Kamis, 9 Mei 2024

Cegah TPPO, Imigrasi Patroli Rutin di Perbatasan

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II TPI Selatpanjang menyisir pulau terluar di Kepulauan Meranti. Tindakan ini sebagai antisipasi penyeludupan manusia dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Rombongan dari Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang dipimpin Kasi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Rianto Hendro Santoso dan Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (Tikim) Yuris Wibowo Susanto dan sejumlah petugas lainnya.

Yamaha

Tim melakukan patroli menggunakan kapal sewaan, dengan kondisi seadanya.Keberanian petugas menghadang gelombang Selat Malaka yang terkenal ganas ini patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, saat ini kondisi lautan di Meranti dalam musim angin utara dengan ketinggian gelombang tidak seperti biasanya.

Berbekal pengabdian dan semangat menjaga kedaulatan Indonesia, gelombang tinggi tidak menyurutkan niat para petugas untuk patroli guna menyisir beranda terdepan negara tersebut.

Baca Juga:  Warga Sulit Dapat BBM dan Elpiji

Mereka mulai menyisir Pulau Rangsang dan singgah di beberapa daerah yang dianggap cukup rawan menjadi pintu masuk bagi imigran.

- Advertisement -

Target petugas adalah Pulau Rangsang. Di mana, pulau ini menjadi beranda terdepan Indonesia. Sebab di depan pulau yang terdiri dari tiga kecamatan ini (Rangsang Barat, Rangsang Pesisir dan Rangsang) langsung berhadapan dengan Selat Malaka. Di mana di seberang selat tersebut berhadapan dengan Malaysia dan Singapura.

Kata Rianto, tim dari Imigrasi tiba di titik pertama Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir untuk melakukan pengawasan. Selain itu dan berkoordinasi dengan warga setempat serta melakukan pemetaan dan dokumentasi.

- Advertisement -

“Selesai di Kedabu Rapat, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Gayung Kiri. Di sana, tim kembali melakukan pengawasan, berkoordinasi dengan warga setempat dan melakukan pemetaan serta dokumentasi,” ujar Rianto, Rabu (31/1).

Baca Juga:  Prevalensi Tengkes Masih 17 Persen

Setelah itu tim melanjutkan perjalanan ke titik ketiga yaitu Desa Tanjung Samak, kemudian tim menuju Pos Pemeriksaan Imigrasi di Desa Tanjung Samak.

“Karena waktu yang tidak lagi memungkinkan untuk ke Pulau Topang, tim memutuskan untuk bertolak menuju Selatpanjang dari Desa Tanjung Samak pukul 15.40 WIB. Sekitar pukul 16.40 WIB, tim mampir ke Pantai Dorak untuk melakukan pengawasan,” ujarnya lagi.

Ditambahkan Kasi Tikim Yuris, pengawasan Imigrasi di perbatasan itu, sesuatu yang vital dan menyangkut kedaulatan negara. Karena pengawasan di perbatasan itu dilakukan guna mencegah masuknya imigran gelap, penyeludupan manusia dan lalu lintas orang yang tidak melewati Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang berada di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang.(gem)

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II TPI Selatpanjang menyisir pulau terluar di Kepulauan Meranti. Tindakan ini sebagai antisipasi penyeludupan manusia dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Rombongan dari Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang dipimpin Kasi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Rianto Hendro Santoso dan Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (Tikim) Yuris Wibowo Susanto dan sejumlah petugas lainnya.

Tim melakukan patroli menggunakan kapal sewaan, dengan kondisi seadanya.Keberanian petugas menghadang gelombang Selat Malaka yang terkenal ganas ini patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, saat ini kondisi lautan di Meranti dalam musim angin utara dengan ketinggian gelombang tidak seperti biasanya.

Berbekal pengabdian dan semangat menjaga kedaulatan Indonesia, gelombang tinggi tidak menyurutkan niat para petugas untuk patroli guna menyisir beranda terdepan negara tersebut.

Baca Juga:  Kecelakaan Tunggal, Ini Sejumlah Pejabat di Dalam Mobil Dinas Pemkab Meranti

Mereka mulai menyisir Pulau Rangsang dan singgah di beberapa daerah yang dianggap cukup rawan menjadi pintu masuk bagi imigran.

Target petugas adalah Pulau Rangsang. Di mana, pulau ini menjadi beranda terdepan Indonesia. Sebab di depan pulau yang terdiri dari tiga kecamatan ini (Rangsang Barat, Rangsang Pesisir dan Rangsang) langsung berhadapan dengan Selat Malaka. Di mana di seberang selat tersebut berhadapan dengan Malaysia dan Singapura.

Kata Rianto, tim dari Imigrasi tiba di titik pertama Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir untuk melakukan pengawasan. Selain itu dan berkoordinasi dengan warga setempat serta melakukan pemetaan dan dokumentasi.

“Selesai di Kedabu Rapat, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Gayung Kiri. Di sana, tim kembali melakukan pengawasan, berkoordinasi dengan warga setempat dan melakukan pemetaan serta dokumentasi,” ujar Rianto, Rabu (31/1).

Baca Juga:  Polisi Dalami Dugaan TPPO Warga Rohingya

Setelah itu tim melanjutkan perjalanan ke titik ketiga yaitu Desa Tanjung Samak, kemudian tim menuju Pos Pemeriksaan Imigrasi di Desa Tanjung Samak.

“Karena waktu yang tidak lagi memungkinkan untuk ke Pulau Topang, tim memutuskan untuk bertolak menuju Selatpanjang dari Desa Tanjung Samak pukul 15.40 WIB. Sekitar pukul 16.40 WIB, tim mampir ke Pantai Dorak untuk melakukan pengawasan,” ujarnya lagi.

Ditambahkan Kasi Tikim Yuris, pengawasan Imigrasi di perbatasan itu, sesuatu yang vital dan menyangkut kedaulatan negara. Karena pengawasan di perbatasan itu dilakukan guna mencegah masuknya imigran gelap, penyeludupan manusia dan lalu lintas orang yang tidak melewati Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang berada di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang.(gem)

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari