PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau hingga saat ini masih menunggu dokumen Surat Pernyataan Rencana Penempatan (SPRP), untuk dapat memeroses pengusulan Nomor Induk Pegawai (NIP) tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). SPRP tersebut diajukan masing-masing kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Riau.
Kepala BKD Riau Mamun Murod mengatakan, saat ini pengusulan NIP PPPK di lingkungan Pemprov Riau masih berproses. Setelah sebelumnya para tenaga PPPK yang dinyatakan lulus melengkapi berkas Daftar Riwayat Hidup (DRH), tahapan selanjutnya pihaknya menunggu dokumen SPRP.
“Para peserta yang lulus sudah melengkapi kewajiban mereka yakni mengisi DRH, selanjutnya ada kewajiban OPD untuk menyiapkan SPRP. Dokumen-dokumen itu yang kami perlukan untuk proses pengajuan NIP,” katanya.
Terkait dokumen SPRP tersebut, hingga saat ini bagi OPD yang menerima PPPK tenaga teknis sudah menyelesaikannya. Sementara itu untuk OPD yang menerima tenaga kesehatan seharusnya sudah selesai dalam pekan ini, namun masih ada perlu sedikit penyesuaian.
“Karena kalau untuk tenaga kesehatan harus ada yang kami sesuaikan karena ada proses sanggah,” sebutnya.
Sementara itu, untuk tenaga guru saat ini masih berproses karena jumlahnya cukup banyak sehingga memerlukan cukup waktu. Hal tersebut juga untuk memastikan penempatan posisi para guru tersebut.
“Teman-teman di Dinas Pendidikan ingin memastikan penempatan para guru nantinya, sejalan dengan rencana relokasi guru-guru PPPK yang sudah lulus sebelumnya,” ujarnya.
Disebutkannya, adapun usulan penetapan NIP yang disampaikan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) yakni dengan rincian tenaga guru 2.351 orang, tenaga kesehatan 142 orang dan tenaga teknis 112 orang.
“Kami usulkan NIP sesuai dengan jumlah peserta yang lulus, yakni guru 2.351 orang, tenaga kesehatan 142 orang, dan tenaga teknis 112 orang. Sehingga total NIP PPPK yang diusulkan sebanyak 2.605,” paparnya.
Jika melihat data awal, seharusnya ada 2.608 tenaga PPPK yang diusulkan NIP-nya. Namun ada tiga orang yang menggundurkan diri setelah dinyatakan lulus yakni dua orang tenaga guru dan satu orang tenaga kesehatan.(sol)