Selasa, 1 Juli 2025
spot_img

Jejak Harimau di Pulau Muda Masih Misterius, BBKSDA Pasang Kamera untuk Lacak Jejak

RIAUPOS.CO – Harimau yang diduga menyerang seorang pekerja di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, hingga kini belum berhasil terdeteksi keberadaannya. Tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau telah memasang kamera jebak (camera trap) di sekitar lokasi kejadian sebagai upaya pelacakan dan identifikasi individu harimau tersebut.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan mitigasi konflik untuk mencegah insiden serupa terulang, sekaligus memastikan keselamatan masyarakat maupun satwa dilindungi tersebut.

“Camera trap dipasang agar kita bisa mengetahui apakah harimau masih berada di sekitar lokasi atau sudah kembali ke dalam hutan,” ujarnya pada Senin (30/6).

Baca Juga:  Diserang Harimau saat Tidur, Pekerja HTI Luka Robek di Bagian Kepala

Selain pemasangan kamera, sosialisasi ke warga dan patroli lapangan juga terus dilakukan. Jika nanti keberadaan harimau kembali terdeteksi di dekat permukiman, tim akan mempertimbangkan pemasangan box trap untuk penanganan lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan, seorang operator alat berat bernama Hadito atau akrab disapa Kuang, tewas diduga akibat serangan harimau Sumatera saat hendak ke toilet di sekitar area kerja PT Citra Holindo.

Insiden terjadi pada Rabu malam (25/6), saat korban yang baru saja selesai makan hendak buang air besar. Ia sempat tertidur di barak, lalu terbangun karena perutnya mulas. Saat menuju toilet yang berjarak sekitar 15 meter, terdengar teriakan minta tolong dari arah korban.

Baca Juga:  Puji Program Penanganan Stunting RAPP

Rekannya, Firmansyah, langsung mengecek ke luar dan menemukan Hadito sudah diseret ke dalam area hutan. Upaya pencarian dilakukan dan korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan sekitar 100 meter dari lokasi awal.

Pihak perusahaan, aparat kepolisian, dan BBKSDA Riau langsung melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Jejak dan kondisi di lapangan menunjukkan indikasi kuat serangan harimau. Jasad korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Teluk Meranti untuk proses visum.(end)

RIAUPOS.CO – Harimau yang diduga menyerang seorang pekerja di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, hingga kini belum berhasil terdeteksi keberadaannya. Tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau telah memasang kamera jebak (camera trap) di sekitar lokasi kejadian sebagai upaya pelacakan dan identifikasi individu harimau tersebut.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan mitigasi konflik untuk mencegah insiden serupa terulang, sekaligus memastikan keselamatan masyarakat maupun satwa dilindungi tersebut.

“Camera trap dipasang agar kita bisa mengetahui apakah harimau masih berada di sekitar lokasi atau sudah kembali ke dalam hutan,” ujarnya pada Senin (30/6).

Baca Juga:  PN Pelalawan MoU Bersama Riau Pos

Selain pemasangan kamera, sosialisasi ke warga dan patroli lapangan juga terus dilakukan. Jika nanti keberadaan harimau kembali terdeteksi di dekat permukiman, tim akan mempertimbangkan pemasangan box trap untuk penanganan lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan, seorang operator alat berat bernama Hadito atau akrab disapa Kuang, tewas diduga akibat serangan harimau Sumatera saat hendak ke toilet di sekitar area kerja PT Citra Holindo.

- Advertisement -

Insiden terjadi pada Rabu malam (25/6), saat korban yang baru saja selesai makan hendak buang air besar. Ia sempat tertidur di barak, lalu terbangun karena perutnya mulas. Saat menuju toilet yang berjarak sekitar 15 meter, terdengar teriakan minta tolong dari arah korban.

Baca Juga:  Antisipasi Banjir, Siagakan Alat Berat

Rekannya, Firmansyah, langsung mengecek ke luar dan menemukan Hadito sudah diseret ke dalam area hutan. Upaya pencarian dilakukan dan korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan sekitar 100 meter dari lokasi awal.

- Advertisement -

Pihak perusahaan, aparat kepolisian, dan BBKSDA Riau langsung melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Jejak dan kondisi di lapangan menunjukkan indikasi kuat serangan harimau. Jasad korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Teluk Meranti untuk proses visum.(end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

RIAUPOS.CO – Harimau yang diduga menyerang seorang pekerja di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, hingga kini belum berhasil terdeteksi keberadaannya. Tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau telah memasang kamera jebak (camera trap) di sekitar lokasi kejadian sebagai upaya pelacakan dan identifikasi individu harimau tersebut.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan mitigasi konflik untuk mencegah insiden serupa terulang, sekaligus memastikan keselamatan masyarakat maupun satwa dilindungi tersebut.

“Camera trap dipasang agar kita bisa mengetahui apakah harimau masih berada di sekitar lokasi atau sudah kembali ke dalam hutan,” ujarnya pada Senin (30/6).

Baca Juga:  Reni Maifida, Jemaah Haji Pelalawan Meninggal Dunia di Makkah

Selain pemasangan kamera, sosialisasi ke warga dan patroli lapangan juga terus dilakukan. Jika nanti keberadaan harimau kembali terdeteksi di dekat permukiman, tim akan mempertimbangkan pemasangan box trap untuk penanganan lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan, seorang operator alat berat bernama Hadito atau akrab disapa Kuang, tewas diduga akibat serangan harimau Sumatera saat hendak ke toilet di sekitar area kerja PT Citra Holindo.

Insiden terjadi pada Rabu malam (25/6), saat korban yang baru saja selesai makan hendak buang air besar. Ia sempat tertidur di barak, lalu terbangun karena perutnya mulas. Saat menuju toilet yang berjarak sekitar 15 meter, terdengar teriakan minta tolong dari arah korban.

Baca Juga:  Festival Menangkap Ikan Patin Kualo Digelar

Rekannya, Firmansyah, langsung mengecek ke luar dan menemukan Hadito sudah diseret ke dalam area hutan. Upaya pencarian dilakukan dan korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan sekitar 100 meter dari lokasi awal.

Pihak perusahaan, aparat kepolisian, dan BBKSDA Riau langsung melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Jejak dan kondisi di lapangan menunjukkan indikasi kuat serangan harimau. Jasad korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Teluk Meranti untuk proses visum.(end)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari