Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Jonatan Christie Kandas, Indonesia tanpa Wakil di Final China Open 2024

CHANGZOU (RIAUPOS.CO) – Indonesia dipastikan tanpa gelar di China Open 2024. Pasalnya tak ada satu pun wakil Indonesai yang melewati babak semifinal. Ini setelah tunggal putra Jonatan Christie menyerah dari wakil tuan rumah, Weng Hong, Sabtu (21/8/2024).

Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, harus mengakui ketangguhan Weng Hong Yang lewat pertarungan straight game, 17-21, 18-21 di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Cina. Dalam laga itu, Jonatan sebenarnya mampu mengimbangi Weng Hong Yang. Pada gim pertama misalnya, dia berhasil meladeni permainan sang lawan dalam poin awal-awal. Tapi tak bisa konsisten dari awal sampai akhir.

Terutama setelah interval, di mana Jonatan dari yang tertinggal 7-11 menjadi semakin lebar 11-17. Jojo kemudian merespons dengan coba bermain agresif untuk memangkas ketertinggalan. Tapi pada akhirnya tetap kehilangan gim pertama.

Kondisi sedikit berubah pada gim kedua. Meskipun sempat kesulitan menemukan performa terbaik, tapi Jonatan bermain lebih baik dan mengendalikan kondisi. Kedudukan pun berubah dari yang tertinggal 9-11, Jonatan bisa berbalik unggul 18-16. Tapi Jonatan lengah lagi dan berujung kekalahan.

Baca Juga:  Singkirkan Pantai Gading Secara Dramatis, Spanyol ke Semifinal

Usai laga, Jojo mengaku salah satu faktor kekalahannya adalah kondisi lapangan yang berubah 180 derajat. Angin di lapangan menurutnya tidak terasa sama sekali.

“Itu membuat sedikit perubahan dari cara bermain yang disiapkan. Adaptasinya mencari lagi dan beberapa kali harusnya poin malah melakukan kesalahan,” kata Jojo dalam keterangan PBSI.

”Kesalahan kecil itu di pertandingan seperti ini bisa mengubah keadaan, mungkin kalau tidak melakukan itu cerita bisa berbeda,” tambah suami Shania Junianatha.

Di sisi lain, kata Jonatan, lawan bisa mengendalikan situasi dengan baik. Dia mampu mencuri poin dari keadaaan tersebut dan itu membuat Hong Yang semakin percaya diri.

”Hari ini saya akui penyelesaiannya kurang tenang dan mengolah bolanya agak ragu-ragu. Kurang plong, sangat disayangkan tapi ini jadi pelajaran yang sangat berharga,” jelas Jojo.

Hasil ini berarti Jonatan menyusul dua rekannya, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin tersisih. Dua pasangan Indonesia itu lebih dulu kandas dari lawannya masing-masing.

Dejan/Gloria yang bertanding di sesi pagi, kalah dari andalan tian rumah Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping lewat duel straight game, 16-21, 15-21. Sementara Fikri/Daniel takluk di tangan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dari Malaysia dengan skor 14-21, 20-22.

Baca Juga:  PB Riau Pos-PB PTPN IV Regional 3 Jalin Persahabatan melalui Bulutangkis

Meski terhenti, Dejan/Gloria tetap mensyukuri pencapaiannya di China Open 2024. Mereka bersyukur bisa mampu melaju sampai babak empat besar turnamen BWF World Tour Super 1000.

”Pencapaian kami di sini sudah cukup bagus walau kami ingin lebih. Tetap bersyukur karena secara keseluruhan permainan kami sepanjang minggu sudah membaik dibandingkan turnamen-turnamen sebelumnya,” kata Dejan.

Begitu pula dengan Fikri/Daniel. Menurut Daniel, mencapai semifinal Super 1000 sudah bagus karena bakal mendongkrak peringkat mereka sebagai pasangan baru. Fikri/Daniel pun fokus ke ajang berikutnya, Macau Open 2024.

“Kami akan berusaha lagi ke depannya. Hasil semifinal Super 1000 patut disyukuri, penting untuk ranking kami,” kata dia.

“Setelah ini harus cepat mengembalikan kebugaran karena Macau Open sudah di depan mata. Kami harus menjaga kondisi, makan teratur, istirahat teratur dan tetap menyelipkan sesi latihan di gym,” pungkas Daniel.***

CHANGZOU (RIAUPOS.CO) – Indonesia dipastikan tanpa gelar di China Open 2024. Pasalnya tak ada satu pun wakil Indonesai yang melewati babak semifinal. Ini setelah tunggal putra Jonatan Christie menyerah dari wakil tuan rumah, Weng Hong, Sabtu (21/8/2024).

Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, harus mengakui ketangguhan Weng Hong Yang lewat pertarungan straight game, 17-21, 18-21 di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Cina. Dalam laga itu, Jonatan sebenarnya mampu mengimbangi Weng Hong Yang. Pada gim pertama misalnya, dia berhasil meladeni permainan sang lawan dalam poin awal-awal. Tapi tak bisa konsisten dari awal sampai akhir.

- Advertisement -

Terutama setelah interval, di mana Jonatan dari yang tertinggal 7-11 menjadi semakin lebar 11-17. Jojo kemudian merespons dengan coba bermain agresif untuk memangkas ketertinggalan. Tapi pada akhirnya tetap kehilangan gim pertama.

Kondisi sedikit berubah pada gim kedua. Meskipun sempat kesulitan menemukan performa terbaik, tapi Jonatan bermain lebih baik dan mengendalikan kondisi. Kedudukan pun berubah dari yang tertinggal 9-11, Jonatan bisa berbalik unggul 18-16. Tapi Jonatan lengah lagi dan berujung kekalahan.

- Advertisement -
Baca Juga:   Apriyani Persembahkan Emas untuk Almarhum Ibu dan Kakak

Usai laga, Jojo mengaku salah satu faktor kekalahannya adalah kondisi lapangan yang berubah 180 derajat. Angin di lapangan menurutnya tidak terasa sama sekali.

“Itu membuat sedikit perubahan dari cara bermain yang disiapkan. Adaptasinya mencari lagi dan beberapa kali harusnya poin malah melakukan kesalahan,” kata Jojo dalam keterangan PBSI.

”Kesalahan kecil itu di pertandingan seperti ini bisa mengubah keadaan, mungkin kalau tidak melakukan itu cerita bisa berbeda,” tambah suami Shania Junianatha.

Di sisi lain, kata Jonatan, lawan bisa mengendalikan situasi dengan baik. Dia mampu mencuri poin dari keadaaan tersebut dan itu membuat Hong Yang semakin percaya diri.

”Hari ini saya akui penyelesaiannya kurang tenang dan mengolah bolanya agak ragu-ragu. Kurang plong, sangat disayangkan tapi ini jadi pelajaran yang sangat berharga,” jelas Jojo.

Hasil ini berarti Jonatan menyusul dua rekannya, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin tersisih. Dua pasangan Indonesia itu lebih dulu kandas dari lawannya masing-masing.

Dejan/Gloria yang bertanding di sesi pagi, kalah dari andalan tian rumah Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping lewat duel straight game, 16-21, 15-21. Sementara Fikri/Daniel takluk di tangan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dari Malaysia dengan skor 14-21, 20-22.

Baca Juga:  NPC Pekanbaru Targetkan Raih 10 Medali Emas

Meski terhenti, Dejan/Gloria tetap mensyukuri pencapaiannya di China Open 2024. Mereka bersyukur bisa mampu melaju sampai babak empat besar turnamen BWF World Tour Super 1000.

”Pencapaian kami di sini sudah cukup bagus walau kami ingin lebih. Tetap bersyukur karena secara keseluruhan permainan kami sepanjang minggu sudah membaik dibandingkan turnamen-turnamen sebelumnya,” kata Dejan.

Begitu pula dengan Fikri/Daniel. Menurut Daniel, mencapai semifinal Super 1000 sudah bagus karena bakal mendongkrak peringkat mereka sebagai pasangan baru. Fikri/Daniel pun fokus ke ajang berikutnya, Macau Open 2024.

“Kami akan berusaha lagi ke depannya. Hasil semifinal Super 1000 patut disyukuri, penting untuk ranking kami,” kata dia.

“Setelah ini harus cepat mengembalikan kebugaran karena Macau Open sudah di depan mata. Kami harus menjaga kondisi, makan teratur, istirahat teratur dan tetap menyelipkan sesi latihan di gym,” pungkas Daniel.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari