RENGAT (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Resor (Polres) Indragiri Hulu (Inhu) pastikan ketersediaan gas elpiji di daerah itu. Sebab, sebelumnya keberatan gas elpiji khususnya gas tiga kilogram sempat langka.
Untuk memastikan ketersediaan gas elpiji tersebut, Polres Inhu melalui Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) turun ke lapangan dan mendatangi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta agen gas elpiji pada Rabu (31/1). Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi penimbunan bahan bakar minyak (BBM) dan gas menjelang Pemilu 2024.
Salah satu lokasi pengecekan tersebut dilaksanakan di SPBU Simpang PT KAT, Kelurahan Pangakalan Kasai, Kecamatan Seberida. Sedangkan untuk pengecekan agen gas elpiji dilakukan di PT Tendano Jalan Lintas Timur Berapit Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida.
Pelaksanaan pengecekan ini dipimpin Kasat Reskrim Polres Inhu, AKP Primadona SIK MSi diwakili Kanit Tipidter Polres Inhu, Ipda Alan Kenneth Marbun STrK bersama sejumlah anggota.
Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya SIK melalui Kasubsi Penmas Polres Inhu, Aiptu Misran mengatakan, pengecekan yang dilaksanakan Unit Tipidter Satreskrim Polres Inhu, merupakan bagian dari Operasi Mantap Brata (OMB) 2023-2024.
Dijelaskan Misran, selain memastikan ketersedian BBM dan gas bagi masyarakat serta melakukan kontrol SPBU dan agen gaa agar tidak terjadi penimbunan menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. Tim Tipidter juga melaksanakan cooling system Pemilu damai pada pengelola dan karyawan SPBU serta agen gas.
Hasil kegiatan sambung Misran, tidak terjadi kelangkaan BBM dan gas. Bahkan, persediaan BBM maupun gas untuk masyarakat dinilai mencukupi. Pengelola SPBU dan agen gas, akan melakukan kontrol secara rutin untuk mencegah penimbunan oleh oknum-oknum tertentu. “Ini juga sebagai upaya agar kebutuhan BBM dan gas menjelang Pemilu 2024 mencukupi,” terangnya.
Dalam pada itu, Kepala Disperindag Kabupaten Inhu, H Ergusfian S.Sos juga membenarkan bahwa ketersediaan gas elpiji khususnya elpiji tiga kilogram sudah mulai normal. “Alhamdulillah, ketersediaan gas elpiji tiga kilogram sudah berangsur normal,” ucapnya.
Memang sebelumnya, keberadaan gas elpiji tiga kilogram sempat berkurang dari biasanya. Hal itu disebabkan oleh pasokan ke Kabupaten Inhu terkendala banjir yang terjadi di Kabupaten Pelalawan.(kas)