Jumat, 20 September 2024

Karhutla Kembali Landa Pulau Rangsang

MERANTI (RIAUPOS.CO) — Titik api (hot spot) kembali terpantau di Pulau Rangsang, Senin (24/2) pagi. Setidaknya terdapat empat titik api dengan status confidence di atas 80 persen oleh data citra satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Seperti diketahui, di Rangsang terakhir kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi pada 2 Januari 2020. Tepatnya di hutan lindung perbatasan Desa Penyagun dan Desa Gemal Sari, Kecamatan Rangsang.

Untuk kali ini, titik lokasi berada perbatasan Desa Telesung dan Tanjung Kedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kepulauan Meranti.

Dampak bencana itu ikut mengundang ratusan Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Karhutla yang terdiri dari jajaran BPBD, TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA), Pemdes, Pemcam, hingga masyarakat yang langsung menuju ke lokasi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Uniknya si Emen, Siswa Jangkung 2,06 Meter dari Rokan Hilir

Termasuk Kapolres AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK dari Pekanbaru di hari yang sama langsung bergegas ke lokasi kebakaran. Ia sampai sekitar pukul 13.15 WIB melalui jalur laut dan darat.

Seperti dibeberkan Kasi Karhutla dan Kecelakaan, BPBD Kepulauan Meranti Ekaliptus kepada Riau Pos, titik api berada dekat dan menuju permukiman warga.

- Advertisement -

"Jarak titik api hanya berjarak ratusan meter saja dari permukiman warga," ungkapnya.

Selain berdekatan dengan permukiman warga, titik api juga hampir merambat ke lokasi konsesi hutan tanaman industri (HTI) milik PT SRL. Bahkan jaraknya hanya dibatasi oleh kanal.

Lokasi karhutla berupa semak belukar dan kebun sagu milik warga setempat. Terdapat ratusan petugas Tim Satgas di lokasi titik api.

Baca Juga:  Berjibaku Padamkan Api

"Titik api yang besar ada empat titik. Yang kecil tersebar merata," bebernya.

Untuk peralatan pemadam mencukupi. Namun kendala terdapat pada pasokan air dan lajunya angin.(zed)

Laporan : Wira Saputra

MERANTI (RIAUPOS.CO) — Titik api (hot spot) kembali terpantau di Pulau Rangsang, Senin (24/2) pagi. Setidaknya terdapat empat titik api dengan status confidence di atas 80 persen oleh data citra satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Seperti diketahui, di Rangsang terakhir kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi pada 2 Januari 2020. Tepatnya di hutan lindung perbatasan Desa Penyagun dan Desa Gemal Sari, Kecamatan Rangsang.

Untuk kali ini, titik lokasi berada perbatasan Desa Telesung dan Tanjung Kedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kepulauan Meranti.

Dampak bencana itu ikut mengundang ratusan Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Karhutla yang terdiri dari jajaran BPBD, TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA), Pemdes, Pemcam, hingga masyarakat yang langsung menuju ke lokasi.

Baca Juga:  Menunggu Langkah Tegas Aparat

Termasuk Kapolres AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK dari Pekanbaru di hari yang sama langsung bergegas ke lokasi kebakaran. Ia sampai sekitar pukul 13.15 WIB melalui jalur laut dan darat.

Seperti dibeberkan Kasi Karhutla dan Kecelakaan, BPBD Kepulauan Meranti Ekaliptus kepada Riau Pos, titik api berada dekat dan menuju permukiman warga.

"Jarak titik api hanya berjarak ratusan meter saja dari permukiman warga," ungkapnya.

Selain berdekatan dengan permukiman warga, titik api juga hampir merambat ke lokasi konsesi hutan tanaman industri (HTI) milik PT SRL. Bahkan jaraknya hanya dibatasi oleh kanal.

Lokasi karhutla berupa semak belukar dan kebun sagu milik warga setempat. Terdapat ratusan petugas Tim Satgas di lokasi titik api.

Baca Juga:  Warga Antusias Bantu Satgas TMMD Cor Drainase di Desa Koto Ruang

"Titik api yang besar ada empat titik. Yang kecil tersebar merata," bebernya.

Untuk peralatan pemadam mencukupi. Namun kendala terdapat pada pasokan air dan lajunya angin.(zed)

Laporan : Wira Saputra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari