombok, Padli (31) warga asal Medan, Maya (31) warga asal Medan, Adrianto (26) warga asal Rantau Perapat Medan, Ganda Putra (37) warga Rantau Prapat Medan, Saat Junaidi (46) warga asal Lmbok, David (23) warga Dusun Pangkalan Buah Desa Sungai Cingam (diamankan di Polres Bengkalis).

Baca Juga:  Terapkan Program Desa Bermasa, Gaji Kades Rp8,5 Juta dan BPD Rp3,7 Juta

Kemudian Ita (36) asal Medan, Pribodo (33) warga Tanjung Balai Asahan Medan, Anhar (30) warga Langkat Medan, Muhammad Ali (35) warga Dusun V Sungai Cuna Desa Pangkalan Nyirih (sudah kembali ke rumah). Priyono (40) warga Jalan H Abu Bakar dan Sutoyo (31) warga Desa Sungai Cingam (keduanya sudah kembali ke rumah). Sedangkan korban meninggal dunia bernama, Rofikoh (22) dan Ari (24) warga asal Surabaya. Ditemukan meninggal dunia di Pantai Ketapang. Teteh (44) warga asal Jawa Barat, ditemukan di pelabuhan tambak udang, Desa Sungai Cingam.

"Terhadap ketiga jenazah telah dilakukan visum ET Repertum oleh tim medis UPT Puskesmas Teluk Lecah yang diketuai oleh dr Sanggam Malau. Setelah visum dilakukan, ketiga jenazah dibawa ke RSUD Kota Dumai dengan menggunakan 3 unit ambulans. Yakni ambulans Puskesmas Teluk Lecah, ambulans Desa Sungai Cingam dan ambulans Desa Teluk Lecah, sementara korban selamat dibawa ke Polsek Rupat guna penanganan lebih lanjut," ujar Edwi.

Namun, kata Edwi lagi, hingga saat ini belum ditemukan 3 orang korban yang tenggelam, di antaranya 1 tekong, 1 ABK dan 1 penumpang. Sampai saat ini petugas masih melakukan pencarian dan sedang berlangsung.

"Ya, mudah-mudahan para korban ini segera ditemukan dan pihaknya mengharapkan masyarakat untuk tetap waspada dengan kondisi cuaca yang tidak menentu di tengah laut. Bahkan diingatkan kepada masyarakat yang ingin bepergian untuk mencari pekerjaan hendaknya dilakukan secara legal," harapnya.(ksm)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Tim Basarnas Pekanbaru dan petugas Polair Polres Bengkalis serta Polsek Rupat masih terus mencari korban speedboat yang tenggelam di Selat Morong, perairan Ketapang, Rupat, Bengkalis, Jumat (14/1) lalu. Dari 21 orang, 3 di antaranya, tekong dan anak buah kapal (ABK) sampai kemarin belum ditemukan, (bukan 14 seperti pemberitaan Riau Pos sebelumnya).

Dalam kejadian itu tiga orang dinyatakan meninggal, sedangkan 3 orang masih hilang dan masih dalam proses pencarian. Speedboat yang membawa pekerja migran ilegal (PMI) menuju Malaysia karam saat berada di tengah perairan Selat Morong akibat cuaca buruk.

- Advertisement -

Kapolres Bengkalis AKBP Indra Wijatmiko melalui Paur Humas, AKP Edwi Sunarto kepada wartawan mengatakan sampai saat ini tim gabungan, TNI, Polri serta pemerintah Desa Sungai Cingam terus melakukan pencarian di pesisir pantai.

"Ya, perkembangan kecelakaan laut PMI di perairan Selat Morong, Kecamatan Rupat speedboat pancung membawa 18 orang PMI bersama 3 orang ABK yang berangkat dari Pulau Rupat menuju negara Malaysia," ujar Edwi, Ahad (16/1).

- Advertisement -

Edwi menyebutkan, kronologis kejadianya, pada Jumat (14/1) sekitar pukul 19.00 WIB di Pelabuhan Dusun Pangkalan Buah, Desa Sungai Cingam (Sungai Selat Morong) Speedboat dengan 2 unit mesin 60 PK dan 40 PK membawa 18 penumpang bersama 3 ABK PMI, yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 4 orang perempuan dikemudikan oleh Amin sebagai tekong, Bokir dan David sebagai ABK.

Dijelaskannya, speedboat berangkat dari pelabuhan Pangkalan Buah dengan tujuan negara Malaysia, namun sekitar 30 menit perjalanan, tepatnya sekitar 100 meter setelah tiang Pal Selat Morong, mesin speedboat sempat mengalami kerusakan dan mati. Sementara angin sangat kencang dan ombak sangat tinggi, sehingga air laut masuk ke dalam speedboat dan akhirnya tenggelam.

Baca Juga:  Syahrial Abdi Tanda Tangani Pengumuman Penyediaan Biaya Pendidikan bagi Mahasiswa

"Saat ini telah ditemukan 15 orang yang selamat dan terdampar di pantai Ketapang Desa Sungai Cingam. Di mana 11 orang saat ini diamankan di Polsek Rupat dan 3 orang sudah kembali ke rumah masing-masing yang berada di Pangkalan Nyirih dan Cingam," ujar Edwi.

Ia juga mengatakan, saat ini korban yang belum ditemukan masih dalam pencarian yang dipimpin Kapolsek Rupat AKP Syaidina Ali SH beserta 5 anggota dan  Kasat Pol Air Iptu Hendriyanto SH, Kanit Gakkum Satpolairud Ipda Yuli Ariyanto SH beserta 3 anggota. Dikarenakan saat ini kondisi angin sangat kencang dan ombak laut sangat tinggi, sehingga pencarian korban dilakukan hanya di seputaran pantai.

Edwi merinci korban selamat, M Yusri (46) warga Langkat Medan, Hendrik (29) warga asal Jawa Timur, Madun (46) warga asal Lombok, Padli (31) warga asal Medan, Maya (31) warga asal Medan, Adrianto (26) warga asal Rantau Perapat Medan, Ganda Putra (37) warga Rantau Prapat Medan, Saat Junaidi (46) warga asal Lmbok, David (23) warga Dusun Pangkalan Buah Desa Sungai Cingam (diamankan di Polres Bengkalis).

Baca Juga:  7 Pejabat Eselon II Dilantik

Kemudian Ita (36) asal Medan, Pribodo (33) warga Tanjung Balai Asahan Medan, Anhar (30) warga Langkat Medan, Muhammad Ali (35) warga Dusun V Sungai Cuna Desa Pangkalan Nyirih (sudah kembali ke rumah). Priyono (40) warga Jalan H Abu Bakar dan Sutoyo (31) warga Desa Sungai Cingam (keduanya sudah kembali ke rumah). Sedangkan korban meninggal dunia bernama, Rofikoh (22) dan Ari (24) warga asal Surabaya. Ditemukan meninggal dunia di Pantai Ketapang. Teteh (44) warga asal Jawa Barat, ditemukan di pelabuhan tambak udang, Desa Sungai Cingam.

"Terhadap ketiga jenazah telah dilakukan visum ET Repertum oleh tim medis UPT Puskesmas Teluk Lecah yang diketuai oleh dr Sanggam Malau. Setelah visum dilakukan, ketiga jenazah dibawa ke RSUD Kota Dumai dengan menggunakan 3 unit ambulans. Yakni ambulans Puskesmas Teluk Lecah, ambulans Desa Sungai Cingam dan ambulans Desa Teluk Lecah, sementara korban selamat dibawa ke Polsek Rupat guna penanganan lebih lanjut," ujar Edwi.

Namun, kata Edwi lagi, hingga saat ini belum ditemukan 3 orang korban yang tenggelam, di antaranya 1 tekong, 1 ABK dan 1 penumpang. Sampai saat ini petugas masih melakukan pencarian dan sedang berlangsung.

"Ya, mudah-mudahan para korban ini segera ditemukan dan pihaknya mengharapkan masyarakat untuk tetap waspada dengan kondisi cuaca yang tidak menentu di tengah laut. Bahkan diingatkan kepada masyarakat yang ingin bepergian untuk mencari pekerjaan hendaknya dilakukan secara legal," harapnya.(ksm)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari