(RIAUPOS.CO) — SUATU sore, Jani (bukan nama sebenarnya) merapikan tanaman di depan rumah.
Melihat kondisi taman yang terlihat tak terawat, Jani mengambil seluruh peralatan untuk merapikan bunga-bunganya yang telah mati.
Setelah selesai, Jani pun menyiram tanaman tersebut dengan selang air yang ada di rumahnya.
Urusan taman selesai. Tapi Jani masih memegang selang air. Ia melihat debu berterbangan di jalanan depan rumahnya. Jani mengarahkan selang air ke jalan. Ia berinisiatif untuk menyiram jalan tersebut agar debunya tak lagi beterbangan.
Sebelum menyiram jalan, Jani melihat kiri dan kanan. Mana tahu ada pengendara yang lewat. Takutnya kena siram.
Namun, dari arah dalam rumah terdengar suara teriakan sang ibu yang memangil namanya.
‘’Janiiiii….!!’’ teriak ibu.
Jani yang kaget langsung menoleh ke arah rumah. Ia lupa kalau sedang memegang selang yang sedang mengalir airnya. Tak ayal, arahan semprotan air berubah. Seorang pengendara motor yang sedang lewat jadi korban.
“Ee..ehhh Mbak… ini airnya kok kena saya,” kata pengemudi motor itu yang langsung berhenti.
‘’Maaf, Mas. Nggak sengaja,’’ kata Jani.
Karena panik, Jani pun akhirnya mengarahkan selang air ke perkarangan rumah. Tapi air yang keluar dari selang malah membasahi kucing yang tengah melintas di dekat pagarnya.
Alhasil, kucing tersebut terkejut dan balik menyerang Jani. Air dari selang pun membasahi tubuh Jani. Pengendara yang tercipratan air tadi melihat adegan itu langsung tertawa.
“Makanya, Mbak… Kalau mau siram itu fokus lihat kiri kanan. Nggak main asal siram saja. Jadinya senjata makan tuan kan,” kata pengemudi. Alamaaak!(ayi)