RENGAT (RIAUPOS.CO) – PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Rengat terpaksa menghentikan arus listrik untuk delapan desa yang berada di empat kecamatan dalam wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Pasalnya, di delapan desa tersebut sejak beberapa hari lalu terendam banjir dan berisiko terhadap keselamatan pelanggan.
Demikian disampaikan Manager PLN UP3 Rengat, Suharno. ‘’Pemadaman arus terhadap 15 gardu berada di delapan desa, dilakukan sejak Sabtu (6/1) malam,’’ ujar Suharno, Senin (8/1).
Delapan desa yang terhenti arus listriknya itu berada di Desa Sengkilo di empat gardu, Desa Kuantan Tenang di dua gardu, Desa Polak Pisang di satu gardu, Desa Kelayang di satu gardu. Empat desa tersebut berada dalam wilayah Kecamatan Kelayang.
Kemudian, Desa Kuala Lala di satu gardu yang berada di Kecamatan Sungai Lala. Selanjutnya, Desa Pasir Kuranji di satu gardu dan Desa Petalongan di satu gardu sama-sama di Kecamatan Pasir Penyu.
‘’Kecamatan Kelayang, Kecamatan Sungai Lala dan Kecamatan Pasir Penyu di bawah naungan Unit Layanan Pelanggan (ULP) Air Molek,’’ ucapnya.
Selanjutnya, pelanggan terdampak juga terjadi di Desa Sukajadi, Kecamatan Rengat di empat 4 gardu. Dimana Desa Sukajadi berada di wilayah ULP Rengat Kota. ’’Pemadaman arus listrik ini sebagian antisipasi tidak terjadi risiko keselamatan yang bersumber dari tegangan listrik,’’ sambungnya.
Penormalan arus listrik baru akan dilakukan setelah banjir surut atau air tidak lagi menyentuh gardu. Karena arus listrik ini dihentikan akibat air sudah merendam gardu dan pemukiman warga.
Untuk itu harapnya, kepada pelanggan agar selalu berkoordinasi dengan PLN apa bila banjir mulai surut untuk dilakukan penormalan. ‘’Petugas kami juga rutin melakukan pemantauan terutama pada pagi dan sore,’’ terangnya.(hen)
Laporan KASMEDI, Rengat