PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meningkatnya harga beras di pasaran beriringan dengan peningkatan permintaan akan beras SPHP dari Bulog. Pasalnya beras Bulog ini tidak ikut-ikutan naik. Sehingga menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat di Pekanbaru.
Dikatakan Kepala Perum Bulog Riau Kepri Maidana Aulia Siregar, sejak awal 2024 memang terjadi peningkatan permintaan. ‘’Kalau dibandingkan rata-rata perbulan permintaan di tahun 2023 dibandingkan dengan rata-rata 2024 periode Januari-Februari, terjadi kenaikan 60 persen,’’ ujarnya.
Pihaknya pun mengaku terus menambah jaringan penjualan di pasar tradisional demi memaksimalkan distribusi beras Bulog hingga ke tangan masyarakat. ‘’Total jaringan di pasar tradisional saat ini ialah 132 toko,’’ ungkap Maidana Aulia Siregar kepada Riau Pos, Senin (19/2).
Selain itu, beras SPHP Bulog dikatakannya juga bisa ditemukan di 261 rumah pangan kita (RPK) di Pekanbaru. Termasuk juga di beberapa toko retail modern di Pekanbaru.
Terkait peningkatan permintaan tersebut, Bulog diakuinya masih memiliki stok yang cukup. Saat ini total ada 21 ribu ton beras yang diprediksi cukup untuk memenuhi keperluan hingga bulan enam. Meski begitu, pihaknya juga mengaku tetap mengupayakan penambahan stok apabila diperlukan. Mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan. ‘’Untuk Ramadan, stok kita aman. Nanti kalau kita rasa kurang mencukupi, akan ada penambahan. Rencana ada dua kapal lagi masuk. Kemudian nanti kami minta lagi kalau nggak dari DKI dari Sumatera Utara,’’ paparnya.
Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak khawatir dan membeli sesuai kebutuhan agar tidak terjadi kelangkaan di pasaran.
Sejauh ini ia mengatakan bahwa pemerintah sudah melakukan berbagai langkah untuk antisipasi kenaikan harga beras. Di antaranya ialah penyaluran bantuan pangan alokasi Januari Februari. Ada pula penyaluran SPHP dari periode Januari hingga saat ini yang sudah menjcapai 7,975 ton.(azr)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meningkatnya harga beras di pasaran beriringan dengan peningkatan permintaan akan beras SPHP dari Bulog. Pasalnya beras Bulog ini tidak ikut-ikutan naik. Sehingga menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat di Pekanbaru.
Dikatakan Kepala Perum Bulog Riau Kepri Maidana Aulia Siregar, sejak awal 2024 memang terjadi peningkatan permintaan. ‘’Kalau dibandingkan rata-rata perbulan permintaan di tahun 2023 dibandingkan dengan rata-rata 2024 periode Januari-Februari, terjadi kenaikan 60 persen,’’ ujarnya.
- Advertisement -
Pihaknya pun mengaku terus menambah jaringan penjualan di pasar tradisional demi memaksimalkan distribusi beras Bulog hingga ke tangan masyarakat. ‘’Total jaringan di pasar tradisional saat ini ialah 132 toko,’’ ungkap Maidana Aulia Siregar kepada Riau Pos, Senin (19/2).
Selain itu, beras SPHP Bulog dikatakannya juga bisa ditemukan di 261 rumah pangan kita (RPK) di Pekanbaru. Termasuk juga di beberapa toko retail modern di Pekanbaru.
- Advertisement -
Terkait peningkatan permintaan tersebut, Bulog diakuinya masih memiliki stok yang cukup. Saat ini total ada 21 ribu ton beras yang diprediksi cukup untuk memenuhi keperluan hingga bulan enam. Meski begitu, pihaknya juga mengaku tetap mengupayakan penambahan stok apabila diperlukan. Mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan. ‘’Untuk Ramadan, stok kita aman. Nanti kalau kita rasa kurang mencukupi, akan ada penambahan. Rencana ada dua kapal lagi masuk. Kemudian nanti kami minta lagi kalau nggak dari DKI dari Sumatera Utara,’’ paparnya.
Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak khawatir dan membeli sesuai kebutuhan agar tidak terjadi kelangkaan di pasaran.
Sejauh ini ia mengatakan bahwa pemerintah sudah melakukan berbagai langkah untuk antisipasi kenaikan harga beras. Di antaranya ialah penyaluran bantuan pangan alokasi Januari Februari. Ada pula penyaluran SPHP dari periode Januari hingga saat ini yang sudah menjcapai 7,975 ton.(azr)