BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Bupati Kampar resmi lantik pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Kampar (IPMK) Jakarta periode 2021-2022 di aula Kantor Bupati, Kamis (28/10).
Pelantikan ini mengangkat tema "Mengoptimalkan, memaksimalkan sinegritas mahasiswa dengan pemerintah demi pembangunan masa depan Kampar," turut hadir anggota DPR RI Syahrul Aidi Ma’azat Lc MA, Ketua DPRD Kampar Muhammad Faisal ST, Ketua Umum IPMK Jakarta Fathur Rahman Abdal. Pelantikan pengurus IPMK Jakarta tersebut dilantik Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto SHMH, dengan jumlah 10 orang pengurus.
Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto berharap kepada pengurus mahasiswa IPMK Jakarta agar bisa memberikan solusi, berdiskusi dalam langkah upaya untuk membangun Kabupaten Kampar. "Kita harus bersama mambolo nagoghi Kampar yang kita cintai dan banggakan ini," harap Catur.
"Kepada kepada pengurus dapat menjadikan organisasi sebagai wadah untuk dapat menaungi, membina maupun untuk memberikan wadah sebagai organisasi yang mandiri dan sebagai tempat menambah ilmu dan pengalaman," pinta Catur.
Sementara itu anggota DPR RI Syahrul Aidi Maazat menyampaikan mahasiswa harus aktif dalam berorganisasi memberi ide-ide atau bertukar pikiran dalam organisasi. "Tujuan kita membangun organisasi IPMK ini memberi manfaat bagi orang lain, mampu berkolaborasi dengan pemeritah dan berkontribusi dengan masyarakat Kabupaten Kampar," kata Syahrul Aidi
Ketum IPMK Jakarta Fatur Rahman Abdal mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto dan anggota DPR RI Syahrul Aidi Ma’azat yang berkenan hadir dalam pelantikan pengurus IPMK Jakarta. "Kami dari IPMK Jakarta siap bersinegritas dengan pemkab demi masa depan Kabupaten Kampar yang kami cintai ini," ujar Fathur
Fathur mengungkapkan beberapa persoalan yang dialami IPMK Jakarta saat ini. Salah satunya tidak memeiliki sekretariat sementara maupun permanen. "Saat ini kami tidak punya asrama. Padahal kami sebagai kabupaten tertua. Kabupaten lain hampir semua punya asrama," jelasnya.
Padahal kata dia, secara geografis IPMK Jakarta berada di pusat ibukota negara, dimana menjadi corong namun diabaikan. Sebagai kabupaten induk, mereka merasa dianaktirikan dari daerah lain yang cukup diperhatikan.
Lebih lanjut kata Fathur, terkait beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dan juga berprestasi, kabupaten lain di Riau, pemerintah daerah menganggarkan bantuan pendidikan tersebut. Namun di Kampar tidak pernah dianggarkan.
"Kami malu sebenarnya. Kita sebagai kabupaten tua kalah sama kabupaten lain," tuturnya.
Ke depan Fatur berharap agar pemerintah daerah memberikan perhatian terhadap mahasiswa. Sebagai agent of change sudah sepatutnya diberikan perhatian.
"Kami juga ingin memberi kontribusi kepada daerah kami. Ingin sekali berkolaborasi, tapi apa daya kami tidak diberi ruang untuk itu. Ke depan kami juga akan memberi perhatian khusus ke pemda karena kami sebagai sosial kontrol," tegasnya.(kom)