Kamis, 19 September 2024

Ketua MPR Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Menteri

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan Presiden Jokowi agar tidak salah pilih menteri. Karena selain menterinya harus bisa kerja, kepala negara juga wajib mencari sosok yang responsif terhadap aspirasi masyarakat di semua daerah.

"Aspirasi dan ketidakpuasan antara daerah yang satu dengan lainnya pasti tidak sama, karena karakter daerah dan masyarakat Indonesia memang berbeda-beda," ujar Bambang, Ahad (6/10).

Dia menjelaskan, Papua dapat dijadikan contoh kasus. Dalam lima tahun terakhir, pemerintah telah memberi perhatian lebih kepada Papua. Namun, segala seusatu yang telah dikerjakan di Papua itu ternyata belum bisa memuaskan semua elemen masyarakat di sana.

"Berangkat dari kecenderungan itu, pemerintah bersama parlemen tentu harus mencari rumusan baru untuk menjawab aspirasi masyarakat Papua," ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kehadiran Iphone 12 Diprediksi Bakal Tertunda Tahun Ini

Calon Ketua Umum Golkar ini juga menjelaskan, kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Artinya Jokowi dibebaskan untuk memilih sosok menteri dari berbagai komunitas, termasuk unsur partai politik (parpol) maupun para profesional.

Karena, lanjut Bamsoet, Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan pada beberapa sektor, lanjut dia, sosok menteri yang mau bekerja keras tentu menjadi persyaratan utama.

- Advertisement -

"Syarat lain yang tidak kalah pentingnya adalah sosok menteri yang juga responsif dan komunikatif dengan semua elemen masyarakat," katanya.

Dia menambahkan, menteri yang komunikatif dengan publik amat diperlukan agar mau mendengar dan menyerap aspirasi publik.

"Penyerapan aspirasi itu kemudian direspons para menteri melalui program kerja dan kebijakan atau peraturan menteri," tegas mantan ketua DPR itu

Baca Juga:  4 WNA Dideportasi dari Indonesia karena Tolak Karantina

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan Presiden Jokowi agar tidak salah pilih menteri. Karena selain menterinya harus bisa kerja, kepala negara juga wajib mencari sosok yang responsif terhadap aspirasi masyarakat di semua daerah.

"Aspirasi dan ketidakpuasan antara daerah yang satu dengan lainnya pasti tidak sama, karena karakter daerah dan masyarakat Indonesia memang berbeda-beda," ujar Bambang, Ahad (6/10).

Dia menjelaskan, Papua dapat dijadikan contoh kasus. Dalam lima tahun terakhir, pemerintah telah memberi perhatian lebih kepada Papua. Namun, segala seusatu yang telah dikerjakan di Papua itu ternyata belum bisa memuaskan semua elemen masyarakat di sana.

"Berangkat dari kecenderungan itu, pemerintah bersama parlemen tentu harus mencari rumusan baru untuk menjawab aspirasi masyarakat Papua," ujarnya.

Baca Juga:  4 WNA Dideportasi dari Indonesia karena Tolak Karantina

Calon Ketua Umum Golkar ini juga menjelaskan, kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Artinya Jokowi dibebaskan untuk memilih sosok menteri dari berbagai komunitas, termasuk unsur partai politik (parpol) maupun para profesional.

Karena, lanjut Bamsoet, Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan pada beberapa sektor, lanjut dia, sosok menteri yang mau bekerja keras tentu menjadi persyaratan utama.

"Syarat lain yang tidak kalah pentingnya adalah sosok menteri yang juga responsif dan komunikatif dengan semua elemen masyarakat," katanya.

Dia menambahkan, menteri yang komunikatif dengan publik amat diperlukan agar mau mendengar dan menyerap aspirasi publik.

"Penyerapan aspirasi itu kemudian direspons para menteri melalui program kerja dan kebijakan atau peraturan menteri," tegas mantan ketua DPR itu

Baca Juga:  Kinin ko Sensus Penduduk

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari