PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PRODUKSI beras lokal di Provinsi Riau saat ini baru mencapai 25 persen dari angka keperluan konsumsi masyarakat. Selebihnya produksi beras masih mengandalkan distribusi dari provinsi tetangga.
’’Saat ini produksi beras di Riau baru mencukupi sekitar 20-25 persen. Kita masih bergantung dengan provinsi tetangga. Termasuk juga penyaluran bantuan beras kepada masyarakat di seluruh kabupaten di Riau, sebagian besar berasal dari produksi beras provinsi tetangga dan pusat. Mudah-mudahan tahun berikutnya Riau bisa memenuhi 50 persen,’’ kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, M Job Kurniawan, Rabu (23/7).
Job berharap, dengan kolaborasi maksimal antara OPD dan pemangku kepentingan bisa membantu petani lokal. Jika petani lokal lebih didorong dan dibantu perkembangannya, tentu bisa meningkatkan angka ketersediaan dan kebutuhan masyarakat lebih terjamin.
Pj Sekdaprov Riau juga menyampaikan, negara merdeka berarti negara yang mandiri. Kemandirian yang paling utama untuk dicapai adalah kemandirian dalam hal pangan.
‘’Mandiri pangan ini haruslah dicapai dengan waktu sesegera mungkin,’’ tegasnya.
Job Kurniawan sendiri menyadari bahwa tantangan menghadapi ketahanan pangan tidaklah ringan. Ada berbagai kondisi yang menyebabkan hal tersebut tidak mudah untuk dicapai.
‘’Kita sadari tantangan ketahanan pangan tidak ringan, adanya perubahan iklim, alih fungsi lahan, berbagai kondisi sosial ekonomi masyarakat, hal ini membuat pemerintah terus berinovasi untuk menjaga keterjangkauan, ketersediaan, dan kualitas pangan,’’ ujarnya.
Ia menambahkan, penyaluran bantuan beras hanyalah sebuah solusi jangka pendek saja. Untuk memenuhi ketahanan pangan, masih diperlukan dan dipadukan dengan strategi jangka panjang untuk hasil yang optimal.(hen)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru