PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Perkembangan Kota Pekanbaru yang cukup pesat saat ini menarik Uni Eropa untuk menjajaki peluang kerja sama. Keseriusan ditunjukkan dengan mengutus langsung perwakilannya ke Kota Pekanbaru.
Perwakilan Uni Eropa yang datang ke Pekanbaru, Senin (15/11) kemarin adalah Duta Besar Uni Eropa H E Vincent Piket. Kedatangannya ke Perkantoran Tenayan Raya disambut langsung oleh Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT.
Pada pertemuan yang berlangsung Senin sore kemarin, Vincent Piket menyebutkan Pekanbaru saat ini adalah Kota yang berkembang. Perkembangan ini pula yang membuat Uni Eropa tertarik untuk menjalin kerja sama.
"Untuk membahas perkembangan terkini di Pekanbaru, dan untuk menjajaki potensi kerja sama. Saya berterima kasih dapat diterima," kata Vincent terkait kedatangannya ini.
Wako Pekanbaru Firdaus yang didampingi Asisten I Setko Pekanbaru Syoffaizal, Asisten III Masykur Tarmizi dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) jajaran Pemko Pekanbaru menyambut baik ketertarikan Uni Eropa untuk bekerja sama dengan Kota Pekanbaru.
"Pekanbaru adalah kota investasi, jasa dan perdagangan. Ada banyak peluang investasi yang dapat dikembangkan di Pekanbaru," kata Wako.
Pada Dubes Uni Eropa kemudian dijelaskan tentang berbagai peluang investasi yang ada di Kota Pekanbaru. Salah satunya adalah Kawasan Industri Tenayan (KIT).
KIT diproyeksikan membuka 155 ribu lapangan pekerjaan baru hingga lima tahun ke depan. KIT sudah masuk salah satu dari 27 kawasan industri strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2020-2024.
KIT saat ini masuk salah satu dari kegiatan rencana aksi pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19. KIT juga akan menjadi kawasan hilirisasi minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) berkisar 2 juta ton per tahun.
Pada KIT yang terletak di Kecamatan Tenayan Raya itu, Pemko Pekanbaru memiliki lahan seluas 266 hektare yang proses ganti rugi sudah berlangsung pada tahun 2002 dan 2003 silam. Untuk jangka panjang, 3.000 hektare lahan disana diproyeksikan sebagai kawasan industri dengan 1.550 hektare sudah masuk dalam RPJMN.
Asisten I Setko Pekanbaru Syoffaizal diwawancarai usai pertemuan menyampaikan, pertemuan belum membahas secara spesifik kerja sama yang akan dijalin pada bidang apa.
Meski begitu, dia menggarisbawahi bahwa Dubes Uni Eropa sangat tertarik dengan penjelasan tentang peluang inventarisasi di Pekanbaru. "Secara umum mereka sangat tertarik," tegas dia.
Usai pertemuan ini sambung mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru itu, pembahasan lebih detail akan dilakukan.
"Akan ada pembahasan lebih lanjut," singkatnya.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru