Minggu, 9 Maret 2025
spot_img

Banjir di Rohul dan Kuansing Masih Meluas

Spillway Gate PLTA Koto Panjang Dibuka 1,7 Meter, Kampar dan Pelalawan Bakal Terendam

RIAUPOS.CO – Banjir di Rokan Hulu (Rohul) dan Kuantan Singingi terus meluas akibat meluapnya sungai di daerah masing-masing, yakni Batang Lubuh, Sungai Rokan, dan Batang Kuantan. Sementara Sungai Kampar juga bakal meluap menyusul dibukanya lima pintu air (spill way) PLTA Koto Panjang setinggi 1,7 meter. Beberapa daerah di hulu di Rohul dan Kuansing mulai surut, tapi hilir sungai mulai terjadi banjir.

Banjir yang merendam ribuan rumah penduduk di 10 kecamatan di Kabupaten Rohul sejak Rabu (26/2) hingga Sabtu (1/3) petang telah mulai surut. Banjir itu terjadi akibat meluapnya Sungai Rokan Kanan, Sungai Rokan Kiri dan Sungai Sosa yang terjadi. Kini giliran banjir merendam ratusan rumah penduduk di dua kecamatan yakni Kepenuhan dan Bonai Darussalam yang merupakan banjir kiriman dari luapan Air Sungai Batang Lubuh dan Sungai Rokan. Tapi banjir meninggi di dua kecamatan, yakni Kepenuhan dan Bonai Darussalam. Kalaksa BPBD Rohul H Ri­darmanto SIp MIp melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Boy Arta SIP saat dikonfirmasi Riau Pos, Jumat (28/2) petang menyebutkan, banjir yang terjadi sejak Rabu (26/2) hingga Sabtu (1/3) telah surut di 19 kecamatan. Namun giliran banjir merendam rumah penduduk di Kecamatan Kepenuhan dan Bonai Darussalam.

Berdasarkan data sementara BPBD Rohul, banjir yang terjadi 26-28 Februari 2025 tersebut, menyebabkan 4.822 rumah atau 18.731 jiwa tersebar di 32 desa yang ada di 10 kecamatan terdampak banjir dari luapan 3 air sungai besar yakni Sungai Rokan Kanan, Sungai Rokan Kiri, dan Sungai Sosa.

Adapun 10 kecamatan yang terdampak banjir yang telah surut Sabtu (1/3) yakni Kecamatan Rambah di 6 desa dan kelurahan sebanyak 1.171 KK, Rambah Samo 3 desa sebanyak 265 KK, Rambah Hilir 1 desa 398 KK, Pendalian IV Koto 2 desa sebanyak 18 KK, Rokan IV Koto 11 desa sebanyak 1.104 KK. Kecamatan Ujung Batu 4 desa dan kelurahan sebanyak 943 KK, Tandun 2 desa sebanyak 188 KK, Kabun 1 desa sebanyak 480 KK, Pagaran Tapah 1 desa sebanyak 185 KK dan Kunto Darussalam dusun pelanduk 70 KK.

‘’Kondisi banjir di 10 kecamatan hingga Sabtu (1/3) telah surut. Kini luapan aliran air sungai besar di Rohul itu merendam ratusan rumah penduduk di Kecamatan Kepenuhan dan Bonai Darussalam. Di saat banjir terjadi, ribuan warga yang rumahnya terdampak banjir mengungsi ke rumah keluarga atau tetangganya dan ada yang bertahan di dalam rumah memasang pangkin,’’ ujarnya.

Boy mengaku sampai saat ini belum ada permintaan tenda pengungsian baik dari camat maupun desa yang terdampak banjir di dua kecamatan tersebut. ‘’Untuk tenda pengungsian, kita tergantung permintaan dari masyarakat atau kepala desanya. Tapi hingga Sabtu (1/3) petang ini, belum ada. Bisa saja nanti di Bonai Darussalam,’’ tuturnya.

Berdasarkan data sementara Banjir di Kecamatan Bonai Darussalam yang diterima BPBD Rohul, terdapat 610 rumah warga terdampak yakni Desa Sontang terdiri Dusun 1 Harapan sebanyak 107 KK, Dusun II Delapan Tali 209 KK, Dusun III Titian Gading 294 KK. Namun desa lainnya masih menunggu informasi dari Pemerintah Kecamatan Bonai Darussalam. Mengingat banjir luapan air Sungai Batang Lubuh yang terjadi di Kecamatan Rambah dan air Sungai Rokan bermuara terakhir di Kecamatan Bonai Darussalam.

Disinggung apakah ada penyaluran bantuan bahan sembako untuk dapur umum saat banjir merendam rumah penduduk di Kecamatan Kepenuhan dan Bonai Darussalam, Boy mengatakan untuk saat ini BPBD Rohul telah kehabisan stok. Kemungkinan ada penyaluran bahan sembako dari Dinas Sosial P3A Rohul untuk kebutuhan dapur umum di saat banjir terjadi.

Bantuan Masih Tahap Proses

Banjir yang telah merendam 4.822 rumah penduduk atau 18.731 jiwa yang tersebar 32 desa di 10 kecamatan di Rohul sejak 26-28 Februari lalu, hingga Sabtu (1/3) belum mendapatkan bantuan usai banjir yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A).

Baca Juga:  Ombudsman Pilih Kabupaten Inhu Ajang Sosialisasi

Meski Pemkab Rohul telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor terhitung 27 Februari hingga 12 Maret 2025 mendatang. Penetapan itu, sehubungan dengan tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir yang menyebabkan bencana banjir di sejumlah kecamatan dan longsor yang mengakibat dua orang korban jiwa di Desa Lubuk Bilang, Kecamatan Rambah Samo, Kamis (27/2) dini hari.

Plt Kadis Sosial P3A Rohul April Liyadi SE MSi saat dikonfirmasi Riau Pos, Sabtu (1/3) menyebutkan, pemerintah daerah saat ini sedang dalam proses melakukan pengadaan logistik paket sembako dan bantuan sandang untuk warga di sejumlah kecamatan yang rumahnya terdampak banjir yang terjadi pada Rabu (26/2) hingga Jumat (28/2).

Di samping itu, Pemkab Rohul menyurati Pemerintah Provinsi Riau untuk permohonan bantuan sembako dan sandang untuk warga terdampak banjir dan pengusulan dana melalui Bantuan Tidak Terduga (BTT) pada APBD Rohul 2025 yang kini masih dalam proses.

‘’Bantuan pascabanjir untuk ribuan masyarakat di Kabupaten Rohul yang rumah terdampak dari luapan air sungai besar sedang dalam tahap proses,’’ ujarnya terkait penyaluran bantuan pascabanjir untuk ribuan warga Rohul yang terdampak bencana alam.

April menjelaskan, saat banjir terjadi Kamis (27/2), pihaknya mendirikan dapur umum dan memberi bantuan logistik untuk dapur umum yang didirikan masyarakat di beberapa lokasi yakni Desa Koto Tinggi, Babussalam Kecamatan Rambah. Kemudian Dusun Surau Munai Kecamatan Rambah Hilir, Desa Pekan Tebih, Kecamatan Kepenuhan Hulu.

Adapun logistik yang disalurkan berupa, beras, mi instan, telur, minyak goreng, dan sarden. ‘’Pemkab akan salurkan bantuan pascabanjir untuk ribuan warga yang rumah terdampak dari luapan air sungai besar yang terjadi di sejumlah kecamatan di Rohul,’’ tutupnya.

PLTA Koto Panjang Buka Lima Pintu Pelimpahan Waduk Setinggi 1,7 Meter

Tingginya curah hujan di hulu waduk PLTA Kota Pajang, sehingga naik elevasi waduk. Karena itu,  manajemen PLTA Koto Panjang membuka lima pintu pelimpahan waduk (spillway gate) setinggi 170 cm (1,7 m). Manager PLTA Koto Panjang Dhani Irwansyah menjelaskan, tingginya  curah hujan di daerah hulu waduk PLTA Koto Panjang dengan inflow rata-rata >2.000 m3/s dan menyebabkan elevasi waduk yang siginifikan saat ini > 84.00 MDPL (level tinggi).

’’Berdasarkan hasil pembahasan Tim Koordinasi Pengoperasian Bendungan Koto Panjang, maka menjaga keselamatan dan mempertimbangkan keamanan bendungan waduk PLTA Koto Panjang, maka diinformasikan penambahan bukaan lima pintu pelimpahan waduk (spillway gate),’’ jelas Dhani Irwansya, Sabtu (1/3).

Dhani Irwansyah menambahkan, pada Sabtu (1/3) pukul 20.00 WIB, yang mana lima pintu pelimpahan waduk sudah dibuka 120 cm (1,2) dan ditambah dibuka lima pintu pelimpahan waduk setinggi 50 cm. Jadi total bukaan lima pintu pelimpahan setinggi 170 cm (1,7 m).

’’Diperkirkan kenaikan permukaan Sungai Kampar 20 cm sampai 40 cm dari kondisi terakhir,’’ jelas Dhani Irwansyah.

Dhani Irwansyah mengimbau warga yang tinggal di bantaran dan hilir waduk PLTA Koto Panjang untuk tetap waspada kenaikan air Sungai Kampar,” tegas Dhani Irwansyah.

Sementara Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar Agustar melalui Kepala Pusdalops BPBD Kampae Adi Candra Lukita menjelaskan, banjir yang melanda beberapa desa di Tapung Hulu, Kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu sudah surut.

Adi Candra menambahkan, walaupun banjir surut berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sebagian wilayah Kabupaten Kampar yakni Kecamatan Tambang, XIII Koto Kampar, Kuok, Siak Hulu, Kampar Kiri, Kampar Kiri Hilir, Tapung, Tapung Hilir, Salo, Perhentian Raja, Kampar Kiri Tengah, Gunung Sahilan, Bangkinang Kota, Kampar, Tapung Hulu, Rumbio Jaya, Bangkinang, Kampar Timur, Kampar Utara dan Koto Kampar Hulu.

Banjir Meluas di Wilayah Hilir Kuansing

Banjir akibat luapan sungai Kuantan, Sabtu (1/3) di wilayah Kuansing bagian hulu, seperti Hulu Kuantan dan Kuantan Mudik hingga Kuantan Tengah, jauh mengalami surut setelah intensitas hujan berkurang. Dari pantauan Riau Pos di tepian Narosa Telukkuantan, terlihat debit air Sungai Kuantan jauh surut dibandingkan Jumat (28/2). Tangga batu tepian Narosa yang nyaris dijangkau air Sungai Kuantan, surut lebih dari 1 meter. Begitu pula dengan cuaca, di Kuansing hingga siang Sabtu dengan kondisi cerah.

Baca Juga:  Razia Hari Kedua, Kendaraan ODOL Masuk Tol Langsung Ditindak

Tetapi di wilayah Kuansing bagian hilir, mulai Sentajo Raya, Benai, Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman, dan Cerenti, luapan air sungai Kuantan masih menggenangi rumah-rumah warga. Terutama di Kecamatan Pangean, Kuantan Hilir dan Inuman. Itu diungkapkan Camat Pangean, Inuman, Cerenti yang dihubungi Riau Pos. Menurut Camat Pangean Aswandi, Jumat sore sampai malam, air rata merendam jalan dan rumah masyarakat terutama yang langsung berbatasan dengan Sungai Kuantan.

Saat ini, yang masih belum bisa dilewati di Desa Padang Kunik, Desa Pulau Deras dan Pulau Kumpai Pangean. “Pagi tadi masih belum bisa dilewati sepeda motor. Sekarang air cepat surutnya,” ujar Aswandi.

Namun ditanya soal data jumlah rumah yang sempat terendam, Aswandi masih belum menerima data dari desa maupun Kasi Trantib yang turun.

Di Inuman, Camat Inuman Zamri menyebutkan, air Sungai Kuantan terus bertambah. Kalau malam sebelumnya baru Desa Pulau Sopan yang terendam air, sekarang banjir sudah merata. Namun soal berapa jumlahnya, masih dilakukan pendataan.

“Berapa rumah yang terkena banjir, masih kami data dengan Pak Kades,” ujar Zamri.

Sementara Camat Cerenti, Erialis mengatakan, air baru mulai menyentuh bibir pekarangan rumah warga. Kalau melihat kondisi sekarang, memang sudah ada air di sekitar pekarangan rumah terutama di beberapa rumah di Desa Teluk Pauh, Sikakak bagian hilir dan Desa Pulau Jambu daerah penyeberangan, Desa Pulau Bayur yang rumahnya berdekatan langsung dengan pinggiran sungai. Melihat luapan air Sungai Kuantan yang naik dengan cepat, dia meminta masyarakat tetap berhati-hati dengan kondisi air dan cuaca yang saat ini curah hujan cukup tinggi. Terutama masyarakat yang berada di daerah aliran Sungai Kuantanan dan mengurangi aktivitas di Sungai Kuantan.

Kalaksa BPBD Kuansing H Yulizar yang dikonfirmasi menyebut, hari ini air Sungai Kuantan sudah turun dibandingkan sehari sebelumnya. Ini terlihat dari kondisi di bagian hulu. Tetapi di bagian hilir, debit air sungai sedang naik. “Mungkin puncaknya sore hingga malam ini. Mudah-mudahan air Sungai Kuantan cepat surut,” katanya.

Begitu juga dengan luapan Sungai Singingi, sudah surut dan tidak lagi merendam rumah warga. Namun saat ini BPBD belum mengantongi berapa jumlah warga yang terendam banjir. Mereka pun masih menunggu dari pihak kecamatan. Saat ini, BPBD hanya bisa menyampaikan imbauan tetap waspada, sebab curah hujan diperkirakan masih tinggi.

Debit air Sungai Kuantan Sabtu (1/3) jauh surut. Bagian rumah-rumah di bagian Kecamatan Hulu Kuantan, Kuantan Mudik, Gunung Toar, Kuantan Tengah, Sentajo Raya, Benai, tidak lagi terendam oleh luapan air sungai Kuantan.

Begitu juga di Pangean dan Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang jauh mengalami surut. Kondisi ini terbantu hujan yang tidak turun lebat dalam waktu lama sejak Jumat malam hingga Sabtu petang ini. Tetapi di bagian hilir seperti Inuman, debit air Sungai Kuantan bertambah baik. Ketinggian air bervariasi, ada setinggi betis hingga pinggang orang dewasa.

“Air sedang naik. Ada capai setinggi pinggang orang dewasa,” ungkap Camat Inuman Zamri.

Dari pendataan yang dilakukan Kecamatan bersama Desa, hingga Sabtu (1/3) pukul 17.04 WIB, ada 1.608 KK yang terdampak banjir bersama fasilitas umum lainnya. Jumlah itu menyebar di sembilan desa. Masing-masing, Seberang Pulau Busuk 251 KK, empat musala, satu masjid, satu TK dan satu MI. Desa Pulau Panjang Hilir 262 KK, empat mushallah dan satu kantor. (epp/dac/kom/muh)

Laporan TIM RIAU POS, Pasirpengaraian, Telukkuantan, dan Bangkinang

 

RIAUPOS.CO – Banjir di Rokan Hulu (Rohul) dan Kuantan Singingi terus meluas akibat meluapnya sungai di daerah masing-masing, yakni Batang Lubuh, Sungai Rokan, dan Batang Kuantan. Sementara Sungai Kampar juga bakal meluap menyusul dibukanya lima pintu air (spill way) PLTA Koto Panjang setinggi 1,7 meter. Beberapa daerah di hulu di Rohul dan Kuansing mulai surut, tapi hilir sungai mulai terjadi banjir.

Banjir yang merendam ribuan rumah penduduk di 10 kecamatan di Kabupaten Rohul sejak Rabu (26/2) hingga Sabtu (1/3) petang telah mulai surut. Banjir itu terjadi akibat meluapnya Sungai Rokan Kanan, Sungai Rokan Kiri dan Sungai Sosa yang terjadi. Kini giliran banjir merendam ratusan rumah penduduk di dua kecamatan yakni Kepenuhan dan Bonai Darussalam yang merupakan banjir kiriman dari luapan Air Sungai Batang Lubuh dan Sungai Rokan. Tapi banjir meninggi di dua kecamatan, yakni Kepenuhan dan Bonai Darussalam. Kalaksa BPBD Rohul H Ri­darmanto SIp MIp melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Boy Arta SIP saat dikonfirmasi Riau Pos, Jumat (28/2) petang menyebutkan, banjir yang terjadi sejak Rabu (26/2) hingga Sabtu (1/3) telah surut di 19 kecamatan. Namun giliran banjir merendam rumah penduduk di Kecamatan Kepenuhan dan Bonai Darussalam.

- Advertisement -

Berdasarkan data sementara BPBD Rohul, banjir yang terjadi 26-28 Februari 2025 tersebut, menyebabkan 4.822 rumah atau 18.731 jiwa tersebar di 32 desa yang ada di 10 kecamatan terdampak banjir dari luapan 3 air sungai besar yakni Sungai Rokan Kanan, Sungai Rokan Kiri, dan Sungai Sosa.

Adapun 10 kecamatan yang terdampak banjir yang telah surut Sabtu (1/3) yakni Kecamatan Rambah di 6 desa dan kelurahan sebanyak 1.171 KK, Rambah Samo 3 desa sebanyak 265 KK, Rambah Hilir 1 desa 398 KK, Pendalian IV Koto 2 desa sebanyak 18 KK, Rokan IV Koto 11 desa sebanyak 1.104 KK. Kecamatan Ujung Batu 4 desa dan kelurahan sebanyak 943 KK, Tandun 2 desa sebanyak 188 KK, Kabun 1 desa sebanyak 480 KK, Pagaran Tapah 1 desa sebanyak 185 KK dan Kunto Darussalam dusun pelanduk 70 KK.

- Advertisement -

‘’Kondisi banjir di 10 kecamatan hingga Sabtu (1/3) telah surut. Kini luapan aliran air sungai besar di Rohul itu merendam ratusan rumah penduduk di Kecamatan Kepenuhan dan Bonai Darussalam. Di saat banjir terjadi, ribuan warga yang rumahnya terdampak banjir mengungsi ke rumah keluarga atau tetangganya dan ada yang bertahan di dalam rumah memasang pangkin,’’ ujarnya.

Boy mengaku sampai saat ini belum ada permintaan tenda pengungsian baik dari camat maupun desa yang terdampak banjir di dua kecamatan tersebut. ‘’Untuk tenda pengungsian, kita tergantung permintaan dari masyarakat atau kepala desanya. Tapi hingga Sabtu (1/3) petang ini, belum ada. Bisa saja nanti di Bonai Darussalam,’’ tuturnya.

Berdasarkan data sementara Banjir di Kecamatan Bonai Darussalam yang diterima BPBD Rohul, terdapat 610 rumah warga terdampak yakni Desa Sontang terdiri Dusun 1 Harapan sebanyak 107 KK, Dusun II Delapan Tali 209 KK, Dusun III Titian Gading 294 KK. Namun desa lainnya masih menunggu informasi dari Pemerintah Kecamatan Bonai Darussalam. Mengingat banjir luapan air Sungai Batang Lubuh yang terjadi di Kecamatan Rambah dan air Sungai Rokan bermuara terakhir di Kecamatan Bonai Darussalam.

Disinggung apakah ada penyaluran bantuan bahan sembako untuk dapur umum saat banjir merendam rumah penduduk di Kecamatan Kepenuhan dan Bonai Darussalam, Boy mengatakan untuk saat ini BPBD Rohul telah kehabisan stok. Kemungkinan ada penyaluran bahan sembako dari Dinas Sosial P3A Rohul untuk kebutuhan dapur umum di saat banjir terjadi.

Bantuan Masih Tahap Proses

Banjir yang telah merendam 4.822 rumah penduduk atau 18.731 jiwa yang tersebar 32 desa di 10 kecamatan di Rohul sejak 26-28 Februari lalu, hingga Sabtu (1/3) belum mendapatkan bantuan usai banjir yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A).

Baca Juga:  Gubri Minta Tempat Hiburan dan Warnet Ditutup

Meski Pemkab Rohul telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor terhitung 27 Februari hingga 12 Maret 2025 mendatang. Penetapan itu, sehubungan dengan tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir yang menyebabkan bencana banjir di sejumlah kecamatan dan longsor yang mengakibat dua orang korban jiwa di Desa Lubuk Bilang, Kecamatan Rambah Samo, Kamis (27/2) dini hari.

Plt Kadis Sosial P3A Rohul April Liyadi SE MSi saat dikonfirmasi Riau Pos, Sabtu (1/3) menyebutkan, pemerintah daerah saat ini sedang dalam proses melakukan pengadaan logistik paket sembako dan bantuan sandang untuk warga di sejumlah kecamatan yang rumahnya terdampak banjir yang terjadi pada Rabu (26/2) hingga Jumat (28/2).

Di samping itu, Pemkab Rohul menyurati Pemerintah Provinsi Riau untuk permohonan bantuan sembako dan sandang untuk warga terdampak banjir dan pengusulan dana melalui Bantuan Tidak Terduga (BTT) pada APBD Rohul 2025 yang kini masih dalam proses.

‘’Bantuan pascabanjir untuk ribuan masyarakat di Kabupaten Rohul yang rumah terdampak dari luapan air sungai besar sedang dalam tahap proses,’’ ujarnya terkait penyaluran bantuan pascabanjir untuk ribuan warga Rohul yang terdampak bencana alam.

April menjelaskan, saat banjir terjadi Kamis (27/2), pihaknya mendirikan dapur umum dan memberi bantuan logistik untuk dapur umum yang didirikan masyarakat di beberapa lokasi yakni Desa Koto Tinggi, Babussalam Kecamatan Rambah. Kemudian Dusun Surau Munai Kecamatan Rambah Hilir, Desa Pekan Tebih, Kecamatan Kepenuhan Hulu.

Adapun logistik yang disalurkan berupa, beras, mi instan, telur, minyak goreng, dan sarden. ‘’Pemkab akan salurkan bantuan pascabanjir untuk ribuan warga yang rumah terdampak dari luapan air sungai besar yang terjadi di sejumlah kecamatan di Rohul,’’ tutupnya.

PLTA Koto Panjang Buka Lima Pintu Pelimpahan Waduk Setinggi 1,7 Meter

Tingginya curah hujan di hulu waduk PLTA Kota Pajang, sehingga naik elevasi waduk. Karena itu,  manajemen PLTA Koto Panjang membuka lima pintu pelimpahan waduk (spillway gate) setinggi 170 cm (1,7 m). Manager PLTA Koto Panjang Dhani Irwansyah menjelaskan, tingginya  curah hujan di daerah hulu waduk PLTA Koto Panjang dengan inflow rata-rata >2.000 m3/s dan menyebabkan elevasi waduk yang siginifikan saat ini > 84.00 MDPL (level tinggi).

’’Berdasarkan hasil pembahasan Tim Koordinasi Pengoperasian Bendungan Koto Panjang, maka menjaga keselamatan dan mempertimbangkan keamanan bendungan waduk PLTA Koto Panjang, maka diinformasikan penambahan bukaan lima pintu pelimpahan waduk (spillway gate),’’ jelas Dhani Irwansya, Sabtu (1/3).

Dhani Irwansyah menambahkan, pada Sabtu (1/3) pukul 20.00 WIB, yang mana lima pintu pelimpahan waduk sudah dibuka 120 cm (1,2) dan ditambah dibuka lima pintu pelimpahan waduk setinggi 50 cm. Jadi total bukaan lima pintu pelimpahan setinggi 170 cm (1,7 m).

’’Diperkirkan kenaikan permukaan Sungai Kampar 20 cm sampai 40 cm dari kondisi terakhir,’’ jelas Dhani Irwansyah.

Dhani Irwansyah mengimbau warga yang tinggal di bantaran dan hilir waduk PLTA Koto Panjang untuk tetap waspada kenaikan air Sungai Kampar,” tegas Dhani Irwansyah.

Sementara Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar Agustar melalui Kepala Pusdalops BPBD Kampae Adi Candra Lukita menjelaskan, banjir yang melanda beberapa desa di Tapung Hulu, Kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu sudah surut.

Adi Candra menambahkan, walaupun banjir surut berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sebagian wilayah Kabupaten Kampar yakni Kecamatan Tambang, XIII Koto Kampar, Kuok, Siak Hulu, Kampar Kiri, Kampar Kiri Hilir, Tapung, Tapung Hilir, Salo, Perhentian Raja, Kampar Kiri Tengah, Gunung Sahilan, Bangkinang Kota, Kampar, Tapung Hulu, Rumbio Jaya, Bangkinang, Kampar Timur, Kampar Utara dan Koto Kampar Hulu.

Banjir Meluas di Wilayah Hilir Kuansing

Banjir akibat luapan sungai Kuantan, Sabtu (1/3) di wilayah Kuansing bagian hulu, seperti Hulu Kuantan dan Kuantan Mudik hingga Kuantan Tengah, jauh mengalami surut setelah intensitas hujan berkurang. Dari pantauan Riau Pos di tepian Narosa Telukkuantan, terlihat debit air Sungai Kuantan jauh surut dibandingkan Jumat (28/2). Tangga batu tepian Narosa yang nyaris dijangkau air Sungai Kuantan, surut lebih dari 1 meter. Begitu pula dengan cuaca, di Kuansing hingga siang Sabtu dengan kondisi cerah.

Baca Juga:  Pasar Desa Kasikan Banjir

Tetapi di wilayah Kuansing bagian hilir, mulai Sentajo Raya, Benai, Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman, dan Cerenti, luapan air sungai Kuantan masih menggenangi rumah-rumah warga. Terutama di Kecamatan Pangean, Kuantan Hilir dan Inuman. Itu diungkapkan Camat Pangean, Inuman, Cerenti yang dihubungi Riau Pos. Menurut Camat Pangean Aswandi, Jumat sore sampai malam, air rata merendam jalan dan rumah masyarakat terutama yang langsung berbatasan dengan Sungai Kuantan.

Saat ini, yang masih belum bisa dilewati di Desa Padang Kunik, Desa Pulau Deras dan Pulau Kumpai Pangean. “Pagi tadi masih belum bisa dilewati sepeda motor. Sekarang air cepat surutnya,” ujar Aswandi.

Namun ditanya soal data jumlah rumah yang sempat terendam, Aswandi masih belum menerima data dari desa maupun Kasi Trantib yang turun.

Di Inuman, Camat Inuman Zamri menyebutkan, air Sungai Kuantan terus bertambah. Kalau malam sebelumnya baru Desa Pulau Sopan yang terendam air, sekarang banjir sudah merata. Namun soal berapa jumlahnya, masih dilakukan pendataan.

“Berapa rumah yang terkena banjir, masih kami data dengan Pak Kades,” ujar Zamri.

Sementara Camat Cerenti, Erialis mengatakan, air baru mulai menyentuh bibir pekarangan rumah warga. Kalau melihat kondisi sekarang, memang sudah ada air di sekitar pekarangan rumah terutama di beberapa rumah di Desa Teluk Pauh, Sikakak bagian hilir dan Desa Pulau Jambu daerah penyeberangan, Desa Pulau Bayur yang rumahnya berdekatan langsung dengan pinggiran sungai. Melihat luapan air Sungai Kuantan yang naik dengan cepat, dia meminta masyarakat tetap berhati-hati dengan kondisi air dan cuaca yang saat ini curah hujan cukup tinggi. Terutama masyarakat yang berada di daerah aliran Sungai Kuantanan dan mengurangi aktivitas di Sungai Kuantan.

Kalaksa BPBD Kuansing H Yulizar yang dikonfirmasi menyebut, hari ini air Sungai Kuantan sudah turun dibandingkan sehari sebelumnya. Ini terlihat dari kondisi di bagian hulu. Tetapi di bagian hilir, debit air sungai sedang naik. “Mungkin puncaknya sore hingga malam ini. Mudah-mudahan air Sungai Kuantan cepat surut,” katanya.

Begitu juga dengan luapan Sungai Singingi, sudah surut dan tidak lagi merendam rumah warga. Namun saat ini BPBD belum mengantongi berapa jumlah warga yang terendam banjir. Mereka pun masih menunggu dari pihak kecamatan. Saat ini, BPBD hanya bisa menyampaikan imbauan tetap waspada, sebab curah hujan diperkirakan masih tinggi.

Debit air Sungai Kuantan Sabtu (1/3) jauh surut. Bagian rumah-rumah di bagian Kecamatan Hulu Kuantan, Kuantan Mudik, Gunung Toar, Kuantan Tengah, Sentajo Raya, Benai, tidak lagi terendam oleh luapan air sungai Kuantan.

Begitu juga di Pangean dan Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang jauh mengalami surut. Kondisi ini terbantu hujan yang tidak turun lebat dalam waktu lama sejak Jumat malam hingga Sabtu petang ini. Tetapi di bagian hilir seperti Inuman, debit air Sungai Kuantan bertambah baik. Ketinggian air bervariasi, ada setinggi betis hingga pinggang orang dewasa.

“Air sedang naik. Ada capai setinggi pinggang orang dewasa,” ungkap Camat Inuman Zamri.

Dari pendataan yang dilakukan Kecamatan bersama Desa, hingga Sabtu (1/3) pukul 17.04 WIB, ada 1.608 KK yang terdampak banjir bersama fasilitas umum lainnya. Jumlah itu menyebar di sembilan desa. Masing-masing, Seberang Pulau Busuk 251 KK, empat musala, satu masjid, satu TK dan satu MI. Desa Pulau Panjang Hilir 262 KK, empat mushallah dan satu kantor. (epp/dac/kom/muh)

Laporan TIM RIAU POS, Pasirpengaraian, Telukkuantan, dan Bangkinang

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari