Senin, 20 Mei 2024

Atasi Abrasi, Warga Tanam 8 Hektare Mangrove di Pantai Bantan Timur

BANTAN (RIAUPOS.CO) – Guna mengantisipasi abrasi, Kepala Desa Bantan Timur, Sani bersama warganya menanam mangrove jenis api-api di pantai Bantan Timur, yang kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.

‘’Memang kondisi abrasi di pantai kami cukup parah dan mengkhawatirkan. Makanya kami berinisiatif untuk menanam kembali mangrove yang sudah rusak, akibat diterjang gelombang laut,’’ ujar Kepala Desa Bantan Timur, Sani kepada RiauPos.co, Senin (23/8/2021).

Yamaha

Ia menyebutkan, dari luas pantai yang terkena abrasi pihaknya melakukan penanaman di bagian pantai. Ini nantinya akan menjadi penopang bibir pantai dari terjangan ombak air pasang, sehingga lajunya arus gelombang dari selat Melaka ini tidak langsung menghantam bibir pantai.

Tentunya katanya lagi, kondisi ini belum bisa dikatakan berhasil. Karena luas areal yang akan ditanami mangrove jenis api-api ini cukup luas dan tentunya tingkat kegagalan hidupnya mangrove ini juga sangat besar.

Baca Juga:  Penyelewengan DD 2018, Delapan Kades Diperiksa

‘’Ya, kami mengharapkan tanaman mangrove yang kami tanam ini hidup. Karena ini ditanam langsung di laut, maka risiko untuk hidup juga kecil dan kami tetap berusaha menanamnya,’’ ujarnya.

- Advertisement -

Sani menyebutkan, luas lahan yang ditanami mangrove ini mencapai 50 hektare dan saat ini baru tertanam seluas 8 hektare. Namun pihaknya terus berusaha melakukan penghijauan di bibir pantau desanya, karena jika ini tidak dilakukan tentu ke depan abrasi di desanya akan semakin parah. 

Jika dibandingkan 20 tahun yang lalu kata Sani, abrasi pantai di desanya cukup parah dan dari jalan raya sudah mencapai sekitar 80 meter dan dulu mencapai 200 meter. Tentunya ini suatu kondisi yang mengkhawatirkan, jika tidak segera dilakukan reboisasi secara masak.

- Advertisement -
Baca Juga:  708 Kuota CPNS dan P3K

‘’Kami mengharapkan masyarakat itu bersama-sama melakukan penanaman mangrove, karena ini merupakan tanggung jawab bersama dan bukan saja dari pihak desa,’’ ujarnya.

Dijelaskan Sani, untuk saat ini masalah bibit mangrove masih dilakukan penyemaian sendiri dan tidak didatangkan dari luar daerah. Karena pihaknya memanfaatkan bibit mangrove yang masih melimpah di desanya.

Sani juga mengharapkan, kepada pemerintah agar dapat membangun turap sebagai penyangga bibir pantai. Selain pihaknya juga berusaha melakukan penanaman mangrove di areal yang kondisinya sudah kritis.

 

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: E Sulaiman

BANTAN (RIAUPOS.CO) – Guna mengantisipasi abrasi, Kepala Desa Bantan Timur, Sani bersama warganya menanam mangrove jenis api-api di pantai Bantan Timur, yang kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.

‘’Memang kondisi abrasi di pantai kami cukup parah dan mengkhawatirkan. Makanya kami berinisiatif untuk menanam kembali mangrove yang sudah rusak, akibat diterjang gelombang laut,’’ ujar Kepala Desa Bantan Timur, Sani kepada RiauPos.co, Senin (23/8/2021).

Ia menyebutkan, dari luas pantai yang terkena abrasi pihaknya melakukan penanaman di bagian pantai. Ini nantinya akan menjadi penopang bibir pantai dari terjangan ombak air pasang, sehingga lajunya arus gelombang dari selat Melaka ini tidak langsung menghantam bibir pantai.

Tentunya katanya lagi, kondisi ini belum bisa dikatakan berhasil. Karena luas areal yang akan ditanami mangrove jenis api-api ini cukup luas dan tentunya tingkat kegagalan hidupnya mangrove ini juga sangat besar.

Baca Juga:  Jalan Desa Deluk Memprihatinkan

‘’Ya, kami mengharapkan tanaman mangrove yang kami tanam ini hidup. Karena ini ditanam langsung di laut, maka risiko untuk hidup juga kecil dan kami tetap berusaha menanamnya,’’ ujarnya.

Sani menyebutkan, luas lahan yang ditanami mangrove ini mencapai 50 hektare dan saat ini baru tertanam seluas 8 hektare. Namun pihaknya terus berusaha melakukan penghijauan di bibir pantau desanya, karena jika ini tidak dilakukan tentu ke depan abrasi di desanya akan semakin parah. 

Jika dibandingkan 20 tahun yang lalu kata Sani, abrasi pantai di desanya cukup parah dan dari jalan raya sudah mencapai sekitar 80 meter dan dulu mencapai 200 meter. Tentunya ini suatu kondisi yang mengkhawatirkan, jika tidak segera dilakukan reboisasi secara masak.

Baca Juga:  Ratusan Kendaraan Terjebak Macet di Jalan Lintas Duri-Dumai

‘’Kami mengharapkan masyarakat itu bersama-sama melakukan penanaman mangrove, karena ini merupakan tanggung jawab bersama dan bukan saja dari pihak desa,’’ ujarnya.

Dijelaskan Sani, untuk saat ini masalah bibit mangrove masih dilakukan penyemaian sendiri dan tidak didatangkan dari luar daerah. Karena pihaknya memanfaatkan bibit mangrove yang masih melimpah di desanya.

Sani juga mengharapkan, kepada pemerintah agar dapat membangun turap sebagai penyangga bibir pantai. Selain pihaknya juga berusaha melakukan penanaman mangrove di areal yang kondisinya sudah kritis.

 

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari