PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemprov Riau melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melaksanakan workshop akreditasi perpustakaan sekolah se-Provinsi Riau yang diikuti puluhan sekolah di 12 kabupaten/kota, Rabu (7/8).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau Dra Mimi Yuliani N Apt MM mengatakan, perpustakaan sekolah bukan sekadar ruang penyimpanan buku. Ia adalah pusat pembelajaran yang dinamis, tempat siswa mengembangkan keterampilan literasi, kecintaan membaca, dan kemampuan berpikir kritis.
Namun, tanpa standar kualitas yang jelas banyak membuat perpustakaan sekolah gagal memenuhi potensi mereka. Karena itulah akreditasi menjadi sangat penting lantaran amanah undang-undang yang menyatakan perpustakaan harus memenuhi standar nasional.
Atau dapat juga dikatakan akreditasi proses evaluasi komprehensif yang menilai berbagai aspek perpustakaan, ada 9 komponen akreditasi, mulai dari koleksi perpustakaan hingga kualitas layanan dan infrastruktur serta tingkat kegemaran membaca dan indeks pembangunan literasi masyarakat.
- Advertisement -
Proses ini tidak hanya mengukur kepatuhan terhadap standar minimum, tetapi juga mendorong perpustakaan untuk terus meningkatkan kualitasnya. “Dengan akreditasi, kita memastikan setiap perpustakaan sekolah memiliki sumber daya dan kapasitas yang diperlukan untuk mendukung pengembangan literasi siswa,” tuturnya.
Ketua Panitia Kun Wardoyo SSos MSi menambahkan, workshop ini bertujuan memberikan pemahaman dan perlunya penerapan standar nasional perpustakaan dan akreditasi perpustakaan dalam penyelenggaraan perpustakaan
- Advertisement -
Selain itu, perlunya memberikan penjelasan kebijakan nasional tentang standardisasi perpustakaan di Indonesia dan penjelasan tentang mekanisme dan prosedur akreditasi perpustakaan.(gem)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemprov Riau melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melaksanakan workshop akreditasi perpustakaan sekolah se-Provinsi Riau yang diikuti puluhan sekolah di 12 kabupaten/kota, Rabu (7/8).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau Dra Mimi Yuliani N Apt MM mengatakan, perpustakaan sekolah bukan sekadar ruang penyimpanan buku. Ia adalah pusat pembelajaran yang dinamis, tempat siswa mengembangkan keterampilan literasi, kecintaan membaca, dan kemampuan berpikir kritis.
Namun, tanpa standar kualitas yang jelas banyak membuat perpustakaan sekolah gagal memenuhi potensi mereka. Karena itulah akreditasi menjadi sangat penting lantaran amanah undang-undang yang menyatakan perpustakaan harus memenuhi standar nasional.
Atau dapat juga dikatakan akreditasi proses evaluasi komprehensif yang menilai berbagai aspek perpustakaan, ada 9 komponen akreditasi, mulai dari koleksi perpustakaan hingga kualitas layanan dan infrastruktur serta tingkat kegemaran membaca dan indeks pembangunan literasi masyarakat.
Proses ini tidak hanya mengukur kepatuhan terhadap standar minimum, tetapi juga mendorong perpustakaan untuk terus meningkatkan kualitasnya. “Dengan akreditasi, kita memastikan setiap perpustakaan sekolah memiliki sumber daya dan kapasitas yang diperlukan untuk mendukung pengembangan literasi siswa,” tuturnya.
Ketua Panitia Kun Wardoyo SSos MSi menambahkan, workshop ini bertujuan memberikan pemahaman dan perlunya penerapan standar nasional perpustakaan dan akreditasi perpustakaan dalam penyelenggaraan perpustakaan
Selain itu, perlunya memberikan penjelasan kebijakan nasional tentang standardisasi perpustakaan di Indonesia dan penjelasan tentang mekanisme dan prosedur akreditasi perpustakaan.(gem)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru