JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet bertemu Presiden Joko Widodo saat Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengikuti rapat dengan DPR, Senin (15/7/2019).
Secara politik, Bamsoet dan Airlangga yang juga menteri perindustrian sedang terlibat perang dingin jelang Musyawarah Nasional (Munas) Golkar 2019 pada Desember mendatang.
Namun demikian, Bamsoet menegaskan pertemuannya dengan Jokowi kali ini tidak membicarakan dukung mendukung di Munas partainya.
’’Kami tidak bicara soal Golkar saja, tidak ada dukung mendukung,’’ jawab Bamsoet saat ditanya apakah dirinya menyampaikan niat maju sebagai calon ketum Golkar ke Jokowi.
Bamsoet yang merupakan anak buah Airlangga di partai berlambang beringin rindang, menyebut pertemuanya dengan Jokowi juga bukan untuk minta restu.
Dijelaskan Bamsoet, Jokowi hanya menyampaikan harapan agar jangan lagi ada perpecahan di Golkar. ’’Hanya bicara bagaimana Golkar ke depan harus tetap menjadi partai tengah yang bisa menyatukan semua kekuatan yang ada, dan jangan ada lagi lahir partai-partai baru dari rahim Golkar,’’ jelas Bamsoet.
Saat disinggung apakah pesan itu karena ada kekhawatiran terjadi perpecahan atau dualisme di partainya? Bamsoet kembali menegaskan harapan Jokowi. ’’Justru pesan beliau Partai Golkar harus dijaga betul kekompakannya,’’ kata Bamsoet.(fat)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet bertemu Presiden Joko Widodo saat Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengikuti rapat dengan DPR, Senin (15/7/2019).
Secara politik, Bamsoet dan Airlangga yang juga menteri perindustrian sedang terlibat perang dingin jelang Musyawarah Nasional (Munas) Golkar 2019 pada Desember mendatang.
- Advertisement -
Namun demikian, Bamsoet menegaskan pertemuannya dengan Jokowi kali ini tidak membicarakan dukung mendukung di Munas partainya.
’’Kami tidak bicara soal Golkar saja, tidak ada dukung mendukung,’’ jawab Bamsoet saat ditanya apakah dirinya menyampaikan niat maju sebagai calon ketum Golkar ke Jokowi.
- Advertisement -
Bamsoet yang merupakan anak buah Airlangga di partai berlambang beringin rindang, menyebut pertemuanya dengan Jokowi juga bukan untuk minta restu.
Dijelaskan Bamsoet, Jokowi hanya menyampaikan harapan agar jangan lagi ada perpecahan di Golkar. ’’Hanya bicara bagaimana Golkar ke depan harus tetap menjadi partai tengah yang bisa menyatukan semua kekuatan yang ada, dan jangan ada lagi lahir partai-partai baru dari rahim Golkar,’’ jelas Bamsoet.
Saat disinggung apakah pesan itu karena ada kekhawatiran terjadi perpecahan atau dualisme di partainya? Bamsoet kembali menegaskan harapan Jokowi. ’’Justru pesan beliau Partai Golkar harus dijaga betul kekompakannya,’’ kata Bamsoet.(fat)