Warga Kecamatan Bantan Dilatih Selamatkan Mamalia Laut

BANTAN (RIAUPOS.CO) – Puluhan warga Desa Kembung Luar, Kembung Batu, Teluk Pambang, Kecamatan Bantan diberikan pelatihan penyelamatan hewan mamalia laut yang tertangkap atau terdampar di Pulau Bengkalis oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) di Desa Kembung Luar, Selasa (6/8).

Camat Bantan Rafli Kurniawan yang hadir dalam sosialisasi dan penyelamatan hewan mamalia laut menyambut baik serta mengapresiasi kegiatan tersebut. Karena sosialisasi ini memberikan ilmu pengetahuan tentang penyelamatan mamalia laut yang tertangkap atau terdampar.

- Advertisement -

“Kami berharap kegiatan bermanfaat dan berdampak kepada masyarakat, khususnya yang berada di Pulau Bengkalis, sehingga ekosistem Pulau Bengkalis terjaga dan terlindungi dengan baik,” harapnya.

Untuk mewujudkan ini jelas Rafli, diperlukan sinergisitas, kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, kecamatan, desa, dan stakeholder lainnya.

- Advertisement -

Manajer Senior Ketahanan Pesisir YKAN Mariski Nirwan menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat Pulau Bengkalis untuk tanggap pada peristiwa mamalia laut tertangkap atau terdampar.

“Kami berharap sosialisasi ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat. Apabila ada hewan yang tertangkap atau terdampar, mereka tidak bingung lagi, sehingga mamalia laut itu dapat diselamatkan,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan ini tak hanya sosialisasi dan pelatihan saja, melainkan juga termasuk simulasi langsung oleh masyarakat, dengan bimbingan dari Tim Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang yang juga sebagai narasumber kegiatan penyelamatan mamalia laut.

Dia menjelaskan, kegiatan ini juga bermaksud menyosialisasikan keragaman fauna yang ada di pesisir timur Pulau Bengkalis, termasuk keberadaan mamalia laut.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan komunitas masyarakat nelayan dan masyarakat pesisir timur Pulau Bengkalis mampu menceritakan keberadaan mamalia laut dan mampu melakukan eksekusi penyelamatan mamalia laut, baik yang tertangkap maupun yang terdampar.

“Tiga mamalia laut, yakni lumba-lumba, dugong, dan pesut sudah mulai sering terlihat keberadaanya di pesisir timur Pulau Bengkalis. Masyarakat nelayan dan masyarakat umum belum tahu cara menyikapi kehadirannya, apalagi jika tertangkap nelayan maupun terdampar di pantai dan sungai,” ungkap dia.(ksm)

BANTAN (RIAUPOS.CO) – Puluhan warga Desa Kembung Luar, Kembung Batu, Teluk Pambang, Kecamatan Bantan diberikan pelatihan penyelamatan hewan mamalia laut yang tertangkap atau terdampar di Pulau Bengkalis oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) di Desa Kembung Luar, Selasa (6/8).

Camat Bantan Rafli Kurniawan yang hadir dalam sosialisasi dan penyelamatan hewan mamalia laut menyambut baik serta mengapresiasi kegiatan tersebut. Karena sosialisasi ini memberikan ilmu pengetahuan tentang penyelamatan mamalia laut yang tertangkap atau terdampar.

“Kami berharap kegiatan bermanfaat dan berdampak kepada masyarakat, khususnya yang berada di Pulau Bengkalis, sehingga ekosistem Pulau Bengkalis terjaga dan terlindungi dengan baik,” harapnya.

Untuk mewujudkan ini jelas Rafli, diperlukan sinergisitas, kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, kecamatan, desa, dan stakeholder lainnya.

Manajer Senior Ketahanan Pesisir YKAN Mariski Nirwan menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat Pulau Bengkalis untuk tanggap pada peristiwa mamalia laut tertangkap atau terdampar.

“Kami berharap sosialisasi ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat. Apabila ada hewan yang tertangkap atau terdampar, mereka tidak bingung lagi, sehingga mamalia laut itu dapat diselamatkan,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan ini tak hanya sosialisasi dan pelatihan saja, melainkan juga termasuk simulasi langsung oleh masyarakat, dengan bimbingan dari Tim Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang yang juga sebagai narasumber kegiatan penyelamatan mamalia laut.

Dia menjelaskan, kegiatan ini juga bermaksud menyosialisasikan keragaman fauna yang ada di pesisir timur Pulau Bengkalis, termasuk keberadaan mamalia laut.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan komunitas masyarakat nelayan dan masyarakat pesisir timur Pulau Bengkalis mampu menceritakan keberadaan mamalia laut dan mampu melakukan eksekusi penyelamatan mamalia laut, baik yang tertangkap maupun yang terdampar.

“Tiga mamalia laut, yakni lumba-lumba, dugong, dan pesut sudah mulai sering terlihat keberadaanya di pesisir timur Pulau Bengkalis. Masyarakat nelayan dan masyarakat umum belum tahu cara menyikapi kehadirannya, apalagi jika tertangkap nelayan maupun terdampar di pantai dan sungai,” ungkap dia.(ksm)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya