PEKANBARU (RIAUPOS. CO) – Kondisi kualitas udara di Provinsi Riau akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin mengkhawatirkan, membuat Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi, pulang lebih cepat dari yang sudah dijadwalkan.
“Saya siang ini ke Jakarta, untuk rapat koordinasi khusus (rakorsus) tingkat menteri membahas karhutla, besok, 13 September 2019,” kata Syamsuar kepada Wartawan, Kamis (12/9/2019) saat menunggu masuk pesawat untuk terbang ke Jakarta dari Thailand.
Dikatakan Syamsuar, rakorsus tingkat menteri membahas karhutla di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat, seharusnya dilaksanakan hari ini. Namun, karena Indonesia sedang berduka atas kepulangan mantan Presiden RI ke 3 BJ Habibie, rapat diundur besok pukul 14.00 WIB.
“Besok siang rapat di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemko Polhukam) di Jakarta. Kelima gubernur tersebut, termasuk saya, ikut rapat membahas penanggulangan karhutla yang terjadi dimasing-masing provinsi,” ungkap Syamsuar.
Usai rakorsus tingkat menteri tersebut, dijelaskan Syamsuar, dirinya langsung bertolak ke Pekanbaru. Setibanya di Pekanbaru, dirinya akan mengumpulkan seluruh bupati/walikota, forkopimda dan instansi terkait untuk melakukan aksi, agar asap tidak menyerang masyarakat.
“Satgas (satuan tugas) sudah berupaya melakukan pemadaman di Riau. Namun, karena angin mengarah ke Riau, asap akibat karhutla di provinsi tetangga mengarah ke Riau,” ujar Syamsuar.
Rakorsus Tingkat Menteri di Kemenko Polhukam besok, akan dihadiri Panglima TNI, Kapolri, Menteri Luar Negeri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, Kepala BNPB, Kepala BMKG, Plt Sesmonko Polhukam, dan Deputi Bidkor Kamtibmas Kemenko Polhukam.
Selain itu yang hadir, Gubernur Riau, Kapolda Riau, Danrem 031/Wirabima, Gubernur Sumatera Selatan, Pangdam II/Sriwijaya, Kapolda Sumsel, Gubernur Jambi, Kapolda Jambi, Danrem 042/Garuda Putih, Gubernur Kalteng, Danrem 102/Panju Panjung, Kapolda Kalteng, Gubernur Kalbar, Pangdam XII/Tanjungpura, dan Kapolda Kalbar.
Editor :Deslina