JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Polri mengungkap modus kotak amal sebagai sumber dana sistem pendanaan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). Kelompok teroris tersebut menyebar kotak amal di sejumlah minimarket dan warung makan.
Beberapa kotak amal yang diduga untuk dana kelompok teroris disebar di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel). Terdapat tiga lokasi di Jaksel yang didapati menaruh kotak amal tersebut.
Ketiga lokasi tersebut di antaranya di minimarket Menteng Wedas dan minimarket Wedas 2 Setia Budi Jakarta Selatan. Kemudian satu lagi berada di rumah makan Warung Soto, Jalan H Samali, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.
Dari penelusuran wartawan pada Rabu (16/12/2020), tiga kotak amal tersebut sudah tiada. Pemilik rumah makan soto, Ana Mathovani, mengaku telah menerima kotak amal dari seorang pelanggan yang ternyata merupakan jaringan teroris.
"Dia nitip di sini bulan September gak lama langsung diambil polisi," katanya.
Diketahui, Tim Densus 88 bersama penyidik Mabes Polri terus melakukan penyelidikan terkait modus kotak amal yang diduga digunakan kelompok teroris JI. Modus tersebut diperkirakan sebagai salah satu sumber dana operasional.
Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Argo Yuwono menuturkan, selama proses penyelidikan, temuan kotak amal itu tersebar di seluruh Indonesia. Terbanyak, berada di Provinsi Lampung.
“Proses penyelidikan masih terus berlangsung. Kita temukan kotak amal tersebut yang tersebar luas di Tanah Air. Barang bukti yang ada ini terus kami kembangkan terkait aliran dananya,” ujar Argo, Selasa (15/12).
Sumber: RMOL/Pojoksatu/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Polri mengungkap modus kotak amal sebagai sumber dana sistem pendanaan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). Kelompok teroris tersebut menyebar kotak amal di sejumlah minimarket dan warung makan.
Beberapa kotak amal yang diduga untuk dana kelompok teroris disebar di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel). Terdapat tiga lokasi di Jaksel yang didapati menaruh kotak amal tersebut.
- Advertisement -
Ketiga lokasi tersebut di antaranya di minimarket Menteng Wedas dan minimarket Wedas 2 Setia Budi Jakarta Selatan. Kemudian satu lagi berada di rumah makan Warung Soto, Jalan H Samali, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.
Dari penelusuran wartawan pada Rabu (16/12/2020), tiga kotak amal tersebut sudah tiada. Pemilik rumah makan soto, Ana Mathovani, mengaku telah menerima kotak amal dari seorang pelanggan yang ternyata merupakan jaringan teroris.
- Advertisement -
"Dia nitip di sini bulan September gak lama langsung diambil polisi," katanya.
Diketahui, Tim Densus 88 bersama penyidik Mabes Polri terus melakukan penyelidikan terkait modus kotak amal yang diduga digunakan kelompok teroris JI. Modus tersebut diperkirakan sebagai salah satu sumber dana operasional.
Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Argo Yuwono menuturkan, selama proses penyelidikan, temuan kotak amal itu tersebar di seluruh Indonesia. Terbanyak, berada di Provinsi Lampung.
“Proses penyelidikan masih terus berlangsung. Kita temukan kotak amal tersebut yang tersebar luas di Tanah Air. Barang bukti yang ada ini terus kami kembangkan terkait aliran dananya,” ujar Argo, Selasa (15/12).
Sumber: RMOL/Pojoksatu/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun