(RIAUPOS.CO) — Pemerintah terus berupaya mengurangi angka kematian ibu melahirkan, kurang gizi, dan stunting melalui program dan regulasi yang tujuannya agar derajat kesehatan terus mengalami peningkatan dan masyarakat dengan mudah mengakses fasilitas kesehatan.
Bupati Siak Drs H Alfedri MSi menyebutkan, adanya inovasi dalam persalinan yang dibuat oleh Puskesmas Kerinci Kanan diharapkan dapat menekan angka kematian ibu hamil dalam persalinan. “Akan diupayakan bisa online dan dapat diakses di semua puskesmas, bidan dan masyarakat, sehingga kalau ada ibu hamil bisa terpantau terus,” ujar Alfedri di hadapan ratusan kader lansia dan balita se-Kecamatan Sabak Auh, Sabtu (28/9).
Alfedri mengingatkan, kepada orang tua agar memberikan anak anaknya makanan yang mengandung protein, perhatikan gizi anak mulai dari kandungan.
Alfedri menyebutkan, saat ini yang menjadi isu pemerintah adalah anak kurang gizi dan stunting atau suatu kondisi yang ditandai ketika panjang dan tinggi badan anak kurang. Jika dibandingkan dengan umur yang menyebabkan anak tumbuh tidak normal “Berikan anak-anak kita makan ikan dan telur yang mengandung protein, perhatikan gizi anak mulai dari kandungan, jangan sampai mereka kurang gizi. Harapkan kita generasi ke depan tangguh dan cerdas,” pesannya.
Alfedri menyampaikan rasa senangnya bisa hadir memberikan pencerahan kepada ibu- ibu kader posyandu dan balita se Kecamatan Sabak Auh. Karena para kader merupakan ujung tombak sebagai penyampai program kesehatan ke masyarakat.
Bupati juga meminta jika ada di temukan anak yang kurang gizi segera dilaporkan. “Anak-anak tidak boleh kurang gizi, kalau mendapat informasi tolong laporkan agar kita tangani,” ungkapnya. Alfedri juga berharap ibu-ibu kader posyandu agar berinovasi dengan mengerakkan UMKM, mulai dari membuat kerajinan, anyaman dan usaha lain seperti jualan kue dan produk makanan lain melalui online.
“Saya mendorong kader lansia dan balita berinovasi, dengan cara memanfaatkan dengan mengembangkan poduk UMKM. Zamannya sekarang memanfaatkan media sosial untuk mengenalkan asil produk kita ke publik, sehingga menjadi penghasilan tambahan,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Alfedri berpesan kepada ibu kader sudah mulai mengurangi pengunaan kemasan plastik. “Sampah plastik dibuang ke tanah tidak bisa terurai oleh tanah, jika dibuang ke laut atau sungai dimakan ikan. Sampah tersebut tidak terurai di perut ikan kemudian di konsumsi manusia dalam jangka waktu lama. Inilah salah salah satu penyebab stunting dan ditambah buruknya sanitasi,” jelas Alfedri.(wik)