Selasa, 1 Juli 2025
spot_img

Waktu Pengerjaan RS Pratama Penyagun Bakal Ditambah

RIAUPOS.CO – Tahapan pembangunan Rumah Sakit (RS) tipe Pratama Penyagun, Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti bakal diperpanjangan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti M Fahri mengatakan, bobot pembangunan rumah sakit ini masih sekitar 75 persen, sementara masa pengerjaan berakhir pada 30 Desember 2024 mendatang.

“Bobot masih 75 persen. Untuk itu dapat kami pastikan hingga batas akhir pengerjaan yang tertuang dalam kontrak tidak cukup, sehingga perlu penambahan waktu pengerjaan,” ungkapnya, Kamis (5/12).

Kompensasi penambahan waktu dampak keadaan kahar atau force majeure. Jika kebijakan tersebut tidak ditempuh, menurut Fahri proses pembanguan berpotensi mandek. “Penambahan waktu itu akan dilakukan dalam bulan ini,” ujarnya.

Dengan begitu, kata dia, pembangunan rampung sesuai dengan perencanaan sehingga dapat difungsikan sebagaimana perlunya. “Semula terkendala oleh rutinitas pasokan material dari laut ke darat. Kondisi tersebut dampak kondisi pelabuhan yang tidak memadai. Sehingga loading muatan harus dilakukan bertahap,” ujarnya.

Baca Juga:  Cegah TPPO, Imigrasi Patroli Rutin di Perbatasan

Fahri menerangkan, pembangunan RS tersebut dibangun menggunakan Dana Alokasi Umum (DAK) dengan anggaran Rp45 miliar di atas lahan seluas 3 haktare yang merupakan hibah dari Pemerintah Desa Penyagun.

Anggaran sebesar itu tidak hanya meliputi pembangunan gedung atau fisik, melainkan mencakup pengadaan alat kesehatan dan armada untuk puskesmas keliling. “Selain fisik pembangunan turut mencakup fasilitas lain, seperti alat kesehatan,” ujarnya.

Dikatakan Fahri, pembangunan RS itu ditujukan agar lebih memudahkan masyarakat, khususnya di Kecamatan Rangsang dan sekitarnya untuk memperoleh layanan kesehatan di rumah sakit, selain tiga Puskesmas yang berdekatan dengan kecamatan tersebut.

Hal itu mengingat jarak yang harus ditempuh masyarakat cukup jauh untuk menjangkau RSUD Kepulauan Meranti yang terletak di Kota Selatpanjang.

Baca Juga:  Selamatkan Ekosisten Meranti, Perlu Kolaborasi Semua Pihak

Bahkan bisa memakan waktu hingga 2 jam lebih untuk bisa sampai di RSUD. Tak jarang jika masyarakat Rangsang dan sekitarnya lebih memilih berobat keluar daerah tepatnya ke kabupaten tetangga, Tanjung Balai Karimun.(gem)

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang

RIAUPOS.CO – Tahapan pembangunan Rumah Sakit (RS) tipe Pratama Penyagun, Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti bakal diperpanjangan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti M Fahri mengatakan, bobot pembangunan rumah sakit ini masih sekitar 75 persen, sementara masa pengerjaan berakhir pada 30 Desember 2024 mendatang.

“Bobot masih 75 persen. Untuk itu dapat kami pastikan hingga batas akhir pengerjaan yang tertuang dalam kontrak tidak cukup, sehingga perlu penambahan waktu pengerjaan,” ungkapnya, Kamis (5/12).

Kompensasi penambahan waktu dampak keadaan kahar atau force majeure. Jika kebijakan tersebut tidak ditempuh, menurut Fahri proses pembanguan berpotensi mandek. “Penambahan waktu itu akan dilakukan dalam bulan ini,” ujarnya.

Dengan begitu, kata dia, pembangunan rampung sesuai dengan perencanaan sehingga dapat difungsikan sebagaimana perlunya. “Semula terkendala oleh rutinitas pasokan material dari laut ke darat. Kondisi tersebut dampak kondisi pelabuhan yang tidak memadai. Sehingga loading muatan harus dilakukan bertahap,” ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  DAK dan DAU Meranti Dipangkas Dampak Rasionalisasi APBN 2025

Fahri menerangkan, pembangunan RS tersebut dibangun menggunakan Dana Alokasi Umum (DAK) dengan anggaran Rp45 miliar di atas lahan seluas 3 haktare yang merupakan hibah dari Pemerintah Desa Penyagun.

Anggaran sebesar itu tidak hanya meliputi pembangunan gedung atau fisik, melainkan mencakup pengadaan alat kesehatan dan armada untuk puskesmas keliling. “Selain fisik pembangunan turut mencakup fasilitas lain, seperti alat kesehatan,” ujarnya.

- Advertisement -

Dikatakan Fahri, pembangunan RS itu ditujukan agar lebih memudahkan masyarakat, khususnya di Kecamatan Rangsang dan sekitarnya untuk memperoleh layanan kesehatan di rumah sakit, selain tiga Puskesmas yang berdekatan dengan kecamatan tersebut.

Hal itu mengingat jarak yang harus ditempuh masyarakat cukup jauh untuk menjangkau RSUD Kepulauan Meranti yang terletak di Kota Selatpanjang.

Baca Juga:  Sistem Keuangan Nontunai Sentuh Pelosok Desa

Bahkan bisa memakan waktu hingga 2 jam lebih untuk bisa sampai di RSUD. Tak jarang jika masyarakat Rangsang dan sekitarnya lebih memilih berobat keluar daerah tepatnya ke kabupaten tetangga, Tanjung Balai Karimun.(gem)

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

RIAUPOS.CO – Tahapan pembangunan Rumah Sakit (RS) tipe Pratama Penyagun, Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti bakal diperpanjangan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti M Fahri mengatakan, bobot pembangunan rumah sakit ini masih sekitar 75 persen, sementara masa pengerjaan berakhir pada 30 Desember 2024 mendatang.

“Bobot masih 75 persen. Untuk itu dapat kami pastikan hingga batas akhir pengerjaan yang tertuang dalam kontrak tidak cukup, sehingga perlu penambahan waktu pengerjaan,” ungkapnya, Kamis (5/12).

Kompensasi penambahan waktu dampak keadaan kahar atau force majeure. Jika kebijakan tersebut tidak ditempuh, menurut Fahri proses pembanguan berpotensi mandek. “Penambahan waktu itu akan dilakukan dalam bulan ini,” ujarnya.

Dengan begitu, kata dia, pembangunan rampung sesuai dengan perencanaan sehingga dapat difungsikan sebagaimana perlunya. “Semula terkendala oleh rutinitas pasokan material dari laut ke darat. Kondisi tersebut dampak kondisi pelabuhan yang tidak memadai. Sehingga loading muatan harus dilakukan bertahap,” ujarnya.

Baca Juga:  Fun Run 5K Meranti: Aksi Nyata Jaga Alam dan Cegah Karhutla

Fahri menerangkan, pembangunan RS tersebut dibangun menggunakan Dana Alokasi Umum (DAK) dengan anggaran Rp45 miliar di atas lahan seluas 3 haktare yang merupakan hibah dari Pemerintah Desa Penyagun.

Anggaran sebesar itu tidak hanya meliputi pembangunan gedung atau fisik, melainkan mencakup pengadaan alat kesehatan dan armada untuk puskesmas keliling. “Selain fisik pembangunan turut mencakup fasilitas lain, seperti alat kesehatan,” ujarnya.

Dikatakan Fahri, pembangunan RS itu ditujukan agar lebih memudahkan masyarakat, khususnya di Kecamatan Rangsang dan sekitarnya untuk memperoleh layanan kesehatan di rumah sakit, selain tiga Puskesmas yang berdekatan dengan kecamatan tersebut.

Hal itu mengingat jarak yang harus ditempuh masyarakat cukup jauh untuk menjangkau RSUD Kepulauan Meranti yang terletak di Kota Selatpanjang.

Baca Juga:  Tinjau Karhutla, Plt Bupati Asmar Disambut Hujan Deras

Bahkan bisa memakan waktu hingga 2 jam lebih untuk bisa sampai di RSUD. Tak jarang jika masyarakat Rangsang dan sekitarnya lebih memilih berobat keluar daerah tepatnya ke kabupaten tetangga, Tanjung Balai Karimun.(gem)

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari