Kamis, 9 Mei 2024

Evakuasi Lima Unit Truk Mogok

Banjir Belum Surut, Jalintim Sumatera di Pelalawan Ditutup

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir di Pelalawan belum juga surut secara signifikan. Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Desa Kemang, Pangkalan Kuras, masih digenangi air yang cukup tinggi. Beberapa truk yang memberanikan melewati jalan ini pun mengalami mogok. Akibatnya, jalan ini sempat ditutup sementara oleh pihak kepolisian sejak Selasa (9/1) siang.

Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK melalui Kasi Humas, AKP Edy Haryanto SH mengatakan bahwa, proses evakuasi 5 unit truk yang mogok masih berjalan hingga berita ini ditulis kemarin malam dan Jalintim Sumatera di Desa Kemang masih ditutup sementara. “Jadi, 17.50 WIB tadi (kemarin, red), mobil derek sudah turun ke lokasi. Setidaknya sudah tiga mobil truk telah berhasil dievakuasi,’’ ujarnya.

Yamaha

Evakuasi dilakukan menggunakan satu unit mobil derek yang dibantu dua unit truk tronton ditarik menggunakan tali seling. ‘’Saat ini (malam kemarin, red), proses evakuasi dua truk lainnya masih dilakukan tim Satlantas Polres Pelalawan. Namun demikian, kita memastikan evakuasi dua truk ini bisa selesai malam ini (kemarin, red) sehingga akses jalan yang sebelumnya ditutup sementara, bisa dibuka kembali dengan pola satu jalur atau buka tutup jalan,” tambahnya.

Kapolres Pelalawan, Suwinto SH SIK melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria SIK MM menambahkan, tinggi air yang merendam badan Jalintim KM 76-83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras masih bervariasi. Seperti KM 76, debit air mencapai masih mencapai antara 30 cm-50 cm. Kemudian di KM 78, debit air 50 cm-70 cm disertai dengan arus yang cukup deras.

“Sedangkan debit air di KM 80-83 lebih dari sepinggang orang dewasa atau diperkirakan tingginya 1,2 cm. Alhasil, untuk mengurai kepadatan kendaraan agar tidak terjadi antrean atau kemacetan panjang, kami masih menerapkan pola buka tutup hingga pengalihan jalan menuju Lintas Tengah Kabupaten Kuansing,” paparnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Harga Cabai Merah dan Daging Ayam Naik

Dijelaskan mantan Kasat Lantas Polres Dumai ini, meski telah berupaya maksimal untuk melakukan pengaturan lalu lintas, namun pihaknya masih belum dapat mengurai antrean kendaraan yang saat ini telah mencapai 15 km. Pasalnya, banyaknya truk yang mogok hingga terguling karena nekat menerobos banjir.

Tak hanya di jalintim, banjir juga telah mulai menggenangi ruas-ruas badan di Kota Pangkalankerinci. Seperti di Jalan Sultan Syarif Hasyim tak jauh dari Kantor Bupati Pelalawan. Jalan alternatif menuju Kota Pekanbaru atau Kabupaten Inhu ini telah dtutup Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akibat semakin tingginya permukaan air yang menggenangi aset jalan milik Pemerintah Negeri Amanah ini.

- Advertisement -

Jalan ini, kondisinya hampir sama dengan Jalan Lintas Tinur Desa Kemang, dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Sehingga jalan ini sudah tidak dapat lagi ditempuh kendaraan roda dua hingga roda enam, kecuali menggunakan jasa mobil gendong.

“Ya, banjir mulai menggenangi ruas badan jalan di Kota Pangkalankerinci. Salah satunya Jalan Sultan Syarif Hasyim. Dan Jalan ini sudah kita alihkan ke Jalan Akasia, atau menggunakan jasa mobil gendong,” terang Kepala Dishub Pelalawan, Ferry Zulkarnain Fasdabino MSi kepada Riau Pos, Selasa (9/1).

Selain Jalan Sultan Syarif Hasyim, sambung Ferry, banjir juga menggenangi badan Jalan Abdul Jalil, tepatnya di jembatan tak jauh dari SDN Binsus Bernas. Ketinggian air yang menggenangi badan jalan telah mencapai 50 cm. Alhasil, cukup banyak kendaraan para pelajar yang mati mesin akibat terendam air. Bahkan, genangan air juga berdampak menyebabkan terjadinya kepadatan kendaraan sehingga menyebabkan kemacetan sekitar 1 km.

Baca Juga:  KDD Riau Kompleks Kumpulkan 1.071 Kantong Darah

“Dan untuk membantu aktivitas lalu lintas di jalan ini, khususnya pengendara roda dua, kita telah menurunkan 1 unit mobil double cabin. Selain itu, pihak Satpol PP Pelalawan juga menurunkan 1 unit mobil Dalmas dan double cabin untuk membantu penyeberangan pengendara roda dua, khususnya para pelajar tanpa dipungut biaya atau gratis,” bebernya.

Kemudian, lanjut mantan Kabag Risalah dan Persidangan Setwan DPRD Pelalawan ini, banjir juga telah menggenangi badan Jalan Tengku Said Jaffar dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Alhasil, aktivitas kendaraan menuju RSUD Selasih menjadi sedikit terhambat.

“Banjir juga menggenangi badan Jalan Koridor KM 4 dengan ketinggian air mencapai 40 centimeter. Dan jika curah hujan masih tinggi, maka diprediksi akses badan jalan darat dari Pekanbaru menuju Kota Pangkalan Kerinci, bakal tidak dapat dilalui, khususnya sepeda motor. Sehingga tentunya jalan akan dialihkan menuju Simpang Perak,” paparnya.

Diungkapkan Ferry bahwa, banjir juga hingga saat ini masih menggenangi badan Jalan Pemda Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Bandar Seikijang.

Begitu juga dengan jalan koridor menuju ponton penyeberangan RAPP. Alhasil, jalan sudah ditutup karena sudah tidak dapat lagi dilalui kendaraan darat dan hanya bisa tempuh menggunakan transportasi air seperti kapal pompong. Ketinggian air telah mencapai 2 meter.

Jadi, bisa dikatakan hampir seluruh badan jalan tujuh kecamatan yang saat ini dilanda banjir, telah digenangi air dengan tinggi bervariasi,” sebutnya.(amn)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir di Pelalawan belum juga surut secara signifikan. Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Desa Kemang, Pangkalan Kuras, masih digenangi air yang cukup tinggi. Beberapa truk yang memberanikan melewati jalan ini pun mengalami mogok. Akibatnya, jalan ini sempat ditutup sementara oleh pihak kepolisian sejak Selasa (9/1) siang.

Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK melalui Kasi Humas, AKP Edy Haryanto SH mengatakan bahwa, proses evakuasi 5 unit truk yang mogok masih berjalan hingga berita ini ditulis kemarin malam dan Jalintim Sumatera di Desa Kemang masih ditutup sementara. “Jadi, 17.50 WIB tadi (kemarin, red), mobil derek sudah turun ke lokasi. Setidaknya sudah tiga mobil truk telah berhasil dievakuasi,’’ ujarnya.

Evakuasi dilakukan menggunakan satu unit mobil derek yang dibantu dua unit truk tronton ditarik menggunakan tali seling. ‘’Saat ini (malam kemarin, red), proses evakuasi dua truk lainnya masih dilakukan tim Satlantas Polres Pelalawan. Namun demikian, kita memastikan evakuasi dua truk ini bisa selesai malam ini (kemarin, red) sehingga akses jalan yang sebelumnya ditutup sementara, bisa dibuka kembali dengan pola satu jalur atau buka tutup jalan,” tambahnya.

Kapolres Pelalawan, Suwinto SH SIK melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria SIK MM menambahkan, tinggi air yang merendam badan Jalintim KM 76-83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras masih bervariasi. Seperti KM 76, debit air mencapai masih mencapai antara 30 cm-50 cm. Kemudian di KM 78, debit air 50 cm-70 cm disertai dengan arus yang cukup deras.

“Sedangkan debit air di KM 80-83 lebih dari sepinggang orang dewasa atau diperkirakan tingginya 1,2 cm. Alhasil, untuk mengurai kepadatan kendaraan agar tidak terjadi antrean atau kemacetan panjang, kami masih menerapkan pola buka tutup hingga pengalihan jalan menuju Lintas Tengah Kabupaten Kuansing,” paparnya.

Baca Juga:  Sungai Kampar Meluap, Jalintim Km 83 Kembali Terendam

Dijelaskan mantan Kasat Lantas Polres Dumai ini, meski telah berupaya maksimal untuk melakukan pengaturan lalu lintas, namun pihaknya masih belum dapat mengurai antrean kendaraan yang saat ini telah mencapai 15 km. Pasalnya, banyaknya truk yang mogok hingga terguling karena nekat menerobos banjir.

Tak hanya di jalintim, banjir juga telah mulai menggenangi ruas-ruas badan di Kota Pangkalankerinci. Seperti di Jalan Sultan Syarif Hasyim tak jauh dari Kantor Bupati Pelalawan. Jalan alternatif menuju Kota Pekanbaru atau Kabupaten Inhu ini telah dtutup Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akibat semakin tingginya permukaan air yang menggenangi aset jalan milik Pemerintah Negeri Amanah ini.

Jalan ini, kondisinya hampir sama dengan Jalan Lintas Tinur Desa Kemang, dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Sehingga jalan ini sudah tidak dapat lagi ditempuh kendaraan roda dua hingga roda enam, kecuali menggunakan jasa mobil gendong.

“Ya, banjir mulai menggenangi ruas badan jalan di Kota Pangkalankerinci. Salah satunya Jalan Sultan Syarif Hasyim. Dan Jalan ini sudah kita alihkan ke Jalan Akasia, atau menggunakan jasa mobil gendong,” terang Kepala Dishub Pelalawan, Ferry Zulkarnain Fasdabino MSi kepada Riau Pos, Selasa (9/1).

Selain Jalan Sultan Syarif Hasyim, sambung Ferry, banjir juga menggenangi badan Jalan Abdul Jalil, tepatnya di jembatan tak jauh dari SDN Binsus Bernas. Ketinggian air yang menggenangi badan jalan telah mencapai 50 cm. Alhasil, cukup banyak kendaraan para pelajar yang mati mesin akibat terendam air. Bahkan, genangan air juga berdampak menyebabkan terjadinya kepadatan kendaraan sehingga menyebabkan kemacetan sekitar 1 km.

Baca Juga:  Kapolda Tinjau Banjir Jalan Lintas Timur Sumatra di Pelalawan

“Dan untuk membantu aktivitas lalu lintas di jalan ini, khususnya pengendara roda dua, kita telah menurunkan 1 unit mobil double cabin. Selain itu, pihak Satpol PP Pelalawan juga menurunkan 1 unit mobil Dalmas dan double cabin untuk membantu penyeberangan pengendara roda dua, khususnya para pelajar tanpa dipungut biaya atau gratis,” bebernya.

Kemudian, lanjut mantan Kabag Risalah dan Persidangan Setwan DPRD Pelalawan ini, banjir juga telah menggenangi badan Jalan Tengku Said Jaffar dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Alhasil, aktivitas kendaraan menuju RSUD Selasih menjadi sedikit terhambat.

“Banjir juga menggenangi badan Jalan Koridor KM 4 dengan ketinggian air mencapai 40 centimeter. Dan jika curah hujan masih tinggi, maka diprediksi akses badan jalan darat dari Pekanbaru menuju Kota Pangkalan Kerinci, bakal tidak dapat dilalui, khususnya sepeda motor. Sehingga tentunya jalan akan dialihkan menuju Simpang Perak,” paparnya.

Diungkapkan Ferry bahwa, banjir juga hingga saat ini masih menggenangi badan Jalan Pemda Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Bandar Seikijang.

Begitu juga dengan jalan koridor menuju ponton penyeberangan RAPP. Alhasil, jalan sudah ditutup karena sudah tidak dapat lagi dilalui kendaraan darat dan hanya bisa tempuh menggunakan transportasi air seperti kapal pompong. Ketinggian air telah mencapai 2 meter.

Jadi, bisa dikatakan hampir seluruh badan jalan tujuh kecamatan yang saat ini dilanda banjir, telah digenangi air dengan tinggi bervariasi,” sebutnya.(amn)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari