Belajar Tunjuk Ajar Melayu Riau Siswa SMP Global Andalan

PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) – Melestarikan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), salah satunya Tunjuk Ajar Melayu Riau harus diperkenalkan kepada generasi muda. Tentunya tak hanya sekadar tahu tapi juga bisa diinternalisasikan nilai-nilai dan makna yang terkandung di dalam Tunjuk Ajar Melayu tersebut sebagai pijakan dalam mengarungi kehidupan baik dari segi agama maupun sosial di masyarakat.

Melalui webinar bertajuk "Tunjuk Ajar Melayu Riau Tentang Jati Diri" sebanyak 92 siswa kelas 8 SMP Global Andalan yang berada di Kompleks PT RAPP (Grup April) dikenalkan mengenai jati diri Melayu yang tertuang di dalam Ilmu Tunjuk Ajar Melayu Riau yang telah dibukukan Datuk Tenas Effendy.

- Advertisement -

Kegiatan ini menghadirkan dua pembicara dari Komunitas Adat Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Tony Werdiansyah dan Seniman Riau, Puan Attafani.

Dalam pemaparannya, Datuk Tony Werdiansyah menjelaskan mengenai jati diri Melayu yang tertuang di dalam Ilmu Tunjuk Ajar Melayu Riau yang telah dibukukan oleh Datuk Tenas Effendy. Ia menyampaikan lima butir dari 29 butir Tunjuk Melayu, yaitu pertama mengenai ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

- Advertisement -

"Poin kedua yakni ketaatan terhadap ibu dan bapak. Lalu yang ketiga, ketaatan kepada pemimpin. Dalam Tunjuk Ajar Melayu, berdasarkan posisi dan fungsi, pemimpin sekurang-kurangnya menjadi inisiator dari suatu kerjasama. Kemudian keempat, Persatuan dan Kesatuan, Gotong Royong dan Tenggang Rasa. Lalu yang kelima adalah Keadilan dan Kebenaran," jelasnya.

Setelah pemaparan dari Datuk Tony Werdiansyah, dilanjutkan dengan materi tentang syair oleh Seniman Riau, Puan Attafani. Ia menjelaskan syair edukasi tentang masa pandemi Covid-19. Kemudian ia juga memberikan pengenalan syair, cara membuat syair dan cara mendendangkan syair Melayu dengan berbagai irama lagu.

Kegiatan ini mendapatkan respon yang baik dari Siswa SMP Global Andalan, Muhammad Ibu A Yoga (13). Terbukti, ia menjadi siswa tercepat dalam membuat syair.

"Saya senang dengan kegiatan webinar ini. Saya juga tertarik dengan syair dan Tunjuk Ajar Melayu Riau sehingga bisa menjadi pedoman dalam hidup," tuturnya.

Kepala SMP Global Andalan, Adven Daeli mengatakan, tujuan kegiatan ini dibuat untuk meningkatkan minat belajar siswa SMP Global Andalan yang merupakan binaan Grup RGE dan mempertajam pengetahuan mengenai budaya Melayu. Selain itu, dengan pemanfaatan webinar ini, siswa diharapkan dapat menumbuhkan potensinya sebagai generasi digital.

"Kami apresiasi dan berterima kasih kepada pemateri yang telah menyediakan waktu dan memberi perhatian untuk membimbing siswa kami. Semoga dengan adanya kegiatan ini mereka bisa menjadi pemimpin masa depan yang bermoral di masyarakat sebagaimana yang termuat pada visi sekolah," tuturnya.(rls/gem)

 

PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) – Melestarikan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), salah satunya Tunjuk Ajar Melayu Riau harus diperkenalkan kepada generasi muda. Tentunya tak hanya sekadar tahu tapi juga bisa diinternalisasikan nilai-nilai dan makna yang terkandung di dalam Tunjuk Ajar Melayu tersebut sebagai pijakan dalam mengarungi kehidupan baik dari segi agama maupun sosial di masyarakat.

Melalui webinar bertajuk "Tunjuk Ajar Melayu Riau Tentang Jati Diri" sebanyak 92 siswa kelas 8 SMP Global Andalan yang berada di Kompleks PT RAPP (Grup April) dikenalkan mengenai jati diri Melayu yang tertuang di dalam Ilmu Tunjuk Ajar Melayu Riau yang telah dibukukan Datuk Tenas Effendy.

Kegiatan ini menghadirkan dua pembicara dari Komunitas Adat Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Tony Werdiansyah dan Seniman Riau, Puan Attafani.

Dalam pemaparannya, Datuk Tony Werdiansyah menjelaskan mengenai jati diri Melayu yang tertuang di dalam Ilmu Tunjuk Ajar Melayu Riau yang telah dibukukan oleh Datuk Tenas Effendy. Ia menyampaikan lima butir dari 29 butir Tunjuk Melayu, yaitu pertama mengenai ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Poin kedua yakni ketaatan terhadap ibu dan bapak. Lalu yang ketiga, ketaatan kepada pemimpin. Dalam Tunjuk Ajar Melayu, berdasarkan posisi dan fungsi, pemimpin sekurang-kurangnya menjadi inisiator dari suatu kerjasama. Kemudian keempat, Persatuan dan Kesatuan, Gotong Royong dan Tenggang Rasa. Lalu yang kelima adalah Keadilan dan Kebenaran," jelasnya.

Setelah pemaparan dari Datuk Tony Werdiansyah, dilanjutkan dengan materi tentang syair oleh Seniman Riau, Puan Attafani. Ia menjelaskan syair edukasi tentang masa pandemi Covid-19. Kemudian ia juga memberikan pengenalan syair, cara membuat syair dan cara mendendangkan syair Melayu dengan berbagai irama lagu.

Kegiatan ini mendapatkan respon yang baik dari Siswa SMP Global Andalan, Muhammad Ibu A Yoga (13). Terbukti, ia menjadi siswa tercepat dalam membuat syair.

"Saya senang dengan kegiatan webinar ini. Saya juga tertarik dengan syair dan Tunjuk Ajar Melayu Riau sehingga bisa menjadi pedoman dalam hidup," tuturnya.

Kepala SMP Global Andalan, Adven Daeli mengatakan, tujuan kegiatan ini dibuat untuk meningkatkan minat belajar siswa SMP Global Andalan yang merupakan binaan Grup RGE dan mempertajam pengetahuan mengenai budaya Melayu. Selain itu, dengan pemanfaatan webinar ini, siswa diharapkan dapat menumbuhkan potensinya sebagai generasi digital.

"Kami apresiasi dan berterima kasih kepada pemateri yang telah menyediakan waktu dan memberi perhatian untuk membimbing siswa kami. Semoga dengan adanya kegiatan ini mereka bisa menjadi pemimpin masa depan yang bermoral di masyarakat sebagaimana yang termuat pada visi sekolah," tuturnya.(rls/gem)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya