RIAUPOS.CO – Harimau yang diduga menyerang seorang pekerja di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, hingga kini belum berhasil terdeteksi keberadaannya. Tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau telah memasang kamera jebak (camera trap) di sekitar lokasi kejadian sebagai upaya pelacakan dan identifikasi individu harimau tersebut.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan mitigasi konflik untuk mencegah insiden serupa terulang, sekaligus memastikan keselamatan masyarakat maupun satwa dilindungi tersebut.
“Camera trap dipasang agar kita bisa mengetahui apakah harimau masih berada di sekitar lokasi atau sudah kembali ke dalam hutan,” ujarnya pada Senin (30/6).
Selain pemasangan kamera, sosialisasi ke warga dan patroli lapangan juga terus dilakukan. Jika nanti keberadaan harimau kembali terdeteksi di dekat permukiman, tim akan mempertimbangkan pemasangan box trap untuk penanganan lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan, seorang operator alat berat bernama Hadito atau akrab disapa Kuang, tewas diduga akibat serangan harimau Sumatera saat hendak ke toilet di sekitar area kerja PT Citra Holindo.
Insiden terjadi pada Rabu malam (25/6), saat korban yang baru saja selesai makan hendak buang air besar. Ia sempat tertidur di barak, lalu terbangun karena perutnya mulas. Saat menuju toilet yang berjarak sekitar 15 meter, terdengar teriakan minta tolong dari arah korban.
Rekannya, Firmansyah, langsung mengecek ke luar dan menemukan Hadito sudah diseret ke dalam area hutan. Upaya pencarian dilakukan dan korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan sekitar 100 meter dari lokasi awal.
Pihak perusahaan, aparat kepolisian, dan BBKSDA Riau langsung melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Jejak dan kondisi di lapangan menunjukkan indikasi kuat serangan harimau. Jasad korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Teluk Meranti untuk proses visum.(end)