Kamis, 12 Desember 2024

Warga Keluhkan Debu Proyek SPALD

 PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ruas Jalan Bunga Kertas, Sukajadi dibongkar dengan cara dilobangi kurang satu meter pada sisi tengah, kemudian dimasukkan beberapa pipa dan peralatan lainnya, lalu ditutup kembali. Alhasil bagian tengah jalan bergelombang tanpa diaspal kembali, dan sisi kiri kanannya tetap aspal.

Bukan saja di Jalan Bunga Kertas, Sukajadi, namun beberapa ruas lainnya seperti Jalan Kaswari dan sekitarnya juga demikian. Bahkan sisi tengah yang dipasang kembali kemudian dibiarkan. Berdasarkan pantauan Riau Pos hampir ambruk. Sementara pekerja

dan alat berat sudah tak terlihat lagi di lokasi.

Memang masyarakat di pusat Kota Pekanbaru, khususnya di Kecamatan Sukajadi mengeluhkan galian yang dilakukan di tengah jalan. Khususnya beberapa ruas yang  sedang dilakukan proyek Sistem Pengendalian Air Limbah Domestik (SPALD). Bernilai Rp347 miliar itu.

Baca Juga:  Lagi, APBD Riau Diprediksi Turun

“Saya harus menutup bagian ventilasi dengan plastik agar debu tak masuk. Karena semua barang-barang jadi berdebu,” ujar salah seorang warga di jalan Bunga Kertas, Asepta mengeluhkan.

Ditemui Riau Pos, Kamis (18/7), Asep mengakui sejak dilakukannya pekerjaan galian proyek di jalan sekitar rumahnya tersebut. Memang selain debu yang semakin tebal, juga tetangga yang berusaha atau berdagang jadi harus rutin membersihkan dagangan.

“Masalahnya sekarang pekerjaan sudah selesai kelihatannya, tapi jalan tidak dikembalikan (Diaspal, red). Ya, memang sesekali ada yang jatuh pengendara motor,” ungkapnya.

Galian yang dilakukan merupakan pekerjaan South Catchmen Area (Pekanbaru bagian selatan, red) melalui proyek SPALD. Memang tak sedikit warga yang terimbas mengeluhkan kondisi yang terjadi. Mulai akses jalan yang ditutup sehingga pelaku usaha kecil di sekitar lokasi proyek harus menelan kerugian hingga keluhan soal debu dan lainnya.

Baca Juga:  Pemkab Respon Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Kabut Asap 

Juga bisa dilihat di Simpang Teratai misalnya, yang menghubungkan ruas Jalan Ahmad Dahlan dengan Ahmad Yani. Selain dikeluhkan pelaku usaha di ruas jalan tersebut, juga sudah tidak bisa dilintasi sejak beberapa bulan terakhir.

Perihal proyek SPALD yang berdampak pada penutupan ruas jalan tersebut sudah terjadi sejak akhir 2018 lalu. November. Pekerjaan guna memasang pipa untuk saluran pembuangan. Lokasinya pun tidak saja satu atau dua titik atau lebih yang terlihat oleh masyarakat, namun akan dikerjakan hingga 2020 mendatang di beberapa lokasi.(egp)

 PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ruas Jalan Bunga Kertas, Sukajadi dibongkar dengan cara dilobangi kurang satu meter pada sisi tengah, kemudian dimasukkan beberapa pipa dan peralatan lainnya, lalu ditutup kembali. Alhasil bagian tengah jalan bergelombang tanpa diaspal kembali, dan sisi kiri kanannya tetap aspal.

Bukan saja di Jalan Bunga Kertas, Sukajadi, namun beberapa ruas lainnya seperti Jalan Kaswari dan sekitarnya juga demikian. Bahkan sisi tengah yang dipasang kembali kemudian dibiarkan. Berdasarkan pantauan Riau Pos hampir ambruk. Sementara pekerja

- Advertisement -

dan alat berat sudah tak terlihat lagi di lokasi.

Memang masyarakat di pusat Kota Pekanbaru, khususnya di Kecamatan Sukajadi mengeluhkan galian yang dilakukan di tengah jalan. Khususnya beberapa ruas yang  sedang dilakukan proyek Sistem Pengendalian Air Limbah Domestik (SPALD). Bernilai Rp347 miliar itu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Warga Sialang Jaya Tembak Tetangga 

“Saya harus menutup bagian ventilasi dengan plastik agar debu tak masuk. Karena semua barang-barang jadi berdebu,” ujar salah seorang warga di jalan Bunga Kertas, Asepta mengeluhkan.

Ditemui Riau Pos, Kamis (18/7), Asep mengakui sejak dilakukannya pekerjaan galian proyek di jalan sekitar rumahnya tersebut. Memang selain debu yang semakin tebal, juga tetangga yang berusaha atau berdagang jadi harus rutin membersihkan dagangan.

“Masalahnya sekarang pekerjaan sudah selesai kelihatannya, tapi jalan tidak dikembalikan (Diaspal, red). Ya, memang sesekali ada yang jatuh pengendara motor,” ungkapnya.

Galian yang dilakukan merupakan pekerjaan South Catchmen Area (Pekanbaru bagian selatan, red) melalui proyek SPALD. Memang tak sedikit warga yang terimbas mengeluhkan kondisi yang terjadi. Mulai akses jalan yang ditutup sehingga pelaku usaha kecil di sekitar lokasi proyek harus menelan kerugian hingga keluhan soal debu dan lainnya.

Baca Juga:  Debit Air Waduk Wonosari Mengering

Juga bisa dilihat di Simpang Teratai misalnya, yang menghubungkan ruas Jalan Ahmad Dahlan dengan Ahmad Yani. Selain dikeluhkan pelaku usaha di ruas jalan tersebut, juga sudah tidak bisa dilintasi sejak beberapa bulan terakhir.

Perihal proyek SPALD yang berdampak pada penutupan ruas jalan tersebut sudah terjadi sejak akhir 2018 lalu. November. Pekerjaan guna memasang pipa untuk saluran pembuangan. Lokasinya pun tidak saja satu atau dua titik atau lebih yang terlihat oleh masyarakat, namun akan dikerjakan hingga 2020 mendatang di beberapa lokasi.(egp)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari