(RIAUPOS.CO) Pemerintah pusat resmi memberikan persetujuan untuk program peremajaan atau replanting kebun kelapa di Riau seluas 43.800 hektare.
Kabar ini disambut gembira, mengingat Riau merupakan daerah dengan perkebunan kelapa terluas di Indonesia.
Sekdaprov Riau, Syahrial Abdi, menuturkan bahwa sektor perkebunan kelapa sudah lama menjadi andalan provinsi ini. Karena itu, pihaknya kini tengah menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat, tak hanya untuk program replanting, tetapi juga hilirisasi industri kelapa.
“Program replanting kelapa ini akan memberi dampak besar bagi produktivitas dan nilai tambah komoditas unggulan Riau,” ujarnya, Ahad (7/9).
Gubernur Riau, Abdul Wahid, juga memastikan program ini tidak hanya terpusat di satu wilayah. Pemerintah berencana mendistribusikannya ke berbagai daerah, seperti Pelalawan, Meranti, Rohil, Bengkalis, dan Siak. Tujuannya, agar pembangunan perkebunan kelapa merata dan tidak menimbulkan ketimpangan.
Riau sendiri masuk dalam strategi nasional sebagai daerah pengembangan industri turunan kelapa. Di Pekanbaru akan dibangun pabrik Nata de Coco, sementara Indragiri Hilir bakal memiliki tiga pabrik pengolahan kelapa baru. Jika terealisasi, diperkirakan lebih dari 22 ribu tenaga kerja bisa terserap.
Syahrial optimistis, dengan pengelolaan potensi daerah yang baik, investor akan semakin tertarik masuk ke Riau. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan daerah sekaligus membuka peluang kerja luas bagi masyarakat.
“Kalau potensi dikelola dengan baik, investor pasti datang. Pendapatan meningkat, dan masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaatnya,” tutupnya.