Selasa, 16 September 2025
spot_img

Misteri Kematian Gajah Tari Terjawab: Diserang Virus EEHv yang Ganas

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penyebab kematian mendadak anak gajah Sumatera bernama Tari di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) akhirnya terungkap. Dari hasil pemeriksaan laboratorium di Bogor, diketahui organ hatinya diserang virus mematikan Elephant Endotheliotropic Herpesviruses (EEHv).

Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro, menjelaskan virus ini sangat berbahaya bagi gajah usia anak hingga remaja. Serangan virus berlangsung cepat dan sering berujung fatal. “Pengalaman kami di Aceh, dari muncul gejala hingga gajah mati hanya butuh waktu empat jam. Meski sudah diberi infus dan nutrisi, Tari tetap tidak bisa bertahan,” kata Heru, Senin (15/9).

EEHv merupakan jenis herpes yang dapat menyerang gajah Asia maupun Afrika. Penyakit ini menyebabkan perdarahan parah dan seringkali berakibat kematian. Hingga kini, belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah penularannya.

Baca Juga:  Gajah Kecil Tari Kalista Mati Tiba-Tiba di TNTN, Domang Kehilangan Sahabat

Meski begitu, Balai TNTN berupaya melakukan pencegahan, seperti menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan pengawasan kesehatan gajah, serta melakukan tes laboratorium jika ada gejala sakit. Karena gajah TNTN hidup semi-liar di hutan, penanganan memang lebih menantang dibanding gajah di kebun binatang.

“Untuk menjaga daya tahan tubuh, kini gajah-gajah kami diberi tambahan suplemen vitamin dan mineral. Daya tahan tubuh yang kuat jadi kunci utama agar gajah bisa melawan serangan virus ini,” tutup Heru.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penyebab kematian mendadak anak gajah Sumatera bernama Tari di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) akhirnya terungkap. Dari hasil pemeriksaan laboratorium di Bogor, diketahui organ hatinya diserang virus mematikan Elephant Endotheliotropic Herpesviruses (EEHv).

Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro, menjelaskan virus ini sangat berbahaya bagi gajah usia anak hingga remaja. Serangan virus berlangsung cepat dan sering berujung fatal. “Pengalaman kami di Aceh, dari muncul gejala hingga gajah mati hanya butuh waktu empat jam. Meski sudah diberi infus dan nutrisi, Tari tetap tidak bisa bertahan,” kata Heru, Senin (15/9).

EEHv merupakan jenis herpes yang dapat menyerang gajah Asia maupun Afrika. Penyakit ini menyebabkan perdarahan parah dan seringkali berakibat kematian. Hingga kini, belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah penularannya.

Baca Juga:  Polda Selidiki Kematian Gajah di TNTN

Meski begitu, Balai TNTN berupaya melakukan pencegahan, seperti menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan pengawasan kesehatan gajah, serta melakukan tes laboratorium jika ada gejala sakit. Karena gajah TNTN hidup semi-liar di hutan, penanganan memang lebih menantang dibanding gajah di kebun binatang.

“Untuk menjaga daya tahan tubuh, kini gajah-gajah kami diberi tambahan suplemen vitamin dan mineral. Daya tahan tubuh yang kuat jadi kunci utama agar gajah bisa melawan serangan virus ini,” tutup Heru.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penyebab kematian mendadak anak gajah Sumatera bernama Tari di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) akhirnya terungkap. Dari hasil pemeriksaan laboratorium di Bogor, diketahui organ hatinya diserang virus mematikan Elephant Endotheliotropic Herpesviruses (EEHv).

Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro, menjelaskan virus ini sangat berbahaya bagi gajah usia anak hingga remaja. Serangan virus berlangsung cepat dan sering berujung fatal. “Pengalaman kami di Aceh, dari muncul gejala hingga gajah mati hanya butuh waktu empat jam. Meski sudah diberi infus dan nutrisi, Tari tetap tidak bisa bertahan,” kata Heru, Senin (15/9).

EEHv merupakan jenis herpes yang dapat menyerang gajah Asia maupun Afrika. Penyakit ini menyebabkan perdarahan parah dan seringkali berakibat kematian. Hingga kini, belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah penularannya.

Baca Juga:  PAN Konsolidasi Partai Pendukung 02 di Pekanbaru

Meski begitu, Balai TNTN berupaya melakukan pencegahan, seperti menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan pengawasan kesehatan gajah, serta melakukan tes laboratorium jika ada gejala sakit. Karena gajah TNTN hidup semi-liar di hutan, penanganan memang lebih menantang dibanding gajah di kebun binatang.

“Untuk menjaga daya tahan tubuh, kini gajah-gajah kami diberi tambahan suplemen vitamin dan mineral. Daya tahan tubuh yang kuat jadi kunci utama agar gajah bisa melawan serangan virus ini,” tutup Heru.

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari