PERAWANG (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 25 guru SLTP yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA Rayon empat Kabupaten Siak mengikuti Workshop Desain dan Perakitan Media STEM Robotik Sederhana di Perawang, Selasa (19/8/2025). Kegiatan yang berlangsung di aula SMPN 1 Tualang tersebut didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek tahun 2025.
Tim Pengabdian Universitas Riau yang memfasilitasi kegiatan ini diketuai oleh Prof Dr Zul Irfan MSi dengan anggota Dr M Rahmad MSi dan Dr Yennita MSi. Ketiganya merupakan dosen Program Studi S2 Pendidikan IPA FKIP Universitas Riau. Tim juga mendapat dukungan dari dua mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unri semester 7, yakni Sania Kartika dan Noval Kurniawan.
Menurut Prof Zul Irfan, kegiatan ini merupakan wujud nyata semboyan “Kampus Berdampak” dari Kemendiktisaintek. Di mana hasil riset kampus disebarluaskan ke masyarakat sehingga memberi manfaat langsung. Ia menjelaskan, tujuan dari program ini adalah meningkatkan keterampilan guru dalam menyiapkan media belajar STEM berbasis robotik sederhana, dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran STEM di kelas.
Program ini akan dilaksanakan melalui delapan kali kunjungan ke MGMP yang tersebar dalam rentang Agustus hingga November 2025. Produk kegiatan berupa Kit Proyek STEM Robotik Sederhana akan diserahkan kepada MGMP IPA Rayon 4 Siak yang diketuai oleh Erza Marlini SPd, atas nama DPPM Kemendiktisaintek. Kit tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara langsung dalam pembelajaran IPA, khususnya di wilayah Kecamatan Tualang dan Sungai Mandau.
”Kami berharap kegiatan PKM Kemitraan Masyarakat ini dapat mendukung implementasi Deep Learning sebagaimana diamanatkan oleh Bapak Menteri Dikdasmen,” ujar Prof Zul Irfan mengakhiri penjelasannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, Fakhrurrozi MPd yang hadir sekaligus membuka kegiatan, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program tersebut. Menurutnya, kegiatan ini memberikan wadah yang sangat baik bagi guru, khususnya guru IPA, dalam rangka peningkatan keprofesionalan berkelanjutan (PKB). Terlebih, pendekatan STEM masih tergolong baru bagi sebagian besar guru di Kabupaten Siak.(ali/c)