PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 12 penumpang pesawat asal Pulau Jawa ditemukan positif Covid-19 di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Diketahuinya penumpang positif tersebut setelah dilakukan rapid antigen yang kemudian dilanjutkan dengan swab PCR.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, kebijakan pemeriksaan rapid antigen bagi penumpang asal Pulau Jawa tersebut sudah diterapkan sepekan terakhir. Hal tersebut menyikapi tingginya kasus Covid-19 di Jawa.
"Selama pelaksanaan pemeriksaan rapid antigen terhadap orang yang masuk melalui Bandara SSK II Pekanbaru, terdeteksi sebanyak 12 orang dinyatakan positif Covid-19, dari penerbangan daerah Pulau Jawa," kata Mimi.
Mimi merincikan, 12 orang yang ditemukan positif Covid-19 tersebut pada Kamis (1/7) dua orang. Senin (29/6) lima orang dan pekan lalu lima orang. Ke-12 orang tersebut saat ini menjalani isolasi mandiri karena tidak bergejala. "Yang positif rapid antigen langsung dibawa ke asrama haji untuk menjalani isolasi mandiri. Jadi, mereka diisolasi selama 14 hari. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang masuknya dari daerah lain, terutama dari Jawa," ujarnya.
Dijelaskan Mimi, saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau, dalam dua hari ini terjadi peningkatan. Untuk Kamis (1/7), terdapat penambahan 416 kasus. Ini menandakan penyebaran Covid-19 kembali naik. Dalam dua hari ini kenaikan kasus di atas 100 kasus, sehari sebelumnya 380 kasus.
"Kasus positif naik lagi, sehingga kita harus waspada terhadap ini. Kan sudah disampaikan jangan senang dulu dengan kasus yang turun. Tetap jaga protokol kesehatan," imbaunya.
Dengan bertambahnya 416 kasus positif tersebut, maka total 70.916 orang terkonfirmasi Covid-19 di Riau. Untuk pasien yang sembuh bertambah 147 orang, total pasien sembuh menjadi 65.851 orang. Sementara pasien meninggal dunia total sebanyak 1.929 orang.
Diimbau Tidak Bepergian ke Jawa-Bali
Di Pulau Jawa dan Bali saat ini angka kasus dan tingkat penularan Covid-19 tinggi. Warga Kota Pekanbaru diimbau untuk tak bepergian ke sana karena bisa berpotensi tertular. Terhadap Pulau Jawa dan Bali pemerintah pusat juga berencana menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Ini akibat kasus di sejumlah wilayah ini meningkat.
"Kehatian-hatian yang paling utama. Kalau tidak sangat penting dan tidak mendesak tunda dulu (bepergian)," kata Wakil Wali Kota Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi, Kamis (1/7).
Menurutnya, usaha dan dukungan semua pihak harus dilakukan untuk menghentikan penyebaran pandemi Covid-19 ini. Apalagi di satu wilayah yang memang di sana tingkat risiko penularan tinggi. Masyarakat diminta agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Selain itu juga berupaya menghindari kontak fisik di tempat keramaian. "Kalau di Jakarta, tidak hanya pemerintah yang merencanakan PPKM darurat. Tapi legislatif juga bersuara, bahkan mereka meminta lockdown," jelasnya.
Ia menilai, ini merupakan salah satu upaya dalam menghentikan lajunya penyebaran virus. Apalagi saat ini sudah muncul varian baru virus yang penyebarannya semakin cepat.(sol/ali)