Kamis, 6 Februari 2025

Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau, Kepulauan Meranti

Ambulans Rusak, Warga Angkut Jenazah dengan Gerobak

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Salah satu video memilukan dan mengiris hati, viral di beberapa platform media sosial, hingga mengundang berbagai respon warganet, terutama di Provinsi Riau. Video tersebut memperlihatkan gambaran perihnya dan sulitnya kondisi warga setempat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak. Karena tidak ada ambulans, atau kendaraan lain, mereka terpaksa mengangkut jenazah menggunakan gerobak menuju tempat permakaman.

Video tersebut diunggah dan telah dibagikan ratusan kali di beberapa platform media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan laman Facebook.

Setelah ditelusuri Riau Pos, ternyata kejadian ini berlangsung di Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Kejadian tersebut dialami oleh Yasir terhadap almarhum orang tuanya Muhazin (83) beberapa hari yang lalu.

Cerita Yasir, kejadian itu berlangsung ketika ia dan keluarga akan membawa jenazah ayahnya dari rumah duka menuju lokasi pemakaman. Ia terpaksa menggunakan gerobak karena lokasi rumah duka ke tempat pemakaman umum, cukup jauh.

“Cukup sedih. Tapi mau bagaimana karena tidak ada kendaraan lain. Sementara jarak antara rumah menuju tempat permakaman itu sejauh tiga kilometer. Jadi, mau tak mau harus menggunakan gerobak,” terangnya kepada Riau Pos, Sabtu (25/1) siang.

Ayahnya meninggal dunia di rumah duka karena sakit tua. Almarhum menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 14.00 WIB. Jelang dimakamkan, ia bersama keluarga sudah menghubungi pihak puskemas.

“Sebelum memutuskan untuk menggunakan gerobak, kami dari keluarga sudah menghubungi pihak puskemas agar jenazah dapat diantar menggunakan ambulans,” terangnya.

Baca Juga:  DAK dan DAU Meranti Dipangkas Dampak Rasionalisasi APBN 2025

Tapi harapan tersebut pupus setelah pihak puskesmas memberikan kabar bahwa ambulans yang akan mereka gunakan sedang mengalami kerusakan berat. “Kerusakan sudah berlangsung dalam empat bulan terakhir,” ujarnya.

Setelah mendapat jawaban tersebut, ia dan keluarga tetap tidak putus asa untuk menggunakan kendaraan lain. Alternatif kedua mereka berencana menggunakan kendaraan motor roda tiga milik PLN. Sayangnya kendaraan merk kaisar tersebut juga rusak sehingga ia dan keluarga terpaksa menggunakan gerobak menuju ke tempat permakaman umum.

“Ya semua pada rusak. Makanya kami terpaksa menggunakan gerobak,” ujarnya.

Atas situasi tersebut ia berharap besar kepada Pemerintah Daerah Kepulauan Meranti segera memperbaiki ambulan tersebut agar kejadian serupa tidak menimpa warga lain selain dirinya.

“Harapan kami pemerintah dapat memperbaiki ambulans itu. Takut kejadian ini juga menimpa warga lain,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti M Fahri SKM menyayangkan dan turut berduka atas kehilangan yang menimpa keluarga almarhum. Meskipun demikian, ia mengaku belum mengetahui kejadian itu. Termasuk kerusakan yang menimpa ambulans puskesmas terkait. Karena hingga saat ini, ia belum mendapat laporan dari puskemas terkait.

“Belum ada laporan masuk ke saya tentang penyebab atas kerusakan ambulans itu. Puskesmas itu kan BLUD. Jika pun ada kerusakan, rasa saya mereka bisa mandiri untuk melakukan perbaikan. Tapi yang pasti saya belum tahu persoalannya. Untuk itu akan saya tindak lanjuti,” ujarnya.

Baca Juga:  600 Orang Kafilah Meriahkan MTQ

Apalagi, sejauh ini Pemkab Meranti, kata Fahri, telah berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh warga. Seperti 2024 lalu mereka telah memberikan 8 ambulans baru kepada masing-masing puskesmas. Hanya saja untuk puskesmas Pulau Merbau masih menggunakan ambulans yang lama karena kondisi ambulans ketika pengadaan berlangsung masih dalam kondisi elok.

“2024 kemarin ada 8 ambulans baru kami sebarkan. Tapi tidak untuk Puskesmas Pulau Merbau. Karena dari laporan yang kita terima, ambulans yang saat ini digunakan kondisinya masih bagus,” bebernya.

Adapun pengadaan 8 unit ambulans tersebut menggelontorkan anggaran tidak kurang dari Rp8 miliar. Tidak hanya ambulans, namun juga terdapat fasilitas kesehatan yang lain.

“Rp8 miliar itu meliputi beberapa kegiatan. Rp5,4 miliar pusling dengan harga perunit  Rp650 juta dan ambulan Rp740 juta setiap unitnya,” ujarnya.

Metode pengadaan melalui lewat e-catalog. Dan saat ini pendistribusiannya tinggal menunggu pengiriman tiga unit ambulans. Sementara lima unit pusling sudah diterima.

“5 unit mobil pusling diperuntukkan kepada Puskesmas Teluk Belitung, Alah Air, Kedabu Rapat, dan Puskesmas Anak Setatah. Sementara itu, 3 unit ambulans diperuntukkan ke Puskesmas Bandul, Tanjung Samak dan Puskesmas Selatpanjang Kota,” ujarnya.

Ia berharap, setelah serah terima, alat transportasi tersebut dapat dijaga dengan baik sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam memberikan layanan medis kepada masyarakat yang membutuhkan.(wir)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Salah satu video memilukan dan mengiris hati, viral di beberapa platform media sosial, hingga mengundang berbagai respon warganet, terutama di Provinsi Riau. Video tersebut memperlihatkan gambaran perihnya dan sulitnya kondisi warga setempat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak. Karena tidak ada ambulans, atau kendaraan lain, mereka terpaksa mengangkut jenazah menggunakan gerobak menuju tempat permakaman.

Video tersebut diunggah dan telah dibagikan ratusan kali di beberapa platform media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan laman Facebook.

- Advertisement -

Setelah ditelusuri Riau Pos, ternyata kejadian ini berlangsung di Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Kejadian tersebut dialami oleh Yasir terhadap almarhum orang tuanya Muhazin (83) beberapa hari yang lalu.

Cerita Yasir, kejadian itu berlangsung ketika ia dan keluarga akan membawa jenazah ayahnya dari rumah duka menuju lokasi pemakaman. Ia terpaksa menggunakan gerobak karena lokasi rumah duka ke tempat pemakaman umum, cukup jauh.

- Advertisement -

“Cukup sedih. Tapi mau bagaimana karena tidak ada kendaraan lain. Sementara jarak antara rumah menuju tempat permakaman itu sejauh tiga kilometer. Jadi, mau tak mau harus menggunakan gerobak,” terangnya kepada Riau Pos, Sabtu (25/1) siang.

Ayahnya meninggal dunia di rumah duka karena sakit tua. Almarhum menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 14.00 WIB. Jelang dimakamkan, ia bersama keluarga sudah menghubungi pihak puskemas.

“Sebelum memutuskan untuk menggunakan gerobak, kami dari keluarga sudah menghubungi pihak puskemas agar jenazah dapat diantar menggunakan ambulans,” terangnya.

Baca Juga:  Aset Pemda Kepulauan Meranti Tak Terdata Ditemukan Warga 

Tapi harapan tersebut pupus setelah pihak puskesmas memberikan kabar bahwa ambulans yang akan mereka gunakan sedang mengalami kerusakan berat. “Kerusakan sudah berlangsung dalam empat bulan terakhir,” ujarnya.

Setelah mendapat jawaban tersebut, ia dan keluarga tetap tidak putus asa untuk menggunakan kendaraan lain. Alternatif kedua mereka berencana menggunakan kendaraan motor roda tiga milik PLN. Sayangnya kendaraan merk kaisar tersebut juga rusak sehingga ia dan keluarga terpaksa menggunakan gerobak menuju ke tempat permakaman umum.

“Ya semua pada rusak. Makanya kami terpaksa menggunakan gerobak,” ujarnya.

Atas situasi tersebut ia berharap besar kepada Pemerintah Daerah Kepulauan Meranti segera memperbaiki ambulan tersebut agar kejadian serupa tidak menimpa warga lain selain dirinya.

“Harapan kami pemerintah dapat memperbaiki ambulans itu. Takut kejadian ini juga menimpa warga lain,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti M Fahri SKM menyayangkan dan turut berduka atas kehilangan yang menimpa keluarga almarhum. Meskipun demikian, ia mengaku belum mengetahui kejadian itu. Termasuk kerusakan yang menimpa ambulans puskesmas terkait. Karena hingga saat ini, ia belum mendapat laporan dari puskemas terkait.

“Belum ada laporan masuk ke saya tentang penyebab atas kerusakan ambulans itu. Puskesmas itu kan BLUD. Jika pun ada kerusakan, rasa saya mereka bisa mandiri untuk melakukan perbaikan. Tapi yang pasti saya belum tahu persoalannya. Untuk itu akan saya tindak lanjuti,” ujarnya.

Baca Juga:  Prioritaskan Pembangunan TPA Regional

Apalagi, sejauh ini Pemkab Meranti, kata Fahri, telah berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh warga. Seperti 2024 lalu mereka telah memberikan 8 ambulans baru kepada masing-masing puskesmas. Hanya saja untuk puskesmas Pulau Merbau masih menggunakan ambulans yang lama karena kondisi ambulans ketika pengadaan berlangsung masih dalam kondisi elok.

“2024 kemarin ada 8 ambulans baru kami sebarkan. Tapi tidak untuk Puskesmas Pulau Merbau. Karena dari laporan yang kita terima, ambulans yang saat ini digunakan kondisinya masih bagus,” bebernya.

Adapun pengadaan 8 unit ambulans tersebut menggelontorkan anggaran tidak kurang dari Rp8 miliar. Tidak hanya ambulans, namun juga terdapat fasilitas kesehatan yang lain.

“Rp8 miliar itu meliputi beberapa kegiatan. Rp5,4 miliar pusling dengan harga perunit  Rp650 juta dan ambulan Rp740 juta setiap unitnya,” ujarnya.

Metode pengadaan melalui lewat e-catalog. Dan saat ini pendistribusiannya tinggal menunggu pengiriman tiga unit ambulans. Sementara lima unit pusling sudah diterima.

“5 unit mobil pusling diperuntukkan kepada Puskesmas Teluk Belitung, Alah Air, Kedabu Rapat, dan Puskesmas Anak Setatah. Sementara itu, 3 unit ambulans diperuntukkan ke Puskesmas Bandul, Tanjung Samak dan Puskesmas Selatpanjang Kota,” ujarnya.

Ia berharap, setelah serah terima, alat transportasi tersebut dapat dijaga dengan baik sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam memberikan layanan medis kepada masyarakat yang membutuhkan.(wir)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari